Berat Badan Lebih SDKI, SLKI, SIKI Lengkap

5:04 PM

 

Diagnosa Berat Badan Lebih SDKI, SLKI, SIKI Lengkap


Berikut ini artikel perawatkitasatu.com mengenai Diagnosa Berat Badan Lebih SDKI, SLKI, SIKI Lengkap


Berat Badan Lebih SDKI, SLKI, SIKI Lengkap beserta rasional dan intervensi keperawatan
Berat Badan Lebih SDKI, SLKI, SIKI Lengkap




SDKI Berat Badan Lebih (Standar Diagnosa Keperawatan)

D.0018 Berat Badan Lebih


DEFINISI
  • Akumulasi lemak berlebih atau abnormal yang tidak sesuai dengan usia dan jenis kelamin


PENYEBAB
  • Kurang aktifitas fisik harian
  • Kelebihan konsumsi gula
  • Gangguan kebiasaan makan
  • Gangguan persepsi makan
  • Kelebihan konsumsi alkohol
  • Penggunaan energi kurang dari asupan
  • Sering mengemil
  • Sering memakan makanan berminyak/berlemak
  • Faktor keturunan (mis. Distribusi jaringan adiposa, pengeluaran energi, aktivitas lipase lipoprotein, sintesis lipid, lipolysis)
  • Penggunaan makanan formula atau makanan campuran (pada bayi)
  • Asupan kalsium rendah (pada anak-anak)
  • Berat badan bertambah cepat (selama masa anak-anak, selama masa bayi, termasuk minggu pertama, 4 bulan pertama, dan tahun pertama)
  • Makanan padat sebagai sumber makanan utama pada usia <5 bulan


GEJALA & TANDA MAYOR
  1. Subjektif
    1. (tidak tersedia)
  2. Objektif
    1. IMT > 25 kg/m2 (pada dewasa) atau berat dan Panjang badan lebih dari persentil 95 (pada anak < 2 tahun) atau IMT pada presentil ke 85 – 95 (pada anak 2 – 18 tahun)


GEJALA & TANDA MINOR
  1. Subjektif
    1. Tidak tersedia
  2. Objektif
    1. Tebal lipatan kulit trisep >25 mm
    2. KONDISI KLINIS TERKAIT
    3. Gangguan genetik
    4. Faktor keturunan
    5. Hipotiroid
    6. Diabetes melitus maternal



SLKI Berat Badan Lebih (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)

L.03018 Berat Badan Lebih

TUJUAN:
  • Setelah dilakukan tindakan keperawatan ... x24 jam berat badan membaik

NoKriteria HasilMeningkatCukup MeningkatSedangCukup MenurunMenurun
1Berat badan12345
2Tebal lipatan kulit12345
3Indeks masa tubuh12345



SIKI Berat Badan Lebih (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Berat Badan Lebih)

Intervensi Berat Badan Lebih


Konseling nutrisi
Observasi: 
  • Identifikasi kebiasaan makan dan perilaku makan yang akan diubah
  • Identifikasi kemajuan modifikasi diet secara regular
  • Monitor intake dan output cairan, nilai hemoglobin, tekanan darah, kenaikan berat badan, dan kebiasaan membeli makanan
Terapeutik: 
  • Bina hubungan teraupetik
  • Sepakati bersama waktu pemberian konseling
  • Tetapkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang yang realistis
  • Gunakan standar nutrisi sesuai program diet dalam mengevaluasi kecukupan asupan makanan
  • Pertimbangkan factor-faktor yang mempengaruhi pemenuhan kebutuhan gizi ( mis. Usia, tahapan pertumbuhan dan perkembangan, penyakit)
Edukasi
  • Informasikan perlunya modifikasi diet (mis.penurunan atau penambahan berat badan, pembatasan natrium atau cairan, pengurangan kolestrol
  • Jelaskan program gizi dan persepsi pasien terhadap diet yang diprogramkan
Kolaborasi
  • Rujuk pada ahli gizi jika perlu

Manajemen Berat Badan
Observasi
  • Identifikasi kondisi kesehatan pasien yang dapat mempengaruhi berat badan
  • Terapeutik
  • Hitung berat badan ideal pasien
  • Hitung persentase lemak dan otot pasien
  • Fasilitasi menentukan target berat badan yang realistis
Edukasi
  • Jelaskan hubungan antara asupan makanan, aktivitas fisik, penambahan berat badan dan penurunan berat badan
  • Jelaskan factor risiko berat badan lebih dan berat badan kurang
  • Anjurkan mencatat berat badan setiap minggu, jika perlu
  • Anjurkan melakukan pencatatan asupan makan, aktivitas fisik dan perubahan berat badan

Promosi latihan fisik 
Observasi
  • Identifikasi keyakinan kesehatan tentang latiha fisik
  • Identifikasi pengalaman olahraga sebelumnya
  • Identifikasi motivasi individu untuk memulai atau melanjtkan program olahraga
  • Identifikasi hambatan untuk berolahraga
  • Monitor kepatuhan menjalankan program latihan
  • Monitor respons terhadap program latihan
Teraupetik
  • Motivasi mengungkapkan perasaan tentang olahraga/kebutuhan berolahraga
  • Motivasi memulai atau melanjutkan olahraga
  • Fasilitasi dalam mengidentifikasi model peran positif untuk mempertahankan program latihan
  • Fasilitasi dalam mengembangkan program latihan yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan
  • Fasilitasi dalam menetapkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang program latihan
  • Fasilitasi dalam menjadwalkan periode regular latihan rutin mingguan
  • Fasilitasi dalam mempertahankan kemajuan program latihan
  • Lakukan aktivitas olahraga bersama pasien, jika perlu
  • Libatkan keluarga dalam merencanakan dan memelihara program latihan
  • Berikan umpan balik positif terhadap setiap upaya yang dijalankan pasien
Edukasi
  • Jelaskan manfaat kesehatan dan efek fisiologis olahraga
  • Jelaskan jenis latihan yang sesuai dengan kondisi kesehatan
  • Jelaskan frekuensi, durasi, dan intensitas program latihan yang diinginkan
  • Ajarkan latihan pemanasan dan pendinginan yang tepat
  • Ajarkan teknik menghindari cedera saat berolahraga
  • Ajarkan teknik pernapasan yang tepat untuk memaksimalkan penyerapan oksigenselama latihan fisik
Kolaborasi 
  • Kolaborasi dengan rehabilitasi medis/ahli fisiologi olagraga, jika perlu


Referensi :
  • Ackley,B.J.,Ladwig, G,B., & Makic,M. B. F. (2017). Nursing Diagnosis Handbook, An  Evidence-Based Guide to Planning Care. 11th Ed. St, Louis: Elsevier
  • Herdman, T.H. & Kamitsuru, S. (2014). NANDA International Nursing Diagnoses: Definitions & Classification, 2015–2017. 10nd ed. Oxford: Wiley Blackwell.
  • International Council of Nurses (ICN). (2015). International Classification Of Nursing Practice, Nursing Diagnosis and Outcomes Statement. Switzerland. International Council of Nurses
  • Newfield, S. A., Hinz, M. D., Scott-Tilley, D., Sridaromont, K. L., & Maramba, P. J. (2012). Cox's Clinical Application of Nursing Diagnosis. 6th ed. Philadelphia: F. A. Davis Company.
  • Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2018). SDKI : Definisi dan Indikator Diagnosis. PPNI: Jakarta
  • Mayenne M. Q. P. Valente R.N., Escolástica R. F. Moura Ph.D., Marcos V. de Oliveira Lopes Ph.D., Ana K. de Castro Damasceno Ph.D., Danielle R. Evangelista R.N. Clinical Indicators of the Nursing Diagnosis of “Imbalanced Nutrition: More than Body Requirements” in Pregnant Women. Public Health Nursing 29(3):276-82.  https://doi.org/10.1111/j.1525-1446.2012.01010.x

Oke Sekianlah artikel kami yang membahas mengenai Berat Badan Lebih SDKI, SLKI, SIKI Lengkap, semoga artikel ini bermanfaat bagi teman-teman semua, dan jangan lupa share artikel kami ini jika bermanfaat dan tetap mencantumkan link blog kami. Jangan bosan untuk membaca artikel lainnya disini, Sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

0 komentar