Diagnosa Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif SDKI, SLKI, SIKI
Berikut ini artikel perawatkitasatu.com mengenai Diagnosa Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif SDKI, SLKI, SIKI Lengkap
Diagnosa Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif SDKI, SLKI, SIKI Lengkap |
SDKI Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif (Standar Diagnosa Keperawatan)
D0001. Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif
DEFINISI
PENYEBAB
Fisiologis
TANDA DAN GEJALA
GEJALA & TANDA MAYOR
Subjektif
GEJALA & TANDA MINOR
Subjektif
KONDISI KLINIS TERKAIT
- Ketidakmampuan membersihkan sekret atau obstruksi jalan nafas untuk mempertahankan jalan nafas tetap paten.
PENYEBAB
Fisiologis
- Spasme jalan nafas
- Hiperseksresi jalan nafas
- Disfungsi Neuromuskuler
- Benda Asing dalam jalan nafas
- Adanya jalan nafas buatan
- Sekresi yang tertahan
- Hiperplasia dinding jalan nafas
- Proses infeksi
- Respon allergi
- Efek agen farmakologis (mis. Anestesi)
- Merokok aktif
- Merokok pasif
- Terpajan polutan
TANDA DAN GEJALA
GEJALA & TANDA MAYOR
Subjektif
- Tidak tersedia
- Batuk tidak efektif
- Tidak mampu batuk
- Sputum berlebih
- Mengi, wheezing dan/atau ronkhi kering
- Mekonium di jalan nafas (pada neonatus)
GEJALA & TANDA MINOR
Subjektif
- Dispnea
- Sulit bicara
- Orthopnea
- Gelisah
- Sianosis
- Bunyi nafas menurun
- Frekuensi nafas berubah
- Pola nafas berubah
KONDISI KLINIS TERKAIT
- Gullian Bare Syndrome
- Sklerosis Multipel
- Myasthenia Gravis
- Prosedur Diagnostik (mis. Bronchoscopy, Tranesophageal Echocardiography [TEE])
- Depresi Sistem saraf pusat
- Cedera kepala
- Stroke
- Kuadriplegia
- Sindrom aspirasi mekonium
- Infeksi saluran nafas
SLKI Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
L.0002-Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif
TUJUAN:
- Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan ..... x24 jam oksigenasi dan/atau eliminasi karbondioksida pada membran alveolus-kapiler Normal.
No | Kritera Hasil | Menurun | Cukup Menurun | Sedang | Cukup Meningkat | Meningkat |
---|---|---|---|---|---|---|
1 | Batuk efektif | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 |
2 | Produksi sputum | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 |
3 | Mengi | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 |
4 | Sianosis | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 |
5 | Gelisah | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 |
6 | Pola Nafas | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 |
SIKI Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Gangguan Mobilitas Fisik)
Intervensi Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif
Manajemen Jalan Napas
Observasi:
- Monitor pola napas
- Monitor bunyi napas tambahan
- Monitor sputum (jumlah,warna,aroma)
Terapeutik
- Pertahankan kepatenan jalan napas
- Posisikan semi fowler atau fowler
- Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
- Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik
- Berikan oksigen, jika perlu
Edukasi
- Anjurkan asupan cairan 2000ml/hari, jika tidak kontraindikasi
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik, jika perlu
Observasi:
- Monitor pola nafas
- Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya napas
- Monitor saturasi oksigen, monitor nilai AGD
- Monitor adanya sumbatan jalan nafas
- Monitor produksi sputum
Terapeutik
- Atur Interval pemantauan respirasi sesuai kondisi ps
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
- Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
Referensi :
- Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Edisi 1. Jakarta : PPNI
- Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Edisi 1. Jakarta : PPNI
- Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Edisi 1. Jakarta : PPNI
Sumber : Perawat Kita Satu dan perawat.my.id
Oke Sekianlah artikel kami yang membahas mengenai Diagnosa Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif SDKI, SLKI, SIKI Lengkap, semoga artikel ini bermanfaat bagi teman-teman semua, dan jangan lupa share artikel kami ini jika bermanfaat dan tetap mencantumkan link blog kami. Jangan bosan untuk membaca artikel lainnya disini, Sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
0 komentar