Pemantauan pernapasan (Respiratory Monitoring)

2:19 PM

Pemantauan pernapasan (Respiratory Monitoring)


Definisi Respiratory Monitoring

Yaitu Pengumpulan dan analisis data pasien untuk memastikan patensi saluran napas dan pertukaran gas yang adekuat.

Pemantauan pernapasan (Respiratory Monitoring)
Respiratory Monitoring

Intervensi :

  1. Pantau laju, ritme, kedalaman, dan upaya respirasi
  2. Perhatikan gerakan dada, perhatikan simetri, penggunaan otot-otot aksesori, dan retraksi otot supraklavikular dan interkostal
  3. Pantau pernapasan yang bising, seperti berkokok (crowing ) atau mendengkur (snoring)
  4. Pantau pola pernapasan: bradypnea, tachypnea, hiperventilasi, respirasi Kussmaul, respirasi Cheyne-Stokes, pernapasan apneustic, respirasi Biot, dan pola ataksik
  5. Palpasi untuk ekspansi paru-paru yang sama
  6. Percuss thorax anterior dan posterior dari apeks ke basis bilateral
  7. Catat lokasi trakea
  8. Monitor untuk kelelahan otot diafragma (gerakan paradoks)
  9. Auskultasi bunyi napas , mencatat area penurunan / absennya ventilasi dan kehadiran bunyi-bunyian adventif
  10. Tentukan kebutuhan untuk penyedotan dengan auskultasi untuk ronki dan ronchi melalui saluran udara utama
  11. Auskultasi  suara paru setelah perawatan untuk mencatat hasil
  12. Monitor pembacaan ventilator mekanik, catat peningkatan tekanan inspirasi dan penurunan volume tidal, yang sesuai
  13. Pantau peningkatan kegelisahan, kecemasan, dan rasa lapar di udara
  14. Pantau kemampuan pasien untuk batuk secara efektif
  15. Catat timbulnya, karakteristik, dan durasi batuk
  16. Monitor sekresi pernafasan pasien
  17. Pantau dyspnea dan kejadian yang menurunkan dan memperburuknya
  18. Pantau suara serak dan suara berubah setiap jam pada pasien dengan luka bakar wajah
  19. Pantau krepitasi, jika perlu
  20. Buka jalan nafas, gunakan teknik dorong dagu (chin lift) atau dorong rahang (jaw thrust technique), jika perlu
  21. Tempatkan pasien di sisi, seperti yang ditunjukkan, untuk mencegah aspirasi; lakukan log roll jika aspirasi cervix dicurigai
  22. Lakukan upaya resusitasi, sesuai kebjikana dan kebutuhan
  23. Lakukan terapi pernapasan (mis., Nebulizer), sesuai kebutuhan

Sumber Daftar Pustaka :
  • Capps, & Schade (2008). Cara kerja nafas: Pemantauan klinis dan pertimbangan dalam pengaturan perawatan kritis. Critical Care Nursing Quarterly, 11(3), 1-11.
  • Carrol (2009). Evolusi / revolusi: Pemantauan pernapasan: Revolusi: spirometri kontinyu. RN, 62(5), 72-74.
  • Carroll (12009). Evolusi / revolusi pemantauan pernapasan: Evolusi: capnografi. RN, 62(5), 68-71, 78.
  • Lane (2010). Manajemen terapeutik pulmonal. Buku teks keperawatan perawatan kritis (pp. 444-471). St. Louis: Mosby.
  • Nelson (2012). Intervensi terkait dengan perawatan pernapasan. Simposium tentang Intervensi Keperawatan. Nursing Clinics of North America, 27(2), 301-324.
Baca Juga : 
Demikianlah artikel kami ini yang membahas mengenai Pemantauan pernapasan (Respiratory Monitoring), semoga apa yang telah kami berikan dan sajikan ini bermanfaat bagi  teman-teman semua. Terimakasih atas kunjungannya dan sampai jumpa lagi pada postingan kami berikutnya.

Oke Sekianlah artikel kami yang membahas mengenai Pemantauan pernapasan (Respiratory Monitoring), semoga artikel ini bermanfaat bagi teman-teman semua, dan jangan lupa share artikel kami ini jika bermanfaat dan tetap mencantumkan link blog kami. Jangan bosan untuk membaca artikel lainnya disini, Sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

0 komentar