Asuhan Keperawatan Aneurisma Aorta Abdominalis Part 2
Hai semuanya, ini adalah bart ke 2 sambungan dari Asuhan Keperawatan Aneurisma Aorta Abdominalis, disini adalah diagnosa lengkap dari Aneurisma Aorta Abdominalis, semoga apa yang kami sampaikan ini bermanfaat
Diagnosa Keperawatan Aneurisma Aorta Abdominalis
- Nyeri b.d gangguan kemampuan pembuluh darah menyuplai oksigen ke jaringan
- Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan nyeri
- Gangguan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan gangguan sirkulasi
- Defisit pengetahuan mengenai aktivitas perawatan diri
- Risiko penurunan perfusi jaringan jantung berhubungan dengan peningkatan tekanan arteri
- Risiko gangguan integritas kulit b.d gangguan sirkulasi
- Resiko tinggi terhadap komplikasi : Ruptur berhubungan dengan aneurisma aorta
Diagnosa Intervensi Aneurisma Aorta Abdominalis |
1. Nyeri b.d gangguan kemampuan pembuluh darah menyuplai oksigen ke jaringan
Tujuan:
- Setelah Dilakukan tindakan keperawatan ...x 24 jam, nyeri tidak terjadi atau nyeri berkurang
- Mendemonstrasikan hilangnya nyeri
- Melaporkan penurunan intensitas nyeri
- Ekspresi wajah rileks
- Tak ada merintih
Intervensi Keperawatan | Rasional |
---|---|
Mandiri Pantau Tanda Tanda Vital Pasien | Menentukan keadaan umum pasien |
Selidiki keluhan nyeri dada, Perhatikan awitan, lokasi, lamanya, intensitas (0-10) dan faktor pemberat atau penurun. | Dengan mengetahui faktor pemberat nyeri kita jadi bisa menurunkan/mengurangi tingkatan skala nyeri. |
Berikan lingkungan yang tenang dan tindakan kenyamanan, mis. Perubahan posisi, gosokan punggung, penggunaan kompres hangat/dingin, dukungan emosional. | Tindakan ini dapat menurunkan ketidaknyamanan fisik dan emosional pasien. |
Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi | Dapat menurunkan kebutuhan terapi farmakologis dan mengalihkan/mengurangi nyeri |
Kaji karakteristik nyeri meliputi : lokasi, durasi, intensitas nyeri dengan menggunakan skala nyeri. | Untuk mengetahui tingkat rasa nyeri sehingga dapat menentukan jenis tindakannya). |
Beri tahu dokter bila nyeri menetap atau memburuk | Ini dapat menandakan progresi aneurisma dan seperlunya intervensi pembedahan segera). |
Kolaborasi Berikan analgesik yang diresepkan dan evaluasi keefektifan seperlunya. Namun gunakan amanlgesik narkotik secara hemat. (narkotik/non narkotik) | Analgesik memblok jaras nyeri. Dosis besar narkotik dapat menutupi gejala-gejala |
2. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan nyeri
Tujuan :
3. Gangguan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan gangguan sirkulasi
Tujuan :
4. Defisit pengetahuan mengenai aktivitas perawatan diri
Tujuan :
5. Risiko penurunan perfusi jaringan jantung berhubungan dengan peningkatan tekanan arteri
Tujuan :
Intervensi :
6. Risiko gangguan integritas kulit b.d gangguan sirkulasi
Tujuan :
7. Resiko tinggi terhadap komplikasi : Ruptur berhubungan dengan aneurisma aorta
Tujuan :
Intervensi :
Sumber : Perawat Kita Satu
Sekianlah artikel kami kali ini tentang Asuhan Keperawatan Aneurisma Aorta Abdominalis Part 2, semoga apa yang kami sampaikan ini bermanfaat bagi teman-teman semua yang ingin membuat laporan askepnya. Terimakasih atas kunjungannya dan sampai jumpa lagi.
Tujuan :
- Setelah Dilakukan tindakan keperawatan ...x 24 jam, pola nafas efektif kembali atau tidak terjadi gangguan pola nafas
- TTV dalam batas normal
- klien tidak tampak perubahan atau kesulitan dalam bernafas
- Pola tidur dan aktivitas klien tidak terganggu
Intervensi Keperawatan | Rasional |
---|---|
Mandiri Observasi pernafasan |
Memantau perkembangan Respiration Rate (RR)
|
Lakukan oksigenasi |
Pemberian oksigenasi dapat menurunkan frekuensi RR dan mempertahankan oksigen arteri |
Tinggikan kepala tempat tidur, pertahankan posisi semi fowler. |
Memudahkan ekspansi paru untuk meningkatkan pengembangan paru |
Kolaborasi Berikan obat sesuai indikasi Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi obat atau terapi medis yang lainnya. |
Untuk mengatasi masalah oksigenasi melalui farmakologi. |
3. Gangguan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan gangguan sirkulasi
Tujuan :
- Setelah Dilakukan tindakan keperawatan selama...x 24 jam, perfusi jaringan kembali normal atau berangsur-angsur membaik
- Ektremitas hangat pada perabaan
- Warna ektremitas membaik
- Mengalami pengurangan nyeri otot saat latihan
- Melakukan seri latihan Bueger Allen 6x, 4x sehari secukupnya
- Meninggikan akstremitas seperti yang dianjurkan
- Mengurangi edema ekstremitas
- Menghindari berdiri diam atau duduk lama
- Meningkatkan waktu yang diperlukan untuk berjalan secara bertahap
- Melindungi ektremitas terhadap pajanan dingin
- Tidak merokok
- Menggunakan program penatalaksanaan stress untuk meringankan gangguan emosi
- Menghindari pakaian dan asesori yang tepat
- Menghindari menyilang kaki
- Minum obat sesuai resep
Intervensi Keperawatan | Rasional |
---|---|
Menurunkan ekstremitas di bawah jantung |
Ektremitas bawah yang tergantung memperlancar suplai darah arteri |
Mendorong latihan jalan sedang atau latihan ekstermitas berthahap |
Latihan otot memperbaiki aliran darah dan pertumbuhan sirkulasi kolateral |
Mendorong latihan postural aktif |
Dengan latihan postural, pengisisan akibat gravitasi terganggu sehingga pembuluh darah menjadi kosong |
Meninggikan ekstremitas di atas jantung |
Peninggian ekstremitas melawan tarikan gravitasi, meningkatkan aliran balik vena dan mencegah stasis vena |
Melarang berdiri diam atau duduk dalam waktu lama |
Berdiri diam atau duduk lama menyebabkan stasis vena |
Mendorong pasien untuk berjalan-jalan |
Berjalan-jalan memperbaiki aliran balik vena dengan mengaktivasi “pompa otot” |
Menjaga suhu hangat dan menghindari suhu dingin |
Kehangatan memperbaiki aliran arteri dengan mencegah efek vasokontriksi akibat dingin |
Melarang merokok |
Nikotin menyebabkan vasopasme, yang menghambat sirkulasi perifer |
Memberikan penyuluhan cara menghindari gangguan emosi, menatalaksanakan stress |
Stress emosional menyebakan vasokonstriksi perifer dengan menstimulasi system syaraf simpatis |
Mendorong menghindari pakaian dan asesori yang mengikat (mis; sabuk pengaman yang terlalu ketat) |
Baju dan asesori yang ketat menghambat sirkulasi dan menyebakan stasis vena |
Mendorong untuk menghindari menyilang kaki |
Menyilangkan kaki menyebabkan penekanan pada pembuluh darah dengan gangguan sirkulasi yang diakibatkannya, menghasilkan stasis vena |
Mendorong untuk mengihndari obat Vasodilator dan, penyekat adrenergic sesuai resep, dan pendekatan keperawatan yang sesuai |
Vasodilator melemaskan otot polos, bahaan adrenergic menyekat respons terhadap impuls syaraf simpatis atau sirkulasi katekolamin |
4. Defisit pengetahuan mengenai aktivitas perawatan diri
Tujuan :
- Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama...x 24 jam, tingkat pengetahuan klien meningkat dan klien dapat memahai proses pengobatannya
- Melakukan latihan postural sesuai yang dianjurkan
- Minum obar sesuai resep
- Menghindari vasokonstriktor
- Melakukan upaya pencegahan trauma
- Melakukan program penatalaksanaan stress
- Menerima keadaan yang kronis namun dapat diterapi yang akan mengurangi gejalanya
Intervensi :
Intervensi Keperawatan | Rasional |
---|---|
Mengikutsertakan keluarga /orang dekat dalam program penyuluhan |
Kepatuhan pada program perawatan diri meningkat apabila pasien menerima dukugan dari keluarga dan kelompok bantuan diri yang sesuai |
Memberikan instruksi tertulis mengenai perawatan kaki, tungkai dan program latihan |
Instruksi tertulis berfungsi sebagai pengingat dan penguat informasi |
Membantu mengenakan pakaian, sepatu, stoking yang ukrannya sesuai |
terkadang klien butuh bantuan dalam melaksanakan ADL nya |
Merujuk ke kelompok bantuan diri sesuai keperluan, misal klinik pengehentian rokok, penatalaksanaan stress, penatalaksanaan BB,dan program latihan |
Kelompok bantuan diri dapat membantu klien untuk saling berbagi informasi dan saling menguatkan |
5. Risiko penurunan perfusi jaringan jantung berhubungan dengan peningkatan tekanan arteri
Tujuan :
- Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama...x 24 jam, perfusi jaringan jantung membaik dan tidak terjadi peningkatan tekanan arteri
Intervensi :
Intervensi Keperawatan | Rasional |
---|---|
Pantau TTV klien |
Melihat perkembangan status kesehatan klien. Terutama perubahan tekanan darah. |
Berikan health education kepada pasien untuk menghindari faktor- faktor yang dapat meningkatkan tekanan darah |
Peningkatan tekanan darah dapat memperburuk perfusi jaringan jantung. |
Nasehati klien untuk mengendalikan stress |
Stres dapat meningkatkan tekanan darah secara mendadak |
Kolaborasi Berikan obat sesuai indikasi: antihipertensi |
Obat antihipertensi dapat menurunkan tekanan darah sehingga resiko penurunan perfusi tidak terjadi. |
Kolaborasi Berikan obat sesuai indikasi: Propanolol (inderal) |
Untuk menurunkan kekuatan pulsasi dalam aorta dengan menurunkan kontraktilitas miokard |
6. Risiko gangguan integritas kulit b.d gangguan sirkulasi
Tujuan :
- Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama...x 24 jam, integritas kulit membaik dan tidak terjadi gangguan itegritas kulit
- Inspeksi setiap hari untuk adanya cedera atau ulserasi
- Menghindari trauma dan iritasi kulit
- Mengenakan sepatu pelindung
- Setia kepada aturan hygiene ketat
- Makan diet yang seimbang yang mengandung cukup protein, vitamnin B dan C
Intervensi :
Intervensi Keperawatan | Rasional |
---|---|
Menginstruksikan cara mengihnari trauma terhadap ekstremitas |
Jaringan dengan nutrisi buruk peka terhadap trauma dan infeksi bacteria; penyembuhan luka melambat dan berhenti sehubungan dengan perfusi jaringan yang buruk |
Mendorong pemakaian sepatu dan bantalan pelindung pada daerah yang tertekan |
Sepatu dan bantalan pelindung mencegah cedera dan lepuh |
Mendorong hygiene ketat, mandi dengan sabun netral, mengoleskan pelembab, memotong kuku dengan hati-hati |
Sabun netral dan pelembab mencegah kekeringan dan pecah-pecah pada kulit |
Diperingatkan untuk menghindari garukan atau gosoka kuat |
Menggaruk dan menggosok dapat menyebabkan abrasi-abrasi kulit dan unvasi bakteri |
Promosi nutrisiyang baik; asupan vitamin B dan C yang adekuat dan protein; mengontrol obesitas |
Nutrisi yang bagus akan berguna pada proses penyembuhan dan mencegah kerusakan jaringan |
7. Resiko tinggi terhadap komplikasi : Ruptur berhubungan dengan aneurisma aorta
Tujuan :
- Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama...x 24 jam, integritas kulit membaik dan tidak terjadi gangguan itegritas kulit
- Mendemonstrasikan tak adanya komplikasi
- TD tetap antara 90/60-120/80 mmHg
- Tak adanya manisfestasi syok hipovoleksmik
Intervensi :
Intervensi Keperawatan | Rasional |
---|---|
Pantau masukan dan halauran setiap jam bila halauran urine 8 jam kurang dari 240 ml sebaliknya setiap 8 jam. |
Untuk mengevaluasi keefektifan terapi dan untuk deteksi dini komplikasi |
Pantau TD, nadi dan pernapasan setiap jam bila di UPI, sebaliknya 2-4 jam. |
Untuk mengevaluasi keefektifan terapi dan untuk deteksi dini komplikasi |
Pantau kualitas nyeri setiap 1-2 jam |
Untuk mengevaluasi keefektifan terapi dan untuk deteksi dini komplikasi |
Pertahankan tirah baring pada posisi semi fowler’s |
Tirah baring menurunkan penggunaan energi. Posisi tegak memudahkan pernapasan |
Beritahu dokter bila : nyeri dada hebat dan rasa tersobek, |
syok (kulit dingin dan lembab, disertai dengan hipotensi, takikardia dan pucat |
Sumber : Perawat Kita Satu
Sekianlah artikel kami kali ini tentang Asuhan Keperawatan Aneurisma Aorta Abdominalis Part 2, semoga apa yang kami sampaikan ini bermanfaat bagi teman-teman semua yang ingin membuat laporan askepnya. Terimakasih atas kunjungannya dan sampai jumpa lagi.
Oke Sekianlah artikel kami yang membahas mengenai Asuhan Keperawatan Aneurisma Aorta Abdominalis Part 2, semoga artikel ini bermanfaat bagi teman-teman semua, dan jangan lupa share artikel kami ini jika bermanfaat dan tetap mencantumkan link blog kami. Jangan bosan untuk membaca artikel lainnya disini, Sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
0 komentar