Injeksi Intravena / IV (Definisi, Kegunaan, Indikasi, Kontraindikasi, Lokasi, SOP, Kelebihan, dan Kekurangan)
Injeksi Intra Vena (IV) (Reaksi 15 detik - 5 menit)
A. Pengertian Injeksi Intravena- Pemberian obat dengan cara memasukkan obat ke dalam pembuluh darah vena dengan menggunakan spuit. Sedangkan pembuluh darah vena adalah pembuluh darah yang menghantarkan darah balik ke jantung.
B. Kegunaan Injeksi Intravena
- Digunakan pada pasien yang dalam keadaan darurat, agar obat yang diberikan dapat menimbulkan efek langsung. Contoh pada pasien epilepsi atau kejang-kejang
- Digunakan pada pasien yang tidak dapat diberi obat melalui oral, contoh pada pasien terus menerus muntah
- Digunakan pada pasien yang tidak diperbolehkan memasukkan obat apapun melalui mulutnya
C. Indikasi Obat Intravena
- Pemberian obat intra vena bermanfaat untuk beberapa alasan :
- Jaminan bahwa konsentrasi obat yang efektif dicapai dengan cepat.
- Mengontrol permulaan konsentrasi puncak obat dalam serum.
- Produksi efek biologis bila obat tidak dapat diabsorbsi melalui rute oral.
- Pemberian obat kepada pasien yang tidak dapat meminum obat.
D. Kontra Indikasi Obat Intravena
- IV sangat berbahaya karena reaksinya terlalu cepat.
- Menimbulkan kecemasan.
- infeksi di pemasangan infus.
- Daerah lengan bawah pada pasien gagal ginjal, karena lokasi ini akan digunakan untuk pemasangan fistula arteri-vena (A-V shunt) pada tindakan hemodialisis (cuci darah).
E. Tempat Injeksi Intravena
- Pada lengan
- Vena mediana cubiti/vena sefalika
- Vena basilica
- Pada tungkai
- Vena saphenous
- Pada leher
- Vena jugularis
- Pada kepala
- Vena frontalis
- Vena temporalis
- Pada mata kaki
- Vena dorsal pedis
F. Macam-Macam Injeksi Intravena
- Pemberian obat melalui intravena (secara langsung)
Cara pemberian obat melalui vena secara langsung, diantaranya vena mediana cubiti/cephalika (lengan), vena saphenosus (tungkai), vena jugularis (leher), vena frontalis/temporalis(kepala), yang bertujuan agar reaksi cepat dan langsung masuk pada pembuluh darah - Pemberian obat melalui intravena (secara tidak langsung)
Merupakan cara pemberian obat dengan menambahkan atau memasukkan obat ke dalam media (wadah atau selang), yang bertujuan untuk meminimalkan efek samping dan mempertahankan kadar terapeutik dalam darah.
G. Prosedur Kerja
- Pemberian obat melalui intravena (secara langsung)
Persiapan alat :
- Buku pengobatan
- Baki obat
- Sarung tangan
- Obat yang sesuai
- Spuit 2-5 ml
- Bak spuit
- Kapas alkohol
- Plester
- Perlak pengalas
- Karet pembendung (torniquet)
- Kasa steril (bila perlu)
- Tromol
- Cuci tangan
- Siapkan obat dengan prinsip enam benar
- Identifikasi pasien
- Beri tahu klien dan jelaskan prosedur yang akan diberikan
- Atur klien pada posisi yang nyaman
- Pasang perlak pengalas
- Bebaskan lengan klien dari baju atau kemeja
- Letakkan karet pembendung (torniquet)
- Pilih area penusukan yang bebas dari tanda kekakuan
- Pakai sarung tangan
- Bersihkan area penusukan dengan menggunakan kapas alkohol, dengan gerakan sirkuler dari arah dalam ke luar dengan diameter sekitar 5 cm. Tunggu sampai kering. Metode ini dilakukan untuk membuang sekresi dari kulit yang mengandung mikroorganisme
- Buang kapas pada bengkok
- Disinfeksi tutup obat sebelum dimasuki jarum
- Buka tutup jarum
- Masukkan obat ke dalam spuit
- Tarik kulit kebawah kurang lebih 2,5 cm dibawah area penusukan dengan tangan non dominan. Membuat klien lebih kencang dan vena tidak bergeser, memudahkan penusukan
- Pegang jarum pada posisi 30o sejajar vena yang akan ditusuk perlahan pasti
- Rendahkan posisi jarum sejajar kulit dan teruskan jarum kedalam vena
- Lakukan aspirasi lalu observasi adanya darah dalam spuit
- Jika ada darah, lepaskan torniquet dan masukkan obat perlahan-lahan dan ambil kapas alkohol untuk persiapan penekanan saat jarum dikeluarkan
- Keluarkan jarum dengan sudut yang sama seperti saat dimasukkan (30o), sambil melakukan penekanan dengan menggunakan kapas alkohol pada area penusukan
- Tutup area penusukan dengan menggunakan kasa steril yang diberi betadine
- Kembalikan posisi klien
- Buang peralatan yang tidak diperlukan
- Buka sarung tangan
- Cuci tangan
- Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan
- Pemberian obat melalui intravena (secara tidak langsung)
a. Pemberian obat melalui wadah intravena - Definisi
Memberikan obat intravena melalui wadah merupakan pemberian obat dengan menambahkan atau memasukkan obat ke dalam wadah cairan intravena. Tujuannya : untuk meminimalkan efek samping dan mempertahankan kadar terapeutik dalam darah. - Persiapan alat dan bahan :
- Spuit dan jarum sesuai dengan ukuran
- Obat dalam tempatnya
- Wadah cairan (kantong atau botol)
- Kapas alkohol
- Prosedur kerja
- Cuci tangan
- Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan
- Periksa identitas pasien, kemudian ambil obat lakukan disinfeksi pada tutup obat lalu masukkan obat ke dalam spuit, setelah itu tutup spuit untuk sementara
- Cari tempat penyuntikan obat pada daerah kantong
- Lakukan desinfeksi dengan kapas alkohol dan stop aliran
- Lakukan penyuntikan dengan memasukkan jarum spuit hingga menembus bagian tengah dan masukkan obat perlahan-lahan ke dalam kantong atau wadah cairan
- Setelah selesai, tarik spuit dan campur larutan dengan membalikkan kantong cairan secara perlahan-lahan dari satu ujung ke ujung yang lain
- Periksa kecepatan infus
- Cuci tangan
- Catat reaksi pemberian, tanggal, waktu, dan dosis pemberian obat
- Persiapan alat dan bahan :
- Spuit dan jarum yang sesuai ukuran
- Obat dalam tempatnya
- Selang intravena
- Kapas alokohol
- Prosedur kerja
- Cuci tangan
- Jelaskan pada pasien mengenai yang akan dilakukan
- Periksa identitas pasien, kemudian ambil obat lakukan disinfeksi pada tutup obat lalu masukkan obat ke dalam spuit, setelah itu tutup spuit untuk sementara
- Cari tempat penyuntikan obat pada daerah selang intravena
- Lakukan disinfeksi dengan kapas alkohol dan stop aliran
- Lakukan penyuntikan dengan memasukkan jarum spuit hingga menembus bagian tengah dan masukkan obat secara perlahan-lahan ke dalam selang intravena
- Setelah selesai, tarik spuit
- Periksa kecepatan infus
- Cuci tangan
- Catat obat yang telah diberikan dan dosisnya
Prosedur kerja
b. Pemberian obat melalui selang intravena
H. Kelebihan dan Kekurangan Injeksi IntraVena (IV)
- Kelebihan :
- Dapat digunakan untuk pasien yang tidak sadar
- Obat dapat terabsorbsi dengan sempurna
- Obat dapat bekerja cepat
- Tidak dapat mengiritasi lambung
- Kekurangan :
- Dapat terjadi emboli
- Dapat terjadi infeksi karena jarum yang tidak steril
- Pembuluh darah dapat pecah
- Terjadi hematoma
- Dapat terjadi alergi
- Obat tidak dapat ditarik kembali
- Membutuhkan keahlian khusus
Sumber : www.perawatkitasatu.com
Referensi :
Demikianlah artikel dari kami ini yang berjudul Injeksi Intravena / IV (Definisi, Kegunaan, Indikasi, Kontraindikasi, tempat, SOP, Kelebihan, dan Kekurangan). Semoga apa yang telah kami sajikan diatas tersebut dapat bermanfaat dan berguna bagi temanteman semuanya.
Referensi :
- Rocca, Joanne C. La dan Shirley E. Otto.Terapi Intravena.1998.Penerbit buku kedokteran EGC : Jakarta.
- Tambayong, Jan.2002.Farmakologi untuk Keperawatan.Widya Medika : Jakarta.
- Saputra, L. (2013). Keterampilan Dasar untuk Perawat dan Bidan. Jakarta: Bina Rupa Aksara.
- Weinstein, M,S. (2002). Buku Saku Terapi Intravena. Jakarta: EGC.
- Depkes.(2012). Standar Operasional Prosedur di Rumah Sakit. Jakarta.
Oke Sekianlah artikel kami yang membahas mengenai Injeksi Intravena / IV (Definisi, Kegunaan, Indikasi, Kontraindikasi, lokasi, SOP, Kelebihan, dan Kekurangan), semoga artikel ini bermanfaat bagi teman-teman semua, dan jangan lupa share artikel kami ini jika bermanfaat dan tetap mencantumkan link blog kami. Jangan bosan untuk membaca artikel lainnya disini, Sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
0 komentar