Strategi Pelaksanaan (SP) Harga Diri Rendah (HDR)
Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi negatif terhadap diri sendiri dan kemampuan diri. |
Penjelasan Harga Diri Rendah (HDR)
Peristiwa-peristiwa traumatik seperti bencana tsunami dan konflik berkepanjangan di NAD yang dialami saudara-saudara kita telah meninggalkan dampak yang serius. Saudara-saudara kita di NAD harus mengalami kehilangan baik pekerjaan, harta benda, bahkan nyawa. Dampak kehilangan-kehilangan tersebut sangat mempengaruhi persepsi individu akan kemampuan dirinya, yang berakibat dapat mengganggu harga diri seseorang.
Modul ini berisi panduan agar Saudara dapat menangani pasien dengan masalah keperawatan harga diri rendah baik dengan menggunakan pendekatan secara individual maupun kelompok. Modul ini juga memberikan panduan dalam memberikan asuhan keperawatan kepada keluarga pasien dengan harga diri rendah. Selamat mempelajari modul ini.
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul ini saudara diharapkan mampu :
1. Mengkaji data yang terkait masalah harga diri rendah
2. Menetapkan diagnosa keperawatan berdasarkan data yang dikaji
3. Melakukan tindakan keperawatan kepada pasien
4. Melakukan tindakan keperawatan kepada keluarga
5. Mengevaluasi kemampuan pasien dan keluarga dalam menangani masalah harga diri rendah
6. Mendokumentasikan hasil asuhan keperawatan pada pasien dengan harga diri rendah
Pengkajian
Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi negatif terhadap diri sendiri dan kemampuan diri. Berikut ini adalah tanda dan gejala harga diri rendah :
• Mengkritik diri sendiri
• Perasaan tidak mampu
• Pandangan hidup yang pesimis
• Penurunan produktifitas
• Penolakan terhadap kemampuan diri
Selain data diatas, saudara dapat juga mengamati penampilan seseorang dengan harga diri rendah, terlihat dari kurang memperhatikan perawatan diri, berpakaian tidak rapih, selera makan kurang, tidak berani menatap lawan bicara, lebih banyak menunduk, bicara lambat dengan nada suara lemah.
Modul ini berisi panduan agar Saudara dapat menangani pasien dengan masalah keperawatan harga diri rendah baik dengan menggunakan pendekatan secara individual maupun kelompok. Modul ini juga memberikan panduan dalam memberikan asuhan keperawatan kepada keluarga pasien dengan harga diri rendah. Selamat mempelajari modul ini.
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul ini saudara diharapkan mampu :
1. Mengkaji data yang terkait masalah harga diri rendah
2. Menetapkan diagnosa keperawatan berdasarkan data yang dikaji
3. Melakukan tindakan keperawatan kepada pasien
4. Melakukan tindakan keperawatan kepada keluarga
5. Mengevaluasi kemampuan pasien dan keluarga dalam menangani masalah harga diri rendah
6. Mendokumentasikan hasil asuhan keperawatan pada pasien dengan harga diri rendah
Pengkajian
Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi negatif terhadap diri sendiri dan kemampuan diri. Berikut ini adalah tanda dan gejala harga diri rendah :
• Mengkritik diri sendiri
• Perasaan tidak mampu
• Pandangan hidup yang pesimis
• Penurunan produktifitas
• Penolakan terhadap kemampuan diri
Selain data diatas, saudara dapat juga mengamati penampilan seseorang dengan harga diri rendah, terlihat dari kurang memperhatikan perawatan diri, berpakaian tidak rapih, selera makan kurang, tidak berani menatap lawan bicara, lebih banyak menunduk, bicara lambat dengan nada suara lemah.
Baca Juga : Strategi Pelaksanaan (SP) Isolasi Sosial (Isos)
Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan data diatas, yang didapat melalui observasi, wawancara atau pemeriksaan fisik bahkan melalui sumber sekunder, maka perawat dapat menegakkan diagnosa keperawatan pada pasien sebagai berikut:
Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah
Tindakan Keperawatan
Langkah kita selanjutnya untuk mengatasi masalah pasien dengan harga diri rendah adalah menetapkan beberapa tindakan keperawatan.
1.Tindakan keperawatan pada pasien :
a. Tujuan :
1) Pasien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
2) Pasien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan
3) Pasien dapat menetapkan/memilih kegiatan yang sesuai kemampuan
4) Pasien dapat melatih kegiatan yang sudah dipilih, sesuai kemampuan
5) Pasien dapat menyusun jadwal untuk melakukan kegiatan yang sudah dilatih
b. Tindakan keperawatan :
1) Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang masihdimiliki pasien.
- Untuk membantu pasien dapat mengungkapkan kemampuan dan aspek positif yang masih dimilikinya , perawat dapat :
- Mendiskusikan bahwa sejumlah kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien seperti kegiatan pasien di rumah sakit, di rumah, dalam keluarga dan lingkungan adanya keluarga dan lingkungan terdekat pasien.
- Beri pujian yang realistik/nyata dan hindarkan setiap kali bertemu dengan pasien penilaian yang negatif.
2) Membantu pasien menilai kemampuan yang dapat digunakan.
- Untuk tindakan tersebut, saudara dapat :
- Mendiskusikan dengan pasien kemampuan yang masih dapat digunakan saat ini.
- Bantu pasien menyebutkannya dan memberi penguatan terhadap kemampuan diri yang diungkapkan pasien.
- Perlihatkan respon yang kondusif dan menjadi pendengar yang aktif
3) Membantu pasien memilih/menetapkan kemampuan yang akan dilatih.
Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah :
Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah :
- Mendiskusikan dengan pasien beberapa kegiatan yang dapat dilakukan dan dipilih sebagai kegiatan yang akan pasien lakukan sehari-hari.
- Bantu pasien menetapkan kegiatan mana yang dapat pasien lakukan secara mandiri, mana kegiatan yang memerlukan bantuan minimal dari keluarga dan kegiatan apa saja yang perlu batuan penuh dari keluarga atau lingkungan terdekat pasien. Berikan contoh cara pelaksanaan kegiatan yang dapat dilakukan pasien. Susun bersama pasien dan buat daftar kegiatan sehari-hari pasien.
4) Melatih kemampuan yang dipilih pasien
Untuk tindakan keperawatan tersebut saudara dapat melakukan:
Untuk tindakan keperawatan tersebut saudara dapat melakukan:
- Mendiskusikan dengan pasien untuk melatih kemampuan yang dipilih
- Bersama pasien memperagakan kegiatan yang ditetapkan
- Berikan dukungan dan pujian pada setiap kegiatan yang dapat dilakukan pasien.
5) Membantu menyusun jadwal pelaksanaan kemampuan yang dilatih
Untuk mencapai tujuan tindakan keperawatan tersebut, saudara dapat melakukan hal-hal berikut :
Untuk mencapai tujuan tindakan keperawatan tersebut, saudara dapat melakukan hal-hal berikut :
- Memberi kesempatan pada pasien untuk mencoba kegiatan yang telah dilatihkan
- Beri pujian atas kegiatan/kegiatan yang dapat dilakukan pasien setiap hari
- Tingkatkan kegiatan sesuai dengan tingkat toleransi dan perubahan setiap kegiatan
- Susun jadwal untuk melaksanakan kegiatan yang telah dilatih
Berikan kesempatan mengungkapkan perasaanya setelah pelaksanaan kegiatan
SP 1 Pasien: Mendiskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien, membantu
pasien menilai kemampuan yang masih dapat
digunakan, membantu pasien memilih/menetapkan
kemampuan yang akan dilatih, melatih kemampuan yang sudah dipilih dan
menyusun jadwal pelaksanaan kemampuan yang telah dilatih dalam rencana harian
Orientasi :
“Assalamualaikum,
bagaimana keadaan T hari ini ? T terlihat segar“.
”Bagaimana, kalau kita
bercakap-cakap tentang kemampuan dan kegiatan yang pernah T lakukan?Setelah itu kita akan nilai
kegiatan mana yang masih dapat T
dilakukna di rumah sakit. Setelah kita nilai, kita akan pilih satu kegiatan
untuk kita latih”
”Dimana kita duduk ?
bagaimana kalau di ruang tamu ? Berapa lama ? Bagaimana kalau 20 menit ?
Kerja :
” T, apa saja kemampuan yang T dimiliki? Bagus, apa lagi? Saya buat
daftarnya ya! Apa pula kegiatan rumah tangga yang biasa T lakukan? Bagaimana dengan merapihkan
kamar? Menyapu ? Mencuci piring..............dst.”. “ Wah, bagus sekali ada lima
kemampuan dan kegiatan yang T miliki “.
” T, dari lima kegiatan/kemampuan
ini, yang mana yang masih dapat dikerjakan di rumah sakit ? Coba kita lihat,
yang pertama bisakah, yang kedua.......sampai 5 (misalnya ada 3 yang masih bisa dilakukan). Bagus sekali ada 3 kegiatan yang masih bisa dikerjakan di rumah sakit
ini.
”Sekarang, coba T pilih satu
kegiatan yang masih bisa dikerjakan di
rumah sakit ini”.” O yang nomor satu, merapihkan tempat tidur?Kalau begitu, bagaimana
kalau sekarang kita latihan merapihkan tempat tidur T”. Mari kita lihat tempat tidur T. Coba
lihat, sudah rapihkah tempat tidurnya?”
“Nah kalau kita mau merapihkan tempat tidur, mari kita pindahkan dulu
bantal dan selimutnya. Bagus ! Sekarang kita angkat spreinya, dan kasurnya kita
balik. ”Nah, sekarang kita pasang lagi
spreinya, kita mulai dari arah atas, ya bagus !. Sekarang sebelah kaki, tarik
dan masukkan, lalu sebelah pinggir masukkan. Sekarang ambil bantal, rapihkan,
dan letakkan di sebelah atas/kepala. Mari kita lipat selimut, nah letakkan
sebelah bawah/kaki. Bagus !”
” T sudah bisa merapihkan tempat tidur dengan baik sekali. Coba
perhatikan bedakah dengan sebelum dirapikan? Bagus ”
“ Coba T lakukan dan jangan lupa memberi
tanda MMM (mandiri) kalau T lakukan tanpa disuruh, tulis B (bantuan) jika
diingatkan bisa melakukan, dan T (tidak) melakukan.
Terminasi :
“Bagaimana perasaan T setelah kita bercakap-cakap dan latihan
merapihkan tempat tidur ? Yach, T
ternyata banyak memiliki kemampuan yang dapat dilakukan di rumah sakit ini.
Salah satunya, merapihkan tempat tidur, yang sudah T praktekkan dengan baik sekali.Nah kemampuan ini dapat dilakukan juga di
rumah setelah pulang.”
”Sekarang, mari kita masukkan pada jadual harian. T. Mau berapa kali sehari merapihkan tempat
tidur. Bagus, dua kali yaitu pagi-pagi jam berapa ? Lalu sehabis istirahat, jam
16.00”
”Besok pagi kita latihan lagi kemampuan yang kedua. T
masih ingat kegiatan apa lagi yang mampu dilakukan di rumah sakit selain
merapihkan tempat tidur? Ya bagus, cuci piring.. kalu begitu kita akan latihan
mencuci piring besok jam 8 pagi di dapur ruangan ini sehabis makan pagi Sampai jumpa ya”
SP 2 Pasien: Melatih pasien melakukan kegiatan lain yang sesuai dengan kemampuan pasien.
Orientasi :
“Assalammua’laikum, bagaimana perasaan
T pagi ini ? Wah, tampak cerah ”
”Bagaimana T, sudah dicoba
merapikan tempat tidur sore kemarin/ Tadi pag? Bagus (kalau sudah dilakukan,
kalau belum bantu lagi, sekarang kita akan latihan kemampuan kedua. Masih ingat
apa kegiatan itu T?”
”Ya benar, kita akan latihan mencuci piring di dapur ruangan ini”
”Waktunya sekitar 15 menit. Mari kita ke dapur!”
Kerja
:
“
T, sebelum kita mencuci piring kita perlu siapkan dulu perlengkapannya, yaitu
sabut/tapes untuk membersihkan piring, sabun khusus untuk mencuci piring, dan
air untuk membilas., T bisa menggunakan
air yang mengalir dari kran ini. Oh ya jangan lupa sediakan tempat sampah untuk
membuang sisa-makanan.
“Sekarang
saya perlihatkan dulu ya caranya”
“Setelah semuanya
perlengkapan tersedia, T ambil satu
piring kotor, lalu buang dulu sisa kotoran yang ada di piring tersebut ke
tempat sampah. Kemudian T bersihkan piring tersebut dengan menggunakan
sabut/tapes yang sudah diberikan sabun pencuci piring. Setelah selesai disabuni, bilas dengan air
bersih sampai tidak ada busa sabun sedikitpun di piring tersebut. Setelah
itu T bisa mengeringkan piring yang
sudah bersih tadi di rak yang sudah tersedia di dapur. Nah selesai…
“Sekarang coba T yang melakukan…”
“Bagus sekali, T dapat mempraktekkan cuci pring dengan baik.
Sekarang dilap tangannya
Terminasi :
”Bagaimana
perasaan T setelah latihan cuci piring
?”
“Bagaimana jika kegiatan cuci piring ini
dimasukkan menjadi kegiatan sehari-hari
T. Mau berapa kali T mencuci piring? Bagus sekali T mencuci piring tiga kali setelah makan.”
”Besok kita akan latihan untuk
kemampuan ketiga, setelah merapihkan tempat tidur dan cuci piring. Masih ingat
kegiatan apakah itu? Ya benar kita akan latihan mengepel”
”Mau jam berapa ? Sama dengan sekarang ? Sampai jumpa ”
Latihan dapat dilanjutkan untuk kemampuan lain sampai semua kemampuan dilatih. Setiap kemampuan yang dimiliki akan menambah harga diri pasien.
2. Tindakan keperawatan pada keluarga
Keluarga diharapkan dapat merawat pasien dengan harga diri rendah di rumah dan menjadi sistem pendukung yang efektif bagi pasien.
a. Tujuan :
- Keluarga membantu pasien mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki pasien
- Keluarga memfasilitasi pelaksanaan kemampuan yang masih dimiliki pasien
- Keluarga memotivasi pasien untuk melakukan kegiatan yang sudah dilatih dan memberikan pujian atas keberhasilan pasien
- Keluarga mampu menilai perkembangan perubahan kemampuan pasien
b. Tindakan keperawatan :
- Diskusikan masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat pasien
- Jelaskan kepada keluarga tentang harga diri rendah yang ada pada pasien
- Diskusi dengan keluarga kemampuan yang dimiliki pasien dan memuji pasien atas kemampuannya
- Jelaskan cara-cara merawat pasien dengan harga diri rendah
- Demontrasikan cara merawat pasien dengan harga diri rendah
- Beri kesempatan kepada keluarga untuk mempraktekkan cara merawat pasien dengan harga diri rendah seperti yang telah perawat demonstrasikan sebelumnya
- Bantu keluarga menyusun rencana kegiatan pasien di rumah
SP 1
Keluarga : Mendiskusikan masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat pasien di
rumah, menjelaskan tentang pengertian, tanda dan gejala harga diri rendah,
menjelaskan cara merawat pasien dengan harga diri rendah, mendemonstrasikan
cara merawat pasien dengan harga diri rendah, dan memberi kesempatan kepada
keluarga untuk mempraktekkan cara merawat
Orientasi :
“Assalammu’alaikum !”
“Bagaimana keadaan Bapak/Ibu pagi ini ?”
“Bagaimana kalau pagi ini kita bercakap-cakap tentang cara merawat T?
Berapa lama waktu Bp/Ibu?30 menit? Baik, mari duduk di ruangan wawancara!”
Kerja :
“Apa yang bapak/Ibu ketahui tentang masalah T”
“Ya memang benar sekali Pak/Bu, T itu memang terlihat tidak percaya diri dan sering
menyalahkan dirinya sendiri. Misalnya pada T, sering menyalahkan dirinya dan
mengatakan dirinya adalah orang paling bodoh sedunia. Dengan kata lain, anak
Bapak/Ibu memiliki masalah harga diri rendah yang ditandai dengan munculnya
pikiran-pikiran yang selalu negatif terhadap diri sendiri. Bila keadaan T ini
terus menerus seperti itu, T bisa mengalami masalah yang lebih berat lagi,
misalnya T jadi malu bertemu dengan orang lain dan memilih mengurung diri”
“Sampai disini, bapak/Ibu mengerti apa yang dimaksud harga diri
rendah?”
“Bagus sekali bapak/Ibu sudah mengerti”
“Setelah kita mengerti bahwa masalah T dapat menjadi masalah serius,
maka kita perlu memberikan perawatan yang baik untuk T”
”Bpk/Ibu, apa saja kemampuan yang dimiliki T? Ya benar, dia juga
mengatakan hal yang sama(kalau sama dengan kemampuan yang dikatakan T)
” T itu telah berlatih dua kegiatan yaitu merapihkan tempat tidur dan
cuci piring. Serta telah dibuat jadual untuk melakukannya. Untuk itu, Bapak/Ibu
dapat mengingatkan T untuk melakukan kegiatan tersebut sesuai jadual. Tolong
bantu menyiapkan alat-alatnya, ya Pak/Bu. Dan jangan lupa memberikan pujian
agar harga dirinya meningkat. Ajak pula memberi tanda cek list pada jadual yang
kegiatannya”.
”Selain itu, bila T sudah tidak lagi dirawat di Rumah sakit, bapak/Ibu
tetap perlu memantau perkembangan T.
Jika masalah harga dirinya kembali muncul dan tidak tertangani lagi, bapak/Ibu
dapat membawa T ke puskesmas”
”Nah bagaimana kalau sekarang kita praktekkan cara memberikan pujian
kepada T”
”Temui T dan tanyakan kegiatan yang sudah dia lakukan lalu berikan
pujian yang yang mengatakan: Bagus sekali T, kamu sudah semakin terampil
mencuci piring”
”Coba Bapak/Ibu praktekkan sekarang. Bagus”
Terminasi :
”Bagaimana perasaan Bapak/bu setelah percakapan kita ini?”
“Dapatkah Bapak/Ibu jelaskan kembali maasalah yang dihadapi T dan
bagaimana cara merawatnya?”
“Bagus sekali bapak/Ibu dapat menjelaskan dengan baik. Nah setiap kali
Bapak/Ibu kemari lakukan seperti itu. Nanti di rumah juga demikian.”
“Bagaimana kalau kita bertemu lagi dua hari mendatang untuk latihan
cara memberi pujian langsung kepada T”
“Jam berapa Bp/Ibu dating? Baik saya tunggu. Sampai jumpa.”
SP 2 Keluarga : Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan masalah harga diri rendah langsung kepada pasien
Orientasi:
“Assalamu’alaikum
Pak/Bu”
” Bagaimana perasaan
Bapak/Ibu hari ini?”
”Bapak/IBu masih ingat
latihan merawat anak BapakIbu seperti
yang kita pelajari dua hari yang lalu?”
“Baik, hari ini kita
akan mampraktekkannya langsung kepada T.”
”Waktunya 20
menit”.
”Sekarang mari kita
temui T”
Kerja:
”Assalamu’alaikum T.
Bagaimana perasaan T hari ini?”
”Hari ini saya datang
bersama orang tua T. Seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, orang tua T
juga ingin merawat T agar T cepat pulih.”
(kemudian saudara
berbicara kepada keluarga sebagai berikut)
”Nah Pak/Bu, sekarang
Bapak/Ibu bisa mempraktekkan apa yang sudah kita latihkan beberapa hari lalu,
yaitu memberikan pujian terhadap perkembangan anak Bapak/Ibu”
(Saudara mengobservasi
keluarga mempraktekkan cara merawat pasien seperti yang telah dilatihkan pada
pertemuan sebelumnya).
”Bagaimana perasaan T setelah berbincang-bincang dengan
Orang tua T?”
”Baiklah, sekarang saya dan orang tua T ke ruang
perawat dulu”
(Saudara dan keluarga meninggalkan pasien
untuk melakukan terminasi dengan keluarga)
Terminasi:
“ Bagaimana perasaan Bapak/Ibu setelah kita
latihan tadi?”
« «Mulai sekarang
Bapak/Ibu sudah bisa melakukan cara merawat tadi kepada T »
« Tiga hari lagi
kita akan bertemu untuk mendiskusikan pengalaman Bapak/Ibu melakukan cara
merawat yang sudah kita pelajari. Waktu dan tempatnya sama seperti
sekarang Pak/Bu »
« Assalamu’alaikum »
SP 3 Keluarga : Membuat perencanaan pulang bersama keluarga
Orientasi:
“Assalamu’alaikum
Pak/Bu”
”Karena hari ini T
sudah boleh pulang, maka kita akan
membicarakan jadwal Tselama di rumah”
”Berapa lama Bpk/Ibu
ada waktu? Mari kita bicarakan di kantor
Kerja:
”Pak/Bu ini jadwal kegiatan T
selama di rumah sakit. Coba diperhatikan, apakah semua dapat dilaksanakan di
rumah?”Pak/Bu,Terminasi:
”Bagaimana perasaan S
setelah kita latihan berkenalan?”
”S tadi sudah mempraktekkan cara berkenalan dengan
baik sekali”
”Selanjutnya S dapat mengingat-ingat apa yang kita
pelajari tadi selama saya tidak ada. Sehingga S lebih siap untuk berkenalan
dengan orang lain. S mau praktekkan ke
pasien lain. Mau jam berapa mencobanya. Mari kita masukkan pada jadwal kegiatan
hariannya.”
”Besok pagi jam 10 saya akan datang kesini untuk mengajak S berkenalan dengan teman
saya, perawat N. Bagaimana, S mau kan?”
”Baiklah, sampai jumpa. Assalamu’alaiku
Terminasi:
”Bagaimana perasaan S
setelah kita latihan berkenalan?”
”S tadi sudah mempraktekkan cara berkenalan dengan
baik sekali”
”Selanjutnya S dapat mengingat-ingat apa yang kita
pelajari tadi selama saya tidak ada. Sehingga S lebih siap untuk berkenalan
dengan orang lain. S mau praktekkan ke
pasien lain. Mau jam berapa mencobanya. Mari kita masukkan pada jadwal kegiatan
hariannya.”
”Besok pagi jam 10 saya akan datang kesini untuk mengajak S berkenalan dengan teman
saya, perawat N. Bagaimana, S mau kan?”
”Baiklah, sampai jumpa. Assalamu’alaiku
jadwal yang telah dibuat selama T dirawat
dirumah sakit tolong dilanjutkan dirumah, baik jadwal kegiatan maupun jadwal minum obatnya”
”Hal-hal yang perlu
diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku yang ditampilkan oleh T selama di
rumah. Misalnya kalau T terus menerus menyalahkan diri sendiri dan berpikiran
negatif terhadap diri sendiri, menolak minum obat atau memperlihatkan perilaku
membahayakan orang lain. Jika hal ini terjadi segera Puskesmas terdekat dari
rumah Bapak/Ibu,
”Selanjutnya puskesmas tersebut
yang akan memantau perkembangan T selama di rumah
Terminasi:
”Bagaimana Pak/Bu? Ada yang
belum jelas? Ini jadwal kegiatan harian S untuk dibawa pulang. Ini surat
rujukan untuk Puskesmas yang terdekat tempat tinggal Ibu dan Bapak supaya
mempermudah Ibu dan Bapak merawat T di rumah. Jangan lupa kontrol ke PKM
sebelum obat habis atau ada gejala yang tampak. Silakan selesaikan
administrasinya!”
Evaluasi
1. Kemampuan
pasien dan keluarga
PENILAIAN KEMAMPUAN PASIEN DAN
KELUARGA
DENGAN MASALAH HARGA DIRI RENDAH
Nama
pasien: ...........................
Ruangan:
..................................
Nama
Perawat:..........................
Petunjuk pengisian:
1. Berilah
tanda (V) jika pasien mampu melakuykan kemampuan dibawah ini
2. Tuliskan tanggal setiap dilakukan
supervisi
No
|
Kemampuan
|
Tgl
|
Tgl
|
Tgl
|
Tgl
|
Tgl
|
Tgl
|
Tgl
|
A
|
Pasien
|
|
|
|
|
|
|
|
1
|
Menyebutkan kemampuan dan aspek positif yang
dimiliki
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Menilai kemampuan yang masih dapat digunakan
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai
dengan
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Melatih kemampuan yang telah dipilih
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
Melaksanakan kemampuan yang telah dilatih
|
|
|
|
|
|
|
|
6
|
Melakukan kegiatan sesuai jadwal
|
|
|
|
|
|
|
|
B
|
Keluarga
|
|
|
|
|
|
|
|
1
|
Menjelaskan pengertian serrta tanda-tanda orang
dengan harga diri rendah
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Menyebutkan tiga cara merawat pasien harga diri
rendah (memberikan pujian, menyediakan fasilitas untuk pasien, dan melatih
pasien melakukan kemampuan)
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Mampu mempraktekkan cara merawat pasien
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Melakukan follow up sesuai rujukan
|
|
|
|
|
|
|
|
2. Kemampuan
perawat
PENILAIAN KEMAMPUAN PERAWAT DALAM MERAWAT PASIEN
DENGAN HARGA DIRI RENDAH
Ruangan:
.................................
Nama
Perawat:..........................
Petunjuk pengisian:
Penilaian tindakan
keperawatan untuk setiap SP dengan menggunakan instrumen penilaian kinerja
(No 04.01.01).
Nilai
tiap penilaian kinerja masukkan ke tabel pada baris nilai SP.
No
|
Kemampuan
|
Tgl
|
Tgl
|
Tgl
|
Tgl
|
Tgl
|
Tgl
|
Tgl
|
|
|
|
|
|
|
|
||
A
|
Pasien
|
|||||||
|
SP I p
|
|
|
|
|
|
|
|
1
|
Mengidenfikasi
kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Membantu pasien
menilai kemampuan pasien yang masih dapat digunakan
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Membantu pasien
memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan kemampuan pasien
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Melatih pasien sesuai
kemampuan yang dipilih
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
Memberikan pujian yang
wajar terhadap keberhasilan pasien
|
|
|
|
|
|
|
|
6
|
Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Nilai SP I p
|
|
|
|
|
|
|
|
|
SP II p
|
|
|
|
|
|
|
|
1
|
Mengevaluasi jadwal
kegiatan harian pasien
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Melatih kemampuan
kedua
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Nilai SP II p
|
|
|
|
|
|
|
|
B
|
Keluarga
|
|||||||
|
SP I k
|
|
|
|
|
|
|
|
1
|
Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala harga
diri rendah yang dialami pasien beserta proses terjadinya
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Nilai SP I k
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Menjelaskan cara-cara merawat pasien harga diri
rendah
|
|
|
|
|
|
|
|
|
SP II k
|
|
|
|
|
|
|
|
1
|
Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan harga diri
rendah
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasien harga diri
rendah
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Nilai SP II k
|
|
|
|
|
|
|
|
|
SP III k
|
|
|
|
|
|
|
|
1
|
Membantu keluarga membuat jadual aktivitas di rumah termasuk minum
obat (discharge planning)
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Menjelaskan follow up pasien
setelah pulang
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Nilai SP III k
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Total nilai: SP p + SP k
|
|
||||||
|
Rata-rata
|
|
Oke Sekianlah artikel kami yang membahas mengenai Strategi Pelaksanaan (SP) Harga Diri Rendah (HDR), semoga artikel ini bermanfaat bagi teman-teman semua, dan jangan lupa share artikel kami ini jika bermanfaat dan tetap mencantumkan link blog kami. Jangan bosan untuk membaca artikel lainnya disini, Sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
0 komentar