Askep Pada Pasien Acute lymphocytic leukemia (ALL) Part 2
Berikut ini adalah sambungan dari part yang sebelumnya yaitu part 1. Pada bagian part yang ke 2 ini kita akan membahas mengenai Intervensi Keperawatan pada pasien Acute lymphocytic leukemia (ALL) yang terdiri dari tujuan, kriteria hasil, intervensi serta rasional
Asuhan Keperawatan Acute Lymphocytic Leukemia (ALL) |
Diagnosa Keperawatan
Berikut ini adalah diagnosa keperawatan yang mungkin terjadi pada pasien dengan Acute lymphocytic leukemia (ALL) :- Nyeri akut berhubungan dengan efek fisiologis dari leukemia
- Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pemberian agens kemoterapi, radioterapi, imobilitas.
- Perubahan membran mukosa mulut : stomatitis yang berhubungan dengan efek samping agen kemoterapi
- Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan anoreksia, malaise, mual dan muntah, efek samping kemoterapi dan atau stomatitis
- Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses penyakit
- Gangguan citra tubuh berhubungan dengan alopesia atau perubahan cepat pada penampilan.
- Perubahan proses keluarga berhubungan dengan mempunyai anak yang menderita leukemia.
- Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan akibat anemia
- Antisipasi berduka berhubungan dengan perasaan potensial kehilangan anak.
- Resiko infeksi berhubungan dengan menurunnya sistem pertahanan tubuh
- Resiko terhadap cedera : perdarahan yang berhubungan dengan penurunan jumlah trombosit
- Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual dan muntah
Intervensi Keperawatan
Dibawah ini adalah intervensi keperawatan Acute lymphocytic leukemia (ALL) yang disertai rasional
1. Nyeri akut berhubungan dengan efek fisiologis dari leukemia
Tujuan :
- Setelah diberikan asuhan keperawatan selama ... x 24 jam, maka nyeri berkurang atau hilang
Kriteria Hasil :
- Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan)
- Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri
- Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)
- Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
- Tanda vital dalam rentang normal
- Tidak mengalami gangguan tidur
Intervensi :
Intervensi Keperawatan | Rasional |
---|---|
a. Mengkaji tingkat nyeri dengan skala 0 sampai 5 |
Rasional : informasi memberikan data dasar untuk mengevaluasi kebutuhan atau keefektifan intervensi |
b. Jika mungkin, gunakan prosedur-prosedur (misal pemantauan suhu non invasif, alat akses vena |
Rasional : untuk meminimalkan rasa tidak aman |
c. Evaluasi efektifitas penghilang nyeri dengan derajat kesadaran dan sedasi |
Rasional : untuk menentukan kebutuhan perubahan dosis. Waktu pemberian atau obat |
d. Lakukan teknik pengurangan nyeri non farmakologis yang tepat |
Rasional : sebagai analgetik tambahan |
e. Berikan obat-obat anti nyeri secara teratur |
Rasional : untuk mencegah kambuhnya nyeri |
2. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pemberian agens kemoterapi, radioterapi, imobilitas.
Tujuan :
- Setelah diberikan asuhan keperawatan selama ... x 24 jam, maka jaringan kembali membaik dan tidak terjadi komplikasi
Kriteria Hasil :
- Integritas kulit yang baik bisa dipertahankan (sensasi, elastisitas, temperatur, hidrasi, pigmentasi)
- Tidak ada luka/lesi pada kulit
- Perfusi jaringan baik
- Menunjukkan pemahaman dalam proses perbaikan kulit dan mencegah terjadinya sedera berulang
- Mampu melindungi kulit dan mempertahankan kelembaban kulit dan perawatan alami
- Menunjukkan terjadinya proses penyembuhan luka
Intervensi :
Intervensi Keperawatan | Rasional |
---|---|
a. Berikan perawatan kulit yang cemat, terutama di dalam mulut dan daerah perianal |
Rasional : karena area ini cenderung mengalami ulserasi |
b. Ubah posisi dengan sering |
Rasional : untuk merangsang sirkulasi dan mencegah tekanan pada kulit |
c. Mandikan dengan air hangat dan sabun ringan |
Rasional : mempertahankan kebersihan tanpa mengiritasi kulit |
d. Kaji kulit yang kering terhadap efek samping terapi kanker |
Rasional : efek kemerahan atau kulit kering dan pruritus, ulserasi dapat terjadi dalam area radiasi pada beberapa agen kemoterapi |
e. Anjurkan pasien untuk tidak menggaruk dan menepuk kulit yang kering |
Rasional : membantu mencegah friksi atau trauma kulit |
f. Dorong masukan kalori protein yang adekuat |
Rasional : untuk mencegah keseimbangan nitrogen yang negatif |
g. Pilih pakaian yang longgar dan lembut diatas area yang teradiasi |
Rasional : untuk meminimalkan iritasi tambahan |
3. Perubahan membran mukosa mulut : stomatitis yang berhubungan dengan efek samping agen kemoterapi
Tujuan :
- Setelah diberikan asuhan keperawatan selama ... x 24 jam, maka membran mukosa kembali membaik
Kriteria Hasil :
- mukosa terlihat lembab
- input cairan dan output seimbang
Intervensi :
Intervensi Keperawatan | Rasional |
---|---|
a· Inspeksi mulut setiap hari untuk adanya ulkus oral |
Rasional : untuk mendapatkan tindakan yang segera |
b· Hindari mengukur suhu oral |
Rasional : untuk mencegah trauma |
c· Gunakan sikat gigi berbulu lembut, aplikator berujung kapas, atau jari yang dibalut kasa |
Rasional : untuk menghindari trauma |
d· Berikan pencucian mulut yang sering dengan cairan salin normal atau tanpa larutan bikarbonat. |
Rasional : untuk menuingkatkan penyembuhan |
e· Gunakan pelembab bibir |
Rasional : untuk menjaga agar bibir tetap lembab dan mencegah pecah-pecah (fisura) |
f· Berikan diet cair, lembut dan lunak |
Rasional : agar makanan yang masuk dapat ditoleransi anak |
g· Inspeksi mulut setiap hari |
Rasional : untuk mendeteksi kemungkinan infeksi |
h· Dorong masukan cairan dengan menggunakan sedotan |
Rasional : untuk membantu melewati area nyeri |
i· Hindari penggunaa swab gliserin, hidrogen peroksida dan susu magnesia |
Rasional : dapat mengiritasi jaringan yang luka dan dapat membusukkan gigi, memperlambat penyembuhan dengan memecah protein dan dapat mengeringkan mukosa |
j· Berikan obat-obat anti infeksi sesuai ketentuan |
Rasional : untuk mencegah atau mengatasi mukositis |
k· Berikan analgetik |
Rasional : untuk mengendalikan nyeri |
4. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan anoreksia, malaise, mual dan muntah, efek samping kemoterapi dan atau stomatitis
Tujuan :
- Setelah diberikan asuhan keperawatan selama ... x 24 jam, maka pasien nutrisi kembali adekuat
Kriteria Hasil :
- Berat badan pasien kembali seperti semula / normal
- terjadi peningkatan berat badan disetiap minggunya
- nafsu makan meningkat
Intervensi :
Intervensi Keperawatan | Rasional |
---|---|
a. Dorong orang tua untuk tetap rileks pada saat anak makan |
Rasional : jelaskan bahwa hilangnya nafsu makan adalah akibat langsung dari mual dan muntah serta kemoterapi |
b. Izinkan anak memakan semua makanan yang dapat ditoleransi, rencanakan unmtuk memperbaiki kualitas gizi pada saat selera makan anak meningkat |
Rasional : untuk mempertahankan nutrisi yang optimal |
c. Berikan makanan yang disertai suplemen nutrisi gizi, seperti susu bubuk atau suplemen yang dijual bebas |
Rasional : untuk memaksimalkan kualitas intake nutrisi |
d. Izinkan anak untuk terlibat dalam persiapan dan pemilihan makanan |
Rasional : untuk mendorong agar anak mau makan |
e. Dorong masukan nutrisi dengan jumlah sedikit tapi sering |
Rasional : karena jumlah yang kecil biasanya ditoleransi dengan baik |
f. Dorong pasien untuk makan diet tinggi kalori kaya nutrient |
Rasional : kebutuhan jaringan metabolik ditingkatkan begitu juga cairan untuk menghilangkan produk sisa suplemen dapat memainkan peranan penting dalam mempertahankan masukan kalori dan protein yang adekuat |
g. Timbang BB, ukur TB dan ketebalan lipatan kulit trisep |
Rasional : membantu dalam mengidentifikasi malnutrisi protein kalori, khususnya bila BB dan pengukuran antropometri kurang dari normal |
5. Peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses penyakit
Tujuan :
- Setelah diberikan asuhan keperawatan selama ... x 24 jam, maka suhu tubuh kembali normal dan tidak terjadi peningkatan suhu tubuh diatas normal
Kriteria Hasil :
- suhu tubuh kembali normal (36,5 - 37,5 derajat celsius)
- pasien dapat menerapkan kompres hangat ketika terjadi peningkatakn suhu tubuh
Intervensi :
Intervensi Keperawatan | Rasional |
---|---|
a· Observasi tanda vital |
Rasional : Tanda vital merupakan acuan untuk mengetahui keadaan umum pasien |
b· Anjurkan keluarga untuk memberi pasien minum |
Rasional : Peningkatan suhu tubuh mengakibatkan penguapan tubuh meningkat sehingga perlu diimbangi dengan asupan cairan yang banyak. |
c· Berikan kompres air hangat |
Rasional : Dengan vasodilatasi dapat meningkatkan penguapan yang mempercepat penurunan suhu tubuh. |
d· Kolaborasi dalam pemberian obat |
Rasional :Mempercepat penurunan suhu tubuh |
6. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan alopesia atau perubahan cepat pada penampilan.
Tujuan :
- Setelah diberikan asuhan keperawatan selama ... x 24 jam, maka citra terhadap tubuh kembali positif
Kriteria Hasil :
- Body image positif
- Mampu mengidentifikasi kekuatan personal
- Mendiskripsikan secara faktual perubahan fungsi tubuh
- Mempertahankan interaksi sosial
Intervensi :
Intervensi Keperawatan | Rasional |
---|---|
a· Dorong anak untuk memilih wig (anak perempuan) yang serupa gaya dan warna rambut anak sebelum rambut mulai rontok. |
Rasional : untuk membantu mengembangkan penyesuaian rambut terhadap kerontokan rambut. |
b· Berikan penutup kepala yang adekuat selama pemajanan pada sinar matahari, angin atau dingin. |
Rasional : karena hilangnya perlindungan rambut |
c· Anjurkan untuk menjaga agar rambut yang tipis itu tetap bersih, pendek dan halus. |
Rasional : untuk menyamarkan kebotakan parsial |
d· Jelaskan bahwa rambut mulai tumbuh dalam 3 hingga 6 bulan dan mungkin warna atau teksturnya agak berbeda. |
Rasional : untuk menyiapkan anak dan keluarga terhadap perubahan penampilan rambut baru. |
e· Dorong hygiene, berdan, dan alat alat yang sesuai dengan jenis kelamin , misalnya wig, skarf, topi, tata rias, dan pakaian yang menarik. |
Rasional : untuk meningkatkan penampilan |
7. Perubahan proses keluarga berhubungan dengan mempunyai anak yang menderita leukemia.
Tujuan :
- Setelah diberikan asuhan keperawatan selama ... x 24 jam, maka proses keluarga kembali berjalan dengan semestinya
Kriteria Hasil :
- pasien da keluarga dapat mengerti proses penyembuhan pasien
- pasien dan keluarga dapat ikut serta dalam proses kegiatan penyembuhan pasien
Intervensi :
Intervensi Keperawatan | Rasional |
---|---|
a· Jelaskan alasan setiap prosedur yang akan dilakukan pda anak |
Rasional : untuk meminimalkan kekhawatiran yang tidak perlu |
b· Jadwalkan waktu agar keluarga dapat berkumpul tanpa gangguan dari staff |
Rasional : untuk mendorong komunikasi dan ekspresi perasaan |
c· Bantu keluarga merencanakan masa depan, khususnya dalam membantu anak menjalani kehidupan yang normal |
Rasional : untuk meningkatkan perkembangan anak yang optimal |
d· Dorong keluarga untuk mengespresikan perasaannya mengenai kehidupan anak sebelum diagnosa dan prospek anak untuk bertahan hidup |
Rasional : memberikan kesempatan pada keluarga untuk menghadapi rasa takut secara realistis. |
e· Diskusikan bersama keluarga bagaimana mereka memberitahu anak tentang hasil tindakan dan kebutuhan terhadap pengobatan dan kemungkinan terapi tambahan. |
Rasional : untuk mempertahankan komunikasi yang terbuka dan jujur |
f· Hindari untuk menjelaskan hal-hal yang tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. |
Rasional : untuk mencegah bertambahnya rasa khawatiran keluarga |
8. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan akibat anemia
Tujuan :
- Setelah diberikan asuhan keperawatan selama ... x 24 jam, maka pasien akan menunjukkan partisipasi dalam ADL sesuai kemampuan
Kriteria Hasil :
- pasien dapat melakukan kegiatan secara bertahap
- kegiatan dilakukan secara mandiri atau sedikit bantuan
- pasien menyatakan tidak terjadi kelelahan yang berarti
Intervensi :
Intervensi Keperawatan | Rasional |
---|---|
a. Evaluasi keluhan lemah, rewel, ketidakberdayaan dalam ADL |
Rasional : Efek leukemia, anemia dan kemoterapi dapat menjadi satu sehingga memerlukan bantuan dalam pemenuhan aktifitas ADL |
b. Ciptakan lingkungan yang tenang dan istrahat yang tidak terganggu |
Rasional : Mengumpulkan energi untuk beraktifitas dan untuk regenerasi sel |
c. Bantu dalam setiap pemenuhan rawat diri/ADL |
Rasional : Memaksimalkan kemampuan untuk rawat diri |
d. Jadwalkan pemberian makan sebelum kemoterapi. Beri oral hidrasi sebelum makan dan anti emetik sesuai indikasi |
Rasional : Meningkatkan intake sebelum terjadi mual akibat efek samping kemoterapi |
e. Kolaborasi Pemberian suplemen O2 sesuai anjuran |
Rasional : Memaksimalkan kemampuan oksigenasi untuk uptake seluler |
9. Antisipasi berduka berhubungan dengan perasaan potensial kehilangan anak.
Tujuan :
- Setelah diberikan asuhan keperawatan selama ... x 24 jam, maka pasien dan keluarga dapat menerima kondisi pada pasien terhadap ancaman kematian
Kriteria Hasil :
- pasien dan keluarga menunjukkan sikap penerimaan kondisi pasien
- keluarga dapat mengekspresikan perasaannya
Intervensi :
Intervensi Keperawatan | Rasional |
---|---|
a· Kaji tahapan berduka terhadap anak dan keluarga |
Rasional : pengetahuan tentang proses berduka memperkuat normalitas perasaan atau reaksi terhadap apa yang dialami dan dapat membantu pasien dan keluarga lebih efektif menghadapi kondisinya. |
b· Berikan kontak yang konsisten pada keluarga. |
Rasional : untuk menetapkan hubungan saling percaya yang mendorong komunikasi. |
c· Bantu keluarga merencanakan perawatan anak, terutama pada tahap terminal |
Rasional : untuk meyakinkan bahwa harapan mereka diimplementasikan |
d· Fasilitasi anak untuk mengespresikan perasaannya melalui bermain |
Rasional : memperkuat normalitas perasaan atau reaksi terhadap apa yang dialami |
10. Resiko infeksi berhubungan dengan menurunnya sistem pertahanan tubuh
Tujuan :
- Setelah diberikan asuhan keperawatan selama ... x 24 jam, maka diharapkan infeksi tidak terjadi
Kriteria Hasil :
- Mengidentifikasi faktor resiko yang dapat dikurangi
- Menyebutkan tanda dan gejala dini infeksi
- Tidak ada tanda infeksi
Intervensi :
Intervensi Keperawatan | Rasional |
---|---|
a.Lakukan tindakan untuk mencegah pemajanan pada sumber yang diketahui atau potensial terhadap infeksi :
|
Rasional : Kewaspadaan meminimalkan pemajanan klien terhadap bakteri, virus, dan patogen jamur baik endogen maupun eksogen |
b. Laporkan bila ada perubahan tanda vital |
Rasional : Perubahan tanda-tanda vital merupakan tanda din terjadinya sepsis, utamanya bila terjadi peningkatan suhu tubuh |
c. Dapatkan kultur sputum, urine, diare, darah dan sekresi tubuh abnormal sesuai anjuran |
Rasional : Kultur dapat mengkonfirmasikan infeksi dan mengidentifikasi organisme penyebab |
d. Jelaskan alasan kewaspadaan dan pantangan |
Rasional : Pengertian klien dapat memperbaiki kepatuhan dan mengurangi faktor resiko |
e. Yakinkan klien dan keluarganya bahwa peningkatan kerentanan pada infeksi hanya sementara |
Rasional : Granulositopeniaa dapat menetap 6-12 minggu. Pengetian tentang sifat sementara granulositopenia dapat membantu mencegah kecemasan klien dan keluarganya |
f. Minimalkan prosedur invasif |
Rasional : Prosedur tertentu dapat menyebabkan trauma jaringan, menngkatkan kerentanan infeksi |
11. Resiko terhadap cedera : perdarahan yang berhubungan dengan penurunan jumlah trombosit
Tujuan :
- Setelah diberikan asuhan keperawatan selama ... x 24 jam, maka diharapkan cedera perdarahan dapat dicegah dan diminimalisir
Kriteria Hasil :
- Perdarahan dapat dicegah
- pasien dapat melakukan tindakan risiko cedera perdarahan
- tanda-tanda perdarahan tidak terjadi meliputi TTV yang normal, GCs normal, akral hangat
Intervensi :
Intervensi Keperawatan | Rasional |
---|---|
a. Gunakan semua tindakan untuk mencegah perdarahan khususnya pada daerah ekimosis |
Rasional : karena perdarahan memperberat kondisi anak dengan adanya anemia |
b. Cegah ulserasi oral dan rektal |
Rasional : karena kulit yang luka cenderung untuk berdarah |
c. Gunakan jarum yang kecil pada saat melakukan injeksi |
Rasional : untuk mencegah perdarahan |
d. Menggunakan sikat gigi yang lunak dan lembut |
Rasional : untuk mencegah perdarahan |
e. Laporkan setiap tanda-tanda perdarahan (tekanan darah menurun, denyut nadi cepat, dan pucat) |
Rasional : untuk memberikan intervensi dini dalam mengatasi perdarahan |
f. Hindari obat-obat yang mengandung aspirin |
Rasional : karena aspirin mempengaruhi fungsi trombosit |
g. Ajarkan orang tua dan anak yang lebih besar ntuk mengontrol perdarahan hidung |
Rasional : untuk mencegah perdarahan |
12. Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual dan muntah
Tujuan :
- Setelah diberikan asuhan keperawatan selama ... x 24 jam, maka balance volume cairan seimbang atau normal
Kriteria Hasil :
- Memperlihatkan keadaaan volume cairan yang adekuat
- Memperlihatkan tanda-tanda vital dalam bataas normal
- Memperlihatkan urine output, PH dalam batas normal
Intervensi :
Intervensi Keperawatan | Rasional |
---|---|
a. Monitor intake dan output . Catat penurunan urin, dan besarnya PH |
Rasional : Penurunan sirkulasi sekunder dapat menyebabkan berkurangnya sirkulasi ke ginjal atau berkembang menjadi batu ginjal sehingga menyebabkan retensi cairan atau gagal ginjal |
b. Hitung berat badan setiap hari |
Rasional : Sebagai ukuran keadekuatan volume cairan. Intake yang lebih besar dari output dapat diindikasikan menjadi renal obstruksi. |
c. Motivasi klien untuk minum 3 – 4 l/hari jika tanpa kontra indikasi |
Rasional : Meningkatkan aliran urin, mencegah asam urat, dan membersihkan sisa-sisa obat neoplastik |
d. Kaji adanya petechie pada kulit dan membran mukosa, perdarahan gusi |
Rasional : Supresi bone marrow dan prosuduksi platelet menyebabkan klien beresiko mengalami perdarahan |
e. Gunakan alat-alat yang tidak menyebakan resiko perdarahan |
Rasional : Jaringan yang mudah robek dan mekanisme pembekuan dapat menyebabkan perdarahan meskipun karena trauma ringan |
f. Berikan diet makanan lunak |
Rasional : Mencegah iritasi gusi |
g. Kolaborasi :
|
Rasional : Mempertahankan cairan dan elektrolit yang tidak bisa dilakukan per oral, menurunkan komplikasi renal. Bila platelet <20.000/mm( akibat pengaruh sekunder obat neoplastik ) , klien cenderung mengalami perdarahan. Penurunan Hb/Hct berindikasi terhadap perdarahan. |
Sumber : Perawat Kita Satu
Demikianlah artikel singkat kami ini dengan judul Askep Pada Pasien Acute lymphocytic leukemia (ALL) Part 2, semoga apa yang telah kami sajikan untuk teman-teman perawat kita satu bermanfaat. Terimakasih atas kunjungannya sampai jumpa lagi.
Oke Sekianlah artikel kami yang membahas mengenai Askep Pada Pasien Acute lymphocytic leukemia (ALL) Part 2, semoga artikel ini bermanfaat bagi teman-teman semua, dan jangan lupa share artikel kami ini jika bermanfaat dan tetap mencantumkan link blog kami. Jangan bosan untuk membaca artikel lainnya disini, Sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
0 komentar