Laporan Pendahuluan Kista Bartholini Part 2
Dibawah ini merupakan sambungan dari Laporan Pendahuluan Kista Bartholini Part 1, dan di part 2 ini kita akan membahas tentang diagnosa serta intervensi keperawatan pada pasien Kista Bartholini, selamat belajar
Lp askep kista bartholini |
Diagnosa Keperawatan Pada Pasien Kista Bartholini
- Gangguan rasa nyaman: Nyeri akut berhubungan dengan proses inflamasi pada saluran lubrikasi dan peningkatan tekanan pada pembuluh darah genitalia
- Gangguan termoregulasi: Hipertermi berhubungan dengan adanya proses inflamasi
- Disfungsi seksual berhubungan dengan proses penyakit
- Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan penampilan sekunder terhadap penyakit kronis ditandai dengan pembesaran kalenjar bartholin, nyeri dan lebih panas didaerah sekitarnya / perineum, ada nanah.
- Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan bahan iritan dari lingkungan sekunder terhadap kelembaban ditandai dengan merah, iritasi vulva, nanah.
- Kecemasan berhubungan dengan adanya benjolan pada labia mayora posterior dan prosedur pembedahan yang akan dijalani
- Defisit perawatan diri berhubungan dengan keterbatasan gerak
- Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang penyakit
Baca Juga :
Intervensi Keperawatan Kista Bartholini
1. Gangguan rasa nyaman: Nyeri akut berhubungan dengan proses inflamasi pada saluran lubrikasi dan peningkatan tekanan pada pembuluh darah genitaliaTujuan :
- Setelah diberikan asuhan keperawatan selama ... X 24 jam diharapkan klien memperlihatkan rasa nyaman/ nyeri berkurang/ nyeri hilang
- Menunjukkan kemampuan penggunaan ketrampilan relaksasi,
- Ungkapan verbal klien bahwa nyeri berkurang,
- ekspresi wajah tampak rileks, skala nyeri 1 – 2 (0-5).
Intervensi Keperawatan | Rasional |
---|---|
Kaji keluhan nyeri dengan menggunakan skala nyeri, serta perhatikan lokasi, karakteristik dan intensitas serta observasi vital sign | Mempengaruhi pengawasan keefektifan intervensi |
Jelaskan pada klien dan orang tua mengenai penyebab nyeri yang dirasakan klien saat ini | Pengetahuan klien mempengaruhi tindakan dan perilaku klien menghadapi keadaannya |
Observasi ketidaknyamanan non verbal dan ungkapan verbal | Intensitas nyeri yang dirasakan dapat dipertimbangkan dengan ungkapan verbal mau nonverbal yang ditampilkan |
Bantu klien menemukan posisi nyaman/ mobilisasi. | Mempengaruhi kemampuan klien untuk rileks, tidur dan istirahat secara efektif |
Anjurkan klien untuk latihan napas dalam dan imajinasi visual atau teknik relaksasi. | Memfokuskan kembali perhatian, meningkatkan rasa kontrol, meningkatkan kemampuan koping dalam manajemen nyeri. |
Kolaborasi Berikan obat analgesic sesuai program | Memblokir reseptor nyeri sehingga dapat mengurangi nyeri |
2. Gangguan termoregulasi: Hipertermi berhubungan dengan adanya proses inflamasi
Tujuan :
- Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ...x24 jam diharapkan temperatur tubuh dalam batas normal (36,50C – 37,50C)
- Suhu tubuh dalam rentang normal (36,50C – 37,50C),
- tidak terjadi peningkatan suhu,
- klien tampak tenang.
Intervensi Keperawatan | Rasional |
---|---|
Ukur tanda-tanda vital setiap 8 jam |
Deteksi dini jika kondisi klien membaik atau memburuk |
Kaji pengetahuan klien mengenai penyebab demam dan penangan demam di rumah |
Pengetahuan klien mempengaruhi tindakan dan perilaku klien menghadapi keadaannya |
Anjurkan klien/ keluarga untuk meningkatkan intake cairan |
Suhu tubuh yang tinggi memperbesar penguapan sehingga klien lebih mudah dehidrasi |
Kompres pada daerah vena besar |
Membantu menurunkan panas tubuh dengan vasodilatasi pembuluh darah |
Kolaborasi Pemberian terapi antipiretik |
Menurunkan suhu tubuh dan menjaga klien dari komplikasi yang lebih berat dari peningkatan suhu |
3. Disfungsi seksual berhubungan dengan proses penyakit
Tujuan :
Intervensi :
Tujuan :
- Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ...x24 jam diharapkan pasien mengerti tentang fungsi seksual (peningkatan pengetahuan)
- Peningkatan pengetahuan tentang perubahan fungsi seksual
- Menunjukkan dapat beradaptasi dengan ketidakmampuan fisikmengetahuai masalah reproduksi
- Kontrol resiko penyakit menular seksual (PMS)
Intervensi Keperawatan | Rasional |
---|---|
Membangun hubungan terapeutik |
Meningkatkan kepercayaan dan rasa hormat antara klien dan perawat |
Memberikan informasi tentang fungsi seksual sesuai |
Klien mengerti tentang kondisi yang dialaminya |
Diskusikan efek dari situasi penyakit dan efek pada perubahan seksualitas yang terjadi pada klien |
Mengidentifikasi tentang pilihan penanganan yang tepat terhadap klien |
Sertakan pasangan/pasangan seksual dalam konseling sebanyak mungkin |
Memberikan informasi yang benar kepada pasangan seksual klien tentang kondisi yang sebenarnya |
Merujuk pasien ke seorang terapis seks |
Memilih terapi yang tepat untuk klien |
4. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan penampilan sekunder terhadap penyakit kronis ditandai dengan pembesaran kalenjar bartholin, nyeri dan lebih panas didaerah sekitarnya / perineum, ada nanah
Tujuan :
Intervensi :
Tujuan :
- Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ...x24 jam diharapkan pasien dapat beradaptasi terhadap penyakitnya dan memiliki nilai positif untuk kedepannya
- Menerima perubahan ke dalam konsep diri tanpa harga diri yang negative
- Menunjukan penerimaan dengan melihat dan berpartisipasi dalam perawatan diri
- Mulai menerima situasi secara konstruktif
Intervensi Keperawatan | Rasional |
---|---|
Pastikan apakah konseling dilakukan bila mungkin |
Memberikan informasi tentang tingkat pengetahuan pasien atau orang terdekat terhadap pengetahuan tentang situasi pasien dan proses peneriman |
Dorong pasien atau orang terdekat untuk menyatakan perasaannya |
Membantu pasien untuk menyadari perasaannya tidak biasa, perasaan bersalah |
Catat perilaku menarik diri. Peningkatan ketergantungan, manipulasi atau tidak terlibat pada perawatan |
Dengan masalah pada penilaian yang dapat memerlukan evaluasi lanjut dan terapi lebih ketat |
Pertahankan pendekatan positif selama aktivitas perawatan |
Dapat membantu pasien atau orang terdekat untuk menerima perubahan tubuh, merasakan baik tentang diri sendiri |
5. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan bahan iritan dari lingkungan sekunder terhadap kelembaban ditandai dengan merah, iritasi vulva, nanah.
Tujuan :
Intervensi :
Tujuan :
- Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ...x24 jam diharapkan kerusakan kulit teratasi dan membaik
- Kulit dalam keadaan normal
- Kulit tidak gatal
Intervensi Keperawatan | Rasional |
---|---|
Indentifikasi faktor penyebab |
Agar dapat ditentukan intervensi selanjutnya |
Kaji integritas kulit (gangguan warna, hangat lokal, eritema) |
Kondisi kulit dipengaruhi oleh sirkulasi, nutrisi, jaringan dapat menjadi rapuh dan cenderung untuk infeksi dan rusak |
Pertahankan linen kering, bebas keriput |
Untuk menurunkan iritasi dan resiko kerusakan kulit lebih lanjut |
Gunanya krim kulit / zalf sesuai indikasi |
Untuk melicinkan kulit dan menurunkan rasa gatal |
6. Kecemasan berhubungan dengan adanya benjolan pada labia mayora posterior dan prosedur pembedahan yang akan dijalani
Tujuan :
Intervensi :
Tujuan :
- Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ...x24 jam diharapkan klien memperlihatkan rasa cemas berkurang atau hilang
- tidak terjadi peningkatan suhu,
- klien tampak tenang.
- ekspresi wajah tampak rileks,
- ungkapan verbal klien bahwa dirinya tidak lagi merasa cemas, klien
Intervensi Keperawatan | Rasional |
---|---|
Bina hubungan saling percaya |
Mempengaruhi keterbukaan klien dalam perawatan |
Kaji tingkat pengetahuan klien tentang masalah yang dihadapi |
Mempengaruhi pola dan metode pemberian informasi bagi klien |
Berikan kesempatan pada klien dan keluarga untuk memberikan pertanyaan terkait masalah klien |
Memberi kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya dan membantu perawat dalam pemberian informasi yang tepat sasaran |
Berikan informasi yang akurat tentang kondisi kesehatan klien dan penyembuhannya |
Pengetahuan klien dan keterlibatannya dalam intervensi, mendorong klien untuk mengontrol dan menurunkan kecemasan |
Libatkan keluarga untuk menenangkan dan memotivasi klien |
Kehadiran dan perhatian terhadap kondisi menjadi salah satu motivasi bagi klien untuk lebih tenang |
7. Defisit perawatan diri berhubungan dengan keterbatasan gerak
Tujuan :
Intervensi :
Tujuan :
- Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ...x24 jam diharapkan klien dapat melakukan vulva hygiene secara mandiri
- Mampu mempertahankan kebersihan daerah genital
- Mampu mempraktekkan vulva hygiene
Intervensi Keperawatan | Rasional |
---|---|
Jalin hubungan terapeutik dengan klien |
Meningkatkan kerjasama antara klien dan perawat selama tindakan |
Ciptakan lingkungan yang nyaman |
Meningkatkan kenyamanan klien |
Jelaskan tindakan dan cara-cara pelaksanaan tindakan vulva hygiene |
Memberikan informasi yang tepat terkait tindakan |
Ajarkan pada klien perawatan pada daerah genital (vulva hygiene) |
Meningkatkan kemandirian klien dalam pelaksanaan vulva hygiene |
8. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang penyakit
Tujuan :
Sumber : Perawat Kita Satu
Demikianlah artikel kami ini yang membahas tentang Laporan Pendahuluan Kista Bartholini Part 2, semoga apa yang telah kami sajikan dan berikan ini bermanfaat bagi teman-teman semua.
Tujuan :
- Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ...x60 menit klien mengerti proses penyakit dan terdapat peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat
- Klien menyatakan pemahaman tentang penyakit, prognosis, dan program pengobatan
- Klien mampu melaksanakan prosedur yng dijelaskan secara benar
- Klien mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaska oleh perawat
Intervensi :
Intervensi Keperawatan | Rasional |
---|---|
Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan klien tentang proses penyakitnya |
Memberikan gambaran tentang kemampuan klien menerima informasi |
Jelaskan proses terjadinya penyakit secara tepat |
Meningkatkan wawasan pasien tentang penyakit |
Gambarkan tanda dan gejala yang muncul dengan tepat |
Mempercepat pelaporan tentang perkembangan penyakit |
Sediakan informasi pada klien tentang kondisi secara tepat |
Memfasilitasi semua keluhan dan pertanyaan dari klien tentang penyakit |
Diskusikan pilihan terapi atau penanganan |
Memberikan kesempatan pada klien untuk memilih penanganan |
Dukung klien untuk mendapatkan opini kedua dengan cara yang tepat |
Memfasilitasi pilihan terapi lain |
Sumber : Perawat Kita Satu
Baca Juga :
Demikianlah artikel kami ini yang membahas tentang Laporan Pendahuluan Kista Bartholini Part 2, semoga apa yang telah kami sajikan dan berikan ini bermanfaat bagi teman-teman semua.
Oke Sekianlah artikel kami yang membahas mengenai Laporan Pendahuluan Kista Bartholini Part 2, semoga artikel ini bermanfaat bagi teman-teman semua, dan jangan lupa share artikel kami ini jika bermanfaat dan tetap mencantumkan link blog kami. Jangan bosan untuk membaca artikel lainnya disini, Sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
0 komentar