Askep Pasien Tumor Adneksa Part 2
Hai temuanya, apa kabar teman-teman semuanya. Berikut ini kami siapkan khusus untuk teman-teman semua asuhan keperawatan pasien tumor adneksa bagian ke 2. Dimana dibagian yang pertama kita telah melihat makalah yang terdiri dari definisi sampai diagnosa keperawatan pada pasien Tumor Adneksa. Dibagian ke 2 ini kita akan membahas mengenai Intervensi Keperawatannya. Kalau begitu mari kita sama-sama belajar dan jadikan makalah laporan teman-teman laporan pendahuluan dari kami ini dan jangan lupa masukkan sumber pustaka yaitu www.perawatkitasatu.com. Selamat belajar
asuhan keperawatan tumor adneksa |
Diagnosa Keperawatan
Dibawah ini diagnosa keperawwatan yang mungkin muncul pada pasien dengan kasus Tumor Adneksa.- Nyeri berhubungan dengan putusnya kontinuitas jaringan
- Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan pengeluaran darah dari jalan lahir
- Gangguan pola eliminasi (BAB) berhubungan dengan bedah abdomen, kelemahan otot abdomen
- Defisit Perawatan Diri berhubungan dengan penurunan kekuatan atau kelemahan
- Kecemasan berhubungan dengan perubahan status kesehatan
- Kurang pengetahuan berhubungan dengan persepsi yang salah tentang keadaannya., kurang pemajanan informasi tentang penyakitnya.
- Resiko terjadi infeksi berhubungan dengan luka operasi.
Baca Juga :
Intervensi Keperawatan
Berikut ini adalah intervensi keperawatan pada pasien tumor adneksa berdasarkan diagnosa yang muncul diatas1. Nyeri berhubungan dengan putusnya kontinuitas jaringan
Tujuan :
- Setelah diberikan asuhan keperawatan selama .... x 24 jam, maka nyeri berkurang atau hilang
- klien mengatakan bahwa rasa sakit telah terkontrol/dihilangkan
- tampak santai,
- dapat beristirahat/tidur.
Intervensi Keperawatan | Rasional |
---|---|
Kaji tingkat nyeri, misal lokasi, frekuensi, durasi, dan intervensi nyeri |
Informasi dapat memberikan data untuk menerapkan intervensi selanjutnya. |
Observasi tanda-tanda vital |
Sebagai indikator dalam perkembangan proses penyakit yang dialami. |
Ajarkan teknik relaksasi misalnya nafas dalam |
Nafas dalam dapat memfokuskan kembali perhatian, meningkatkan rasa kontrol terhadap rasa nyeri yang muncul. |
Beri tindakan kenyamanan, misal reposisi, usapan pada daerah nyeri. |
Meningkatkan relaksasi dan mengurangi rangsangan nyeri |
Penatalaksanaan pemberian analgetik |
Analgetik termasuk obat yang dapat mengurangi (mengontrol rasa nyeri yang dihantar oleh sistem simpatik. |
2. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan pengeluaran darah dari jalan lahir
Tujuan :
- Setelah diberikan asuhan keperawatan selama .... x 24 jam, maka perfusi jaringan membaik
- mukosa berwarna merah muda,
- tanda-tanda vital dalam batas normal.
- HB kemblai dalam batas normal 12- 6 pada perempuan, 14-18 pada laki-laki
Intervensi Keperawatan | Rasional |
---|---|
Observasi tanda-tanda vital |
Kekurangan darah akan tercermin pada tanda-tanda vital. |
Pemeriksaan Hb setiap hari |
Mengetahui perkembangan Hb setiap hari. |
Memberikan penyuluhan tentang manfaat transfusi |
Memberikan pengertian tentang transfusi agar pasien kooperatif dalam perawatan dan pengobatan. |
Observasi adanya tanda-tanda reaksi anafilaktik. |
Darah merupakan antigen pada pasien, kemungkinan bisa terjadi reaksi antigen antibody yang menimbulkan shock yang sangat berbahaya. |
Lakukan pendidikan / penyuluhan tentang reaksi yang mungkin timbul akibat transfusi |
Dengan penyuluhan tersebut pasien dapat melaporkan adanya tanda- tanda reaksi anafilaktik. |
3. Gangguan pola eliminasi (BAB) berhubungan dengan bedah abdomen, kelemahan otot abdomen
Tujuan :
- Setelah diberikan asuhan keperawatan selama .... x 24 jam, maka pola eliminasi kembali membaik dan normal
- pasien menunjukan bunyi usus/aktivitas peristaltik aktif
- pemenuhan cairan yang adekuat
- mempertahankan pola eliminasi biasanya.
Intervensi Keperawatan | Rasional |
---|---|
Auskultasi bising usus perhatikan distensi abdomen, adanya mual/mual. |
Indikasi adanya/perbaikan uleus, mempengaruhi pilihan intervensi. |
Bantu pasien untuk duduk pada tepi tempat tidur dan berjalan |
Ambulasi dini membantu merangsang fungsi intestina dan mengembalikan pestaltik. |
Anjurkan pemasukan cairan adekuat, termasuk sari buah, bila pemasukan peroral dimulai. |
Meningkatkan pelunakan veses, dapat membantu merangsang peristaltik. |
Berikan obat, contoh pelunak veses, minyak mineral laktasif sesuai indikasi |
Meningkatkan pembentukan pelunak veses. |
4. Defisit Perawatan Diri berhubungan dengan penurunan kekuatan atau kelemahan
Tujuan :
- Setelah diberikan asuhan keperawatan selama .... x 24 jam, maka defisit perawatan diri hilang dan pasien mampu memenuhi ADLnya secara mandiri/ dengan bantuan
- klien mendemostrasikan teknik/ Tingkah laku yang meningkatkan kelangsungan atau melakukan kembali aktifitas.
- nutrisi, eliminasi, personal hygiene terpenuhi.
Intervensi Keperawatan | Rasional |
---|---|
Kaji tingkat kemampuan pasien beraktifitas |
Untuk mengidentifikasikan tingkat intervensi yang dibutuhkan pasien. |
Kaji kemampuan fungsional dan alasan ketidakseimbangan |
Mengidentifikasi kebutuhan/tingkat intervensi yang dibutuhkan |
Lengkapi partisipasi dalam perawatan diri dan aktifitas |
Meningkatkan kemandirian dan kepercayaan diri. |
Bantu dalam memindahkan dan ambulasi bila dibutuhkan. |
Mencegah terjadinya kecelakaan seperti jatuh dan cedera. |
Ajarkan pasien mengenai pemenuhan kebutuhan perawatan diri secara bertahap dan ambulasi |
mengajarkan pasien ambulasi dan pemenuhan kebutuhan perawatan diri secara bertahap akan membantu kemandirian pasien dan partisipasi keluarga dalam perawatan |
Libatkan keluarga dalam perawatan dan pemenuhan kebutuhan pasien. |
Keluarga dapat berpartisipasi dalam pencapaian kebutuhan ADL pasien dan berpartisipasi dalam program perawatan. |
5. Kecemasan berhubungan dengan perubahan status kesehatan
Tujuan :
- Setelah diberikan asuhan keperawatan selama .... x 24 jam, maka kecemasan berkurang atau hilang
- Pasien melaporkan ansietas berkurang sampai tingkat yang dapat diatasi
- pasien tampak rileks.
- ekspresi wajah ceria
- komunikasi baik
- dapat berkonsentrasi dengan baik.
Intervensi Keperawatan | Rasional |
---|---|
Bina hubungan saling percaya. |
Memudahkan pasien mengeluarkan isi hati sehingga beban pasien berkurang. |
Kaji tingkat ansietas dan diskusikan penyebabnya bila mungkin |
Identifikasi masalah spesifik akan meningkatkan kemampuan individu untuk menghadapinya denga n lebih realities. |
Berikan waktu untuk mendengar pasien mengenai masalah dan dorongan ekspresi perasaan yang benar, misalnya: rasa marah, ragu, takut, dan sendiri. |
Selalu berada dengan cara ini akan membuat pasien merasa diterima, mulai mengakui dan berhadapan dengan lebih realities. |
Tunjukkan rasa empati terhadap pasien |
Rasa empati dapat meningkatkan harga diri. |
Luangkan waktu untuk berbincang-bincang |
Dapat meningkatkan harga diri karena pasien merasa diperhatikan. |
Berikan waktu untuk mengekspresikan perasaan |
Untuk memperbesar rasa percaya diri pada pasien dalam menghadapi penyakitnya. |
6. Kurang pengetahuan berhubungan dengan persepsi yang salah tentang keadaannya., kurang pemajanan informasi tentang penyakitnya.
Tujuan :
- Setelah diberikan asuhan keperawatan selama .... x 24 jam, maka defisit pengetahuan dapat teratasi
- klien menyatakan pemahaman kondisi perawatan dan penyaktinya
- pasien mengatakan paham dan mengerti
- pasien tampak percaya diri
Intervensi Keperawatan | Rasional |
---|---|
Kaji tingkat pengetahuan |
Identifikasi pengetahuan yang dimiliki klien |
Diskusikan dengan lengkap masalah yang diantisipasi selama penyembuhan |
Faktor fisik, emosi, dan sosial dapat mempunyai pengaruh kumulatif, yang dapat memperlambat penyembuahan. |
Tinjau ulang efek pembedahan dan harapan pada masa yang akan datang |
Memberikan dasar pengetahuan |
Berikan pendidiakn / penyuluhan mengenai proses perawatan diri pasien dan semua prosedur yang telha dilakukan atau yang akan direncanakan |
pendidikan pada pasien akan meningkatkan kepercayaan diri pasien untuk sembuh dan menurunkan rasa cemas yang ada didalam diri pasien |
7. Resiko terjadi infeksi berhubungan dengan luka operasi.
Tujuan :
- Setelah diberikan asuhan keperawatan selama .... x 24 jam, maka
- TTV dalam batas normal
Intervensi Keperawatan | Rasional |
---|---|
Kaji adanya infeksi |
Identifikasi adanya infeksi yang terjadi |
Anjurkan pasien dan keluarga untuk menjaga tempat tidur agar selalu kering dan rapi |
tempat tidur yang kering serta rapit akan mencegah adanya pertumbuhan kuman ditempat tidur |
lakukan pemeriksaan TTV pada pasien yaitu suhu tubuh |
TTV dapat mengidentifikasi adanya infeksi seperti demam |
Ajurkan pasien dan keluarga untuk selalu mencuci tangan dengan sabun setelah melakukan eliminasi |
cici tangan sangat penting guna mencegah terjadinya penularan infeksi nosokomial |
Anjurkan keluarga untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah menentuk pasien ataupun ketika tangannya kotor |
cuci tangan menggunakan sabuh mencegah terjadinya penularan infeksi nosokomial |
Ajarkan keluarga mengenai tanda-tanda dini infeksi atau peradangan |
memberikan pendidikan tentang infeksi kepada keluarga akan mempercepat tanggapan dari tenaga kesehatan untuk merawat pasien |
Sumber : Perawat Kita Satu
Baca Juga :
Demikianlah artikel singat yang dapat kami sajian berjudul Askep Pasien Tumor Adneksa Part 2, semoga apa yang telah kami sajian dan berikan untuk teman-teman semua bermanfaat dan sampai jumpa dipertemuan kita selanjutnya.
Oke Sekianlah artikel kami yang membahas mengenai Askep Pasien Tumor Adneksa Part 2, semoga artikel ini bermanfaat bagi teman-teman semua, dan jangan lupa share artikel kami ini jika bermanfaat dan tetap mencantumkan link blog kami. Jangan bosan untuk membaca artikel lainnya disini, Sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
0 komentar