Laporan Pendahuluan dan Askep Pada Pasien Akalasia Part 2
Dibawah ini merupakan kelanjutan dari Part 1 mengenai Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akalasia, yang sebelumnya part 1 telah membahas mengenai definisi, etiologi, patofisiologi, manifestasi hinggai konsep asuhan keperawatan pada pasien akalasia
asuhan keperawatan (askep) pasien akalasia : perawat kita satu |
Diagnosa Keperawatan
- Nyeri berhubungan dengan kesulitan menelan, mencerna agen abrasi, atau episode refleksus lambung yang sering.
- Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan kesulitan menelan
- Gangguan kebutuhan cairan kurang dari kebutuhan berhubungan dengan sulit menelan ditandai oleh klien mengeluh mengalami masalah saat makan dan minum
- Kurang pengetahuan tentang gangguan esophagus dignostik, penatalaksanaan medis, intervensi bedah, dan rehabilitasi berhubungan dengan kurang terpajan atau salah interpretasi terhadap informasi, keterbatasan kognitif, kurang akurat/lengkapnya informasi yang ada
- Resiko bersihan jalan nafas tak efektif berhubungan dengan makanan masuk kesaluran nafas.
- Resiko aspirasi berhubungan dengan makanan masuk ke saluran nafas
Intervensi Keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan kesulitan menelan, mencerna agen abrasi, atau episode refleksus lambung yang sering.
Tujuan :
- Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama..... x 24 jam, nyeri teratasi atau berkurang
Kriteria Hasil :
- Klien mampu mengontrol rasa nyeri melalui aktivitas.
- Melaporkan nyeri yang dialaminya.
- Mengikuti program pengobatan.
- Mendemontrasikan tehnik relaksasi dan pengalihan rasa nyeri melalui aktivitas yang mungkin
Intervensi Keperawatan :
Intervensi Keperawatan | Rasional |
---|---|
Tentukan riwayat nyeri, lokasi, durasi dan intensitas | Memberikan informasi yang diperlukan untuk merencanakan asuhan. |
Evaluasi therapi: pembedahan, radiasi, khemotherapi, biotherapi, ajarkan klien dan keluarga tentang cara menghadapinya | Untuk mengetahui terapi yang dilakukan sesuai atau tidak, atau malah menyebabkan komplikasi. |
Berikan pengalihan seperti reposisi dan aktivitas menyenangkan seperti mendengarkan musik atau nonton TV | Untuk meningkatkan kenyamanan dengan mengalihkan perhatian klien dari rasa nyeri. |
Menganjurkan tehnik penanganan stress (tehnik relaksasi, visualisasi, bimbingan), gembira, dan berikan sentuhan therapeutik. | Meningkatkan kontrol diri atas efek samping dengan menurunkan stress dan ansietas. |
Evaluasi nyeri, berikan pengobatan bila perlu. | Untuk mengetahui efektifitas penanganan nyeri, tingkat nyeri dan sampai sejauhmana klien mampu menahannya serta untuk mengetahui kebutuhan klien akan obat-obatan anti nyeri. |
Kolaboratif: Disusikan penanganan nyeri dengan dokter dan juga dengan klien. | Agar terapi yang diberikan tepat sasaran. |
Kolaboratif: Berikan analgetik sesuai indikasi seperti morfin, methadone, narcotik dll | Untuk mengatasi nyeri. |
Tujuan :
- Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama..... x 24 jam, tidak terjadi gangguan nutrisi atau BB kembali normal
Kriteria Hasil :
- Berat badan naik disetiap taerget mingguannya.
- Mencapai BB kembali sebelum masa sakit.
- Nafsu makan menigkat
Intervensi Keperawatan :
Intervensi Keperawatan | Rasional |
---|---|
Berikan makanan sesuai dengan kebutuhan | Pemberian yang sesuai indikasi dan tidak memberatkan klien apabila berlebihan |
Berikan makanan dengan porsi sedikit tapi sering Berikan makanan jangan terlalu padat dan terlalu cair | Mencegah terjadinya penumpukan makanan pada Esophageal |
Beritahu pada klien untuk selalu menghabiskan makanannya | Makanan yang tidak terlalu padat dan tidak terlalu cair dapat dengan mudah dicerna oleh tubuh |
Berikan makanan jangan terlalu padat dan terlalu cair | Makanan yang tidak terlalu padat dan tidak terlalu cair dapat dengan mudah dicerna oleh tubuh |
Berikan obat – obatan golongan nitrates dan calcium channel blokers | Membantu melancarkan dan memudahkan pencapaian tujuan Obat golongan nitrates membantu mengendurkan spincter esophagus bagian bawah sedangkan calcium channel bloker dapat membantu esophagus untuk relaks dan tidak konstriksi. |
Tujuan :
- Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama..... x 24 jam, kebutuhan cairan klien seimbang/ terpenuhi dengan kriteria hasil :
Kriteria Hasil :
- Pasien tidak bermasalah saat minum
Intervensi Keperawatan :
Intervensi Keperawatan | Rasional |
---|---|
Pantau jumlah keluaran urin klien | Agar dapat mengetahui jumlah cairan yang harus diberikan dan jenis cairan |
Berikan cairan yang adekuat | Agar pasien tidak kekurangan elektrolit dan kebutuhan cairan stabil |
Berikan buah-buahan dan sayuran yang mengandung banyak air | Untuk menambah cairan yang diperlukan klien |
Tujuan :
- Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama..... x 24 jam, pasien dan keluarga dapat memahami proses penyakit dan pengobatan yang sedang dijalainnya
Kriteria Hasil :
- Klien dapat mengatakan secara akurat tentang diagnosis dan pengobatan pada tingkatan siap.
- Mengikuti prosedur dengan baik dan menjelaskan tentang alasan mengikuti prosedur tersebut.
- Mempunyai inisiatif dalam perubahan gaya hidup dan berpartisipasi dalam pengobatan.
- Bekerjasama dengan pemberi informasi.
Intervensi Keperawatan :
Intervensi Keperawatan | Rasional |
---|---|
Berikan informasi tentang gangguan proses menelan dan anemia sepesifik. Diskusikan kenyataan terapi tergantung pada beratnya kesukaran menelan serta tipe anemia | Memberikan dasar pengatahuan sehingga pasien dapat membuat pilihan yang tepat. Menurunkan ansietas dan menigkatkan kerja sama dalam program perapi. |
Berikan penjelasan tentang pentingnya aktivitas/ mobilisasi disertai dengan periode istirahat yang sering dan meningkatkan aktivitas sesuai kemampuan | Mencegah kelelahan berlebihan; mengubah energi untuk penyembuhan |
Anjurkan klien untuk mengkonsumsi makanan tinggi protein dan tambahan besi. | Memfasilitasi penyembuhan/regenerasi jaringan dan membantu memperbaiki anemia bila ada. |
Anjurkan klien untuk mengkonsumsi obat yang diresepkan secara rutin dan berikan obat yang diresepkan sesuai jadwal. | Mengurangi gejala-gejala klinis yang ada dan mencegah terjadinya efek samping tindakan yang diberikan. |
Catat/identifikasi adanya tanda/gejala yang memerlukan evaluasi medik seperti demam/ menggigil dan perdarah | Pengenalan dini dan pengobatan terjadinya komplikasi seperti infeksi/ perdarahan dapat mencegah situasi yang mengancam hidup. |
Tujuan :
- Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama..... x 24 jam, bersihan jalan nafas efektif
Kriteria Hasil :
- Klien mengerti dan mampu menerapkan batuk efektif.
- klien dapat melakukan pernafasan abdomen dan bibur
Intervensi Keperawatan :
Intervensi Keperawatan | Rasional |
---|---|
Anjarkan klien untuk batuk efektif. | Batuk efektif dapat dilakukan pada posisi duduk tegak, dan meningkatkan kenyamanan sewaktu inspirasi posisi semi fowler akan mempermudah pasien untuk bernafas, dan meningkatkan ekspansi dada sehingga udara mudah masuk |
Berikan posisi kepala tempat tidur lebih tinggi Berikan perawatan mulut yang baik setelah batuk | Meningkatkan kenyamanan klien selama mengalami perawatan |
Dorong/ bantu latihan nafas abdomen atau bibir | Memberikan pasien beberapa cara untuk mengatasi dan mengontrol dipsnea dan menurunkan jebakan udara |
Kaji kondisi pernafasan (frekuensi , kedalaman, gerakan dada, penggunaan otot bantu nafas | Berguna dalam evaluasi derajat distress pernafasan dan kronisnya proses penyakit |
Tujuan :
- Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama..... x 24 jam, tidak terjadi gangguan aspirasi
Kriteria Hasil :
- Klien tidak lagi tersedak saat makan
- Pola nafas klien saat makan tidak terganggu
Intervensi Keperawatan :
Intervensi Keperawatan | Rasional |
---|---|
Dorong/ bantu latihan nafas abdomen atau bibir | Memberikan pasien beberapa cara untuk mengatasi dan mengontrol dipsnea dan menurunkan jebakan udara |
Ajarkan klien posisi duduk saat makan | posisi duduk saat makan dapat mengurangi resiko terjadinya aspirasi |
Kolaborasi pre dan post operasi: Pemasangan NGT | indikasi pemasangan NGT pre operasi dan post operasi pada klien akalasia untuk pemberian nutrisi dan obat yang adekuat bagi klien. |
Kolaborasi post operasi: Pemantauan posisi NGT | Pemantauan posisi NGT oleh perawat ditujukkan untuk meninjau kebersihan respon klien agar terhindar dari infeksi mikroorganisme yang dapat memperburuk prognosis penyakit. |
Sumber : Perawat Kita Satu
Demikianlah artikel kami yang membahas tentang Laporan Pendahuluan dan Askep Pada Pasien Akalasia Part 2 ini, semoga apa yang telah kami berikan ini bermanfaat bagi teman-teman semua.
Oke Sekianlah artikel kami yang membahas mengenai Laporan Pendahuluan dan Askep Pada Pasien Akalasia Part 2, semoga artikel ini bermanfaat bagi teman-teman semua, dan jangan lupa share artikel kami ini jika bermanfaat dan tetap mencantumkan link blog kami. Jangan bosan untuk membaca artikel lainnya disini, Sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
0 komentar