Strategi Pelaksanaan Defisit Perawatan Diri (DPD) ke pasien dan keluarga
strategi pelaksanaan (SP)defisit perawatan diri (DPD) |
Pendahuluan Defisit Perawatan Diri
Bencana tsunami yang terjadi beberapa waktu lalu di NAD Aceh menyebabkan terjadinya masalah kesehatan. Gangguan jiwa merupakan salah satu masalah yang timbul. Pada pasien gangguan jiwa yang kronis sering mengalami ketidakpedulian merawat diri yang merupakan gejala negatif hal ini menyebabkan pasien dikucilkan dalam keluarga maupun masyarakat.
Postingan ini akan membahas cara-cara merawat pasien dengan kurang perawatan diri (tidak peduli terhadap perawatan diri) agar pasien dan keluarga mempunyai kemampuan merawat pasien di rumah.
Postingan ini akan membahas cara-cara merawat pasien dengan kurang perawatan diri (tidak peduli terhadap perawatan diri) agar pasien dan keluarga mempunyai kemampuan merawat pasien di rumah.
Tujuan pembelajaran
Setelah mempelajari modul ini diharapkan saudara dapat :
1. Melakukan pengkajian pada pasien kurang perawatan diri
2. Menetapkan diagnosa keperawatan pasien kurang perawatan diri
3. Melakukan tindakan keperawatan untuk pasien kurang perawatan diri
4. Melakukan tindakan keperawatan untuk keluarga pasien kurang perawatan diri
5. Melakukan evaluasi kemampuan pasien dan keluarga dalam merawat kurang
6. perawatan diri
7. Mendokumentasikan hasil asuhan keperawatan
Pengkajian
Kurangnya perawatan diri pada pasien dengan gangguan jiwa terjadi akibat adanya perubahan proses pikir sehingga kemampuan untuk melakukan aktivitas perawatan diri menurun. Kurang perawatan diri tampak dari ketidakmampuan merawat kebersihan diri, makan secara mandiri, berhias diri secara mandiri, dan toileting (Buang Air Besar (BAB)/Buang Air Kecil(BAK)} secara mandiri.
Untuk mengetahui apakah pasien mengalami masalah kurang perawatan diri maka tanda dan gejala dapat diperoleh melalui observasi pada pasien yaitu:
1. Melakukan pengkajian pada pasien kurang perawatan diri
2. Menetapkan diagnosa keperawatan pasien kurang perawatan diri
3. Melakukan tindakan keperawatan untuk pasien kurang perawatan diri
4. Melakukan tindakan keperawatan untuk keluarga pasien kurang perawatan diri
5. Melakukan evaluasi kemampuan pasien dan keluarga dalam merawat kurang
6. perawatan diri
7. Mendokumentasikan hasil asuhan keperawatan
Pengkajian
Kurangnya perawatan diri pada pasien dengan gangguan jiwa terjadi akibat adanya perubahan proses pikir sehingga kemampuan untuk melakukan aktivitas perawatan diri menurun. Kurang perawatan diri tampak dari ketidakmampuan merawat kebersihan diri, makan secara mandiri, berhias diri secara mandiri, dan toileting (Buang Air Besar (BAB)/Buang Air Kecil(BAK)} secara mandiri.
Untuk mengetahui apakah pasien mengalami masalah kurang perawatan diri maka tanda dan gejala dapat diperoleh melalui observasi pada pasien yaitu:
- Gangguan kebersihan diri, ditandai dengan rambut kotor, gigi kotor, kulit berdaki dan bau, kuku panjang dan kotor.
- Ketidakmampuan berhias/berdandan, ditandai dengan rambut acak-acakan, pakaian kotor dan tidak rapi, pakaian tidak sesuai, pada pasien laki-laki tidak bercukur, pada pasien wanita tidak berdandan.
- Ketidakmampuan makan secara mandiri, ditandai dengan ketidakmampuan mengambil makan sendiri, makan berceceran, dan makan tidak pada tempatnya.
- Ketidakmampuan BAB/BAK secara mandiri, ditandai dengan BAB/BAK tidak pada tempatnya, tidak membersihkan diri dengan baik setelah BAB/BAK
Baca Juga : Strategi Pelaksanaan Harga Diri Rendah (HDR)
Diagnosa Keperawat
Berdasarkan data yang didapat ditetapkan diagnosa keperawatan :
Kurang Perawatan Diri :
- Kebersihan diri
- Berdandan
- Makan
- BAB/BAK
Tindakan keperawatan
1. Tindakan keperawatan untuk pasien
a. Tujuan:
1) Pasien mampu melakukan kebersihan diri secara mandiri
2) Pasien mampu melakukan berhias/berdandan secara baik
3) Pasien mampu melakukan makan dengan baik
4) Pasien mampu melakukan BAB/BAK secara mandiri
b. Tindakan keperawatan
- Kebersihan diri
- Berdandan
- Makan
- BAB/BAK
Tindakan keperawatan
1. Tindakan keperawatan untuk pasien
a. Tujuan:
1) Pasien mampu melakukan kebersihan diri secara mandiri
2) Pasien mampu melakukan berhias/berdandan secara baik
3) Pasien mampu melakukan makan dengan baik
4) Pasien mampu melakukan BAB/BAK secara mandiri
b. Tindakan keperawatan
1) Melatih pasien cara-cara perawatan kebersihan diri
Untuk melatih pasien dalam menjaga kebersihan diri Saudara dapat melakukan tanapan tindakan yang meliputi:
Untuk melatih pasien dalam menjaga kebersihan diri Saudara dapat melakukan tanapan tindakan yang meliputi:
- a) Menjelasan pentingnya menjaga kebersihan diri.
- b) Menjelaskan alat-alat untuk menjaga kebersihan diri
- c) Menjelaskan cara-cara melakukan kebersihan diri
- d) Melatih pasien mempraktekkan cara menjaga kebersihan diri
2) Melatih pasien berdandan/berhias
Saudara sebagai perawat dapat melatih pasien berdandan. Untuk pasien laki-laki tentu harus dibedakan dengan wanita.
Saudara sebagai perawat dapat melatih pasien berdandan. Untuk pasien laki-laki tentu harus dibedakan dengan wanita.
Untuk pasien laki-laki latihan meliputi :
- a) Berpakaian
- b) Menyisir rambut
- c) Bercukur
Untuk pasien wanita, latihannya meliputi :
- a) Berpakaian
- b) Menyisir rambut
- c) Berhias
3) Melatih pasien makan secara mandiri
Untuk melatih makan pasien Saudara dapat melakukan tahapan sebagai berikut:
Untuk melatih makan pasien Saudara dapat melakukan tahapan sebagai berikut:
- a) Menjelaskan cara mempersiapkan makan
- b) Menjelaskan cara makan yang tertib
- c) Menjelaskan cara merapihkan peralatan makan setelah makan
- d) Praktek makan sesuai dengan tahapan makan yang baik
4) Mengajarkan pasien melakukan BAB/BAK secara mandiri
Saudara dapat melatih pasien untuk BAB dan BAK mandiri sesuai tahapan berikut:
Saudara dapat melatih pasien untuk BAB dan BAK mandiri sesuai tahapan berikut:
- a) Menjelaskan tempat BAB/BAK yang sesuai
- b) Menjelaskan cara membersihkan diri setelah BAB dan BAK
- c) Menjelaskan cara membersihkan tempat BAB dan BAK
SP1
Pasien: Mendiskusikan pentingnya
kebersihan diri, cara-cara merawat diri dan melatih pasien tentang cara-cara
perawatan kebersihan diri
ORIENTASI
“Selamat pagi, kenalkan saya suster R”
”Namanya siapa, senang dipanggil siapa?”
”Saya dinas pagi di ruangan ini pk. 07.00-14.00. Selama di rumah sakit
ini saya yang akan merawat T?”
“Dari tadi suster lihat T menggaruk-garuk badannya, gatal ya?”
” Bagaimana kalau kita bicara tentang kebersihan diri ? ”
” Berapa lama kita berbicara ?. 20 menit ya...?. Mau dimana...?. disini
aja ya. ”
KERJA
“Berapa kali T mandi dalam sehari? Apakah T sudah mandi hari ini?
Menurut T apa kegunaannya mandi ?Apa alasan T sehingga tidak bisa merawat
diri? Menurut T apa manfaatnya kalau kita menjaga kebersihan diri? Kira-kira
tanda-tanda orang yang tidak merawat
diri dengan baik seperti apa ya...?, badan gatal, mulut bau, apa lagi...?
Kalau kita tidak teratur menjaga kebersihan diri masalah apa menurut T yang bisa muncul ?” Betul ada kudis, kutu...dsb.
“Apa yang T lakukan untuk merawat rambut
dan muka? Kapan saja T menyisir rambut? Bagaimana dengan bedakan? Apa maksud
atau tujuan sisiran dan berdandan?”
(Contoh untuk pasien
laki-laki)
“Berapa kali T cukuran dalam seminggu? Kapan T cukuran terakhir? Apa
gunanya cukuran? Apa alat-alat yang
diperlukan?”. Iya... sebaiknya cukuran 2x perminggu, dan ada alat cukurnya?”.
Nanti bisa minta ke perawat ya.
“Berapa kali T makan sehari?
”Apa pula yang dilakukan setelah makan?” Betul, kita harus sikat gigi
setelah makan.”
“Di mana biasanya T
berak/kencing? Bagaimana membersihkannya?”. Iya... kita kencing dan berak
harus di WC, Nach... itu WC di ruangan ini, lalu jangan lupa membersihkan
pakai air dan sabun”.
“Menurut T kalau mandi
itu kita harus bagaimana ? Sebelum mandi apa yang perlu kita persiapkan?
Benar sekali..T perlu menyiapkan pakaian ganti, handuk, sikat gigi, shampo
dan sabun serta sisir”.
”Bagaimana kalau sekarang
kita ke kamar mandi, suster akan membimbing T melakukannya. Sekarang T siram
seluruh tubuh T termasuk rambut lalu ambil shampoo gosokkan pada kepala T
sampai berbusa lalu bilas sampai bersih.. bagus sekali.. Selanjutnya ambil
sabun, gosokkan di seluruh tubuh secara merata lalu siram dengan air sampai
bersih, jangan lupa sikat gigi pakai odol.. giginya disikat mulai dari arah
atas ke bawah. Gosok seluruh gigi T mulai dari depan sampai belakang. Bagus,
lalu kumur-kumur sampai bersih. Terakhir siram lagi seluruh tubuh T sampai
bersih lalu keringkan dengan handuk. T bagus sekali melakukannya. Selanjutnya
T pakai baju dan sisir rambutnya dengan baik.”
TERMINASI
“Bagaimana
perasaan T setelah mandi dan mengganti pakaian ? Coba T
sebutkan
lagi apa saja cara-cara mandi yang baik yang sudah T lakukan tadi ?”.
”Bagaimana perasaan Tina setelah kita mendiskusikan tentang pentingnya
kebersihan diri tadi ? Sekarang coba Tina ulangi lagi tanda-tanda bersih dan
rapi”
”Bagus
sekali mau berapa kali T mandi dan sikat gigi...?dua kali pagi dan sore,
Mari...kita masukkan dalam jadual aktivitas harian. Nach... lakukan ya T...,
dan beri tanda kalau sudah dilakukan Spt M ( mandiri ) kalau dilakukan tanpa
disuruh, B ( bantuan ) kalau diingatkan baru dilakukan dan T ( tidak ) tidak
melakukani? Baik besok lagi kita latihan berdandan. Oke?” Pagi-pagi sehabis
makan.
|
SP 2 Pasien : Percakapan
saat melatih pasien laki-laki berdandan:
a)
Berpakaian
b)
Menyisir rambut
c)
Bercukur
ORIENTASI
“Selamat pagi Pak Tono?
“Bagaimana perasaan bpk hari ini? Bagaimana mandinya?”sudah dilakukan?
Sudah ditandai di jadual hariannya?
“Hari ini kita akan latihan berdandan, mau dimana latihannya. Bagaimana
kalau di ruang tamu ? lebih kurang setengah jam”.
KERJA
“Apa yang T lakukan setelah selesai mandi ?”apa T sudah ganti baju?
“Untuk berpakaian, pilihlah pakaian yang bersih dan kering. Berganti
pakaian yang bersih 2x/hari. Sekarang coba bapak ganti baju.. Ya, bagus seperti
itu”.
“Apakah T menyisir rambut ? Bagaimana cara bersisir ?”Coba kita
praktekkan, lihat ke cermin, bagus…sekali!
“Apakah T suka bercukur ?Berapa
hari sekali bercukur ?” betul 2 kali perminggu
“Tampaknya kumis dan janggut bapak
sudah panjang. Mari Pak dirapikan ! Ya, Bagus !” (catatan: janggut
dirapihkan bila pasien tidak memelihara janggut)
TERMINASI
“Bagaimana perasaan bapak setelah berdandan”.
“Coba pak, sebutkan cara berdandan yang baik sekali lagi”..
“Selanjutnya bapak setiap hari setelah mandi berdandan dan pakai baju
seperti tadi ya! Mari kita masukan pada jadual kegiatan harian, pagi jam
berapa, lalu sore jam berap ?
“Nanti siang kita latihan makan yang baik. Diruang makan bersama dengan
pasien yang lain.
SP 3 Pasien: Percakapan melatih berdandan untuk pasien wanita
a)
Berpakaian
b)
Menyisir rambut
c)
Berhias
Peragakan kepada pasangan anda komunikasi dibawah ini
ORIENTASI
“Selamat pagi, bagaimana perasaaan T hari ini ?Bagaimana mandinya?”Sudah
di tandai dijadual harian ?
“Hari ini kita akan latihan berdandan supaya T tampak rapi dan cantik.
Mari T kita dekat cermin dan bawa alat-alatnya( sisir, bedak, lipstik )
KERJA
“ Sudah diganti tadi pakaianya sehabis mandi ?
Bagus….! Nach…sekarang disisir rambutnya yang rapi, bagus…! Apakah T biasa
pakai bedak?” coba dibedakin mukanyaT, yang rata dan tipis. Bagus sekali.”
“ T,
punya lipstik mari dioles tipis. Nach…coba lihat dikaca!
TERMINASI
“Bagaimana perasaan T belajar berdandan”
“T jadi tampak segar dan cantik, mari masukkan dalam jadualnya. Kegiatan
harian, sama jamnya dengan mandi. Nanti siang kita latihan makan yang baik di
ruang makan bersama pasien yang lain”.
Baca Juga : Strategi Pelaksanaan Pasien Risiko Perilaku Kekerasan (RPK) dan PK
SP 4 Pasien : Percakapan melatih pasien makan secara mandiri
a) Menjelaskan cara mempersiapkan makan
b)
Menjelaskan cara
makan yang tertib
c)
Menjelaskan cara merapihkan peralatan makan setelah
makan
d) Praktek makan sesuai dengan tahapan makan
yang baik
Peragakan kepada pasangan anda komunikasi dibawah ini
ORIENTASI
“Selamat siang T,”
” Wow...masih rapi dech T”.
“Siang ini kita akan
latihan bagaimana cara makan yang baik. Kita latihan langsung di ruang makan
ya..!” Mari...itu sudah datang makanan.“
KERJA
“Bagaimana kebiasaan sebelum, saat, maupun
setelah makan? Dimana T makan?”
“Sebelum makan kita harus cuci tangan memakai
sabun. Ya, mari kita praktekkan! “Bagus! Setelah itu kita duduk dan ambil
makanan. Sebelum disantap kita berdoa dulu. Silakan T yang pimpin!. Bagus..
“Mari kita makan.. saat makan kita harus
menyuap makanan satu-satu dengan pelan-pelan. Ya, Ayo...sayurnya
dimakanya.”“Setelah makan kita bereskan piring,dan gelas yang kotor. Ya betul..
dan kita akhiri dengan cuci tangan. Ya bagus!”
Itu Suster Ani sedang bagi obat, coba...T minta sendiri obatnya.”
TERMINASI“
Bagaimana perasaan T setelah kita makan
bersama-sama”.”Apa saja yang harus kita lakukan pada saat makan, ( cuci tangan,
duduk yang baik, ambil makanan, berdoa, makan yang baik, cuci piring dan gelas,
lalu cuci tangan.)”” Nach... coba T lakukan seperti tadi setiap makan, mau kita
masukkan dalam jadual?.Besok kita ketemu lagi untuk latihan BAB / BAK yang
baik, bagaiman kalau jam 10.00 disini saja ya...!”
SP 5 Pasien : Percakapan mengajarkan pasien
melakukan BAB/BAK secara mandiri
a)
Menjelaskan tempat BAB/BAK yang sesuai
b) Menjelaskan cara membersihkan diri setelah
BAB dan BAK
c) Menjelaskan cara membersihkan tempat BAB
dan BAK
Peragakan kepada pasangan anda komunikasi dibawah ini
ORIENTASI
“Selamat pagi T ? Bagaimana perasaan T
hari ini ?” Baik..! sudah dijalankan jadual kegiatannya..?”
“Kita akan membicarakan tentang cara berak dan kencing yang baik?
“ Kira-kira 20 menit ya...T. dan dimana kita duduk? Baik disana dech...!
KERJA
Untuk
pasien pria:
“Dimana biasanya Tono berak dan kencing?”
“Benar Tono, berak atau kencing yang baik itu di WC/kakus, kamar mandi atau
tempat lain yang tertutup dan ada saluran pembuangan kotorannya. Jadi kita tidak berak/kencing di
sembarang tempat ya.....”
“Sekarang, coba Tono jelaskan kepada saya bagaimana cara Tono cebok?”
“Sudah bagus ya Tono, yang perlu diingat saat
Tono cebok adalah Tono membersihkan anus atau kemaluan dengan air yang bersih
dan pastikan tidak ada tinja/air
kencing yang masih tersisa di tubuh
Tono”. “Setelah Tono selesai cebok, jangan lupa tinja/air kencing yang ada di
kakus/WC dibersihkan. Caranya siram tinja/air kencing tersebut dengan air
secukupnya sampai tinja/air kencing itu tidak tersisa di kakus/ WC. Jika Tono membersihkan tinja/air kencing
seperti ini, berarti Tono ikut mencegah
menyebarnya kuman yang berbahaya yang ada pada kotoran/ air kencing”
“Setelah selesai membersihan tinja/air
kencing, Tono perlu merapihkan kembali pakaian sebelum keluar dari
WC/kakus/kamar mandi. Pastikan resleting celana telah tertutup rapi , lalu cuci
tangan dengan menggunakan sabun.”
Untuk pasien wanita:
“Cara cebok yang bersih setelah T berak yaitu dengan menyiramkan air dari arah
depan ke belakang. Jangan terbalik ya, …… Cara seperti ini berguna untuk
mencegah masuknya kotoran/tinja yang ada di anus ke bagian kemaluan kita”
“Setelah Tono selesai cebok, jangan lupa
tinja/air kencing yang ada di kakus/WC dibersihkan. Caranya siram tinja/air
kencing tersebut dengan air secukupnya sampai tinja/air kencing itu tidak
tersisa di kakus/ WC. Jika Tono
membersihkan tinja/air kencing seperti ini, berarti Tono ikut mencegah menyebarnya kuman yang berbahaya
yang ada pada kotoran/ air kencing”
“Jangan lupa merapikan kembali pakaian
sebelum keluar dari WC/kakus, lalu cuci tangan dengan menggunakan sabun.”
TERMINASI
“Bagaimana perasaan T setelah kita
membicarakan tentang cara berak/kencing yang baik?”
“Coba T jelaskan ulang tentang cara BAB?BAK
yang baik.” Bagus...!
“Untuk
selanjutnya T bisa melakukan
cara-cara yang telah dijelaskan tadi ”.
“ Nach...besok kita ketemu lagi, untuk
melihat sudah sejauhmana T bisa melakukan jadual kegiatannya.”
2. Tindakan keperawatan pada keluarga
a. Tujuan
a. Tujuan
Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami masalah kurang perawatan diri.
b. Tindakan keperawatan
Untuk memantau kemampuan pasien dalam melakukan cara perawatan diri yang baik maka Saudara harus melakukan tindakan kepada keluarga agar keluarga dapat meneruskan melatih pasien dan mendukung agar kemampuan pasien dalam perawatan dirinya meningkat. Tindakan yang dapat Saudara lakukan:
Untuk memantau kemampuan pasien dalam melakukan cara perawatan diri yang baik maka Saudara harus melakukan tindakan kepada keluarga agar keluarga dapat meneruskan melatih pasien dan mendukung agar kemampuan pasien dalam perawatan dirinya meningkat. Tindakan yang dapat Saudara lakukan:
- Diskusikan dengan keluarga tentang masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat pasien
- Jelaskan pentingnya perawatan diri untuk mengurangi stigma
- Diskusikan dengan keluarga tentang fasilitas kebersihan diri yang dibutuhkan oleh pasien untuk menjaga perawatan diri pasien.
- Anjurkan keluarga untuk terlibat dalam merawat diri pasien dan membantu mengingatkan pasien dalam merawat diri (sesuai jadual yang telah disepakati).
- Anjurkan keluarga untuk memberikan pujian atas keberhasilan pasien dalam merawat diri.
- Latih keluarga cara merawat pasien dengan defisit perawatan diri
SP1 Keluarga: Memberikan pendidikan kesehatan pada keluarga
tentang masalah perawatan diri dan cara merawat anggota keluarga yang mengalami
masalah kurang perawatan diri
Peragakan kepada pasangan anda komunikasi dibawah ini
ORIENTASI
“Selamat pagi Pak / Bu, saya D, perawat yang merawat T”
“Apa pendapat Bapak tentang anak Bapak, T?”
“Hari ini kita akan berdiskusi tentang apa masalah yang dialami T dan
bantuan apa yang dapat diberikan.”
“Berapa lama waktu Bapak/ Ibu yang tersedia?, bagaimana kalau 20 menit?,
mari kita duduk di kantor perawat!”
KERJA
“Apa saja masalah yang Bapak/ Ibu rasakan dalam merawat T ?” Perawatan
diri yang utama adalah kebersihan diri, berdandan, makan dan BAB/BAK.
“Perilaku yang ditunjukkan oleh T
itu dikarenakan gangguan jiwanya yang membuat pasien tidak mempunyai minat
untuk mengurus diri sendiri. Baik...akan saya jelaskan ; untuk kebersihan diri,
kami telah melatih T untuk mandi, keramas, gosok gigi, cukuran, ganti baju, dan
potong kuku. Kami harapkan Bapak/Ibu dapat menyediakan alat-alatnya. T juga
telah mempunyai jadual pelaksanaanya untuk berdandan, karena anak Bapak/ Ibu
perempuan, kami harapkan dimotivasi sehabis mandi untuk sisiran yang rapi, pakai
bedak,dan lipstik. Untuk makan, sebaiknya makan bersama keluarga dirumah, T
telah mengetahui lanhkah-langkahnya : Cuci tangan, ambil makanan, berdoa, makan
yang rapih, cuci piring dan gelas, lalu cuci tangan. Sebaiknya makan pas jam
makan obat, agar sehabis makan langsung makan obat. Dan untuk BAB?BAK, dirumah
ada WC Bapak/Ibu ?Iya..., T juga sudah belajar BAB/BAK yang bersih. Kalau
T kurang motivasi dalam merawat diri apa yang bapak lakukan?
Bapak juga perlu mendampinginya
pada saat merawat diri sehingga dapat diketahui apakah T sudah bisa mandiri
atau mengalami hambatan dalam melakukannya.”
”Ada yang Bapak/Ibu tanyakan?”
TERMINASI
Bagaimana perasaan Pak J setelah
kita bercakap-cakap?”
“Coba Pak J sebutkan lagi apa saja yang harus diperhatikan dalam membantu
anak Bapak, T dalam merawat diri.”
” Baik nanti kalau Bapak/Ibu besuk bisa ditanyakan pada T.”
“Dan dirumah nanti, cobalah Bapak/Ibu mendampingi dan membantu T saat
membersihkan diri.”
“Dua hari lagi kita akan ketemu dan Bapak/Ibu akan saya dampingi untuk
memotivasi T dalam merawat diri.”
SP 2 Keluarga :
Melatih keluarga cara merawat pasien
Peragakan kepada pasangan anda komunikasi di bawah ini
ORIENTASI
“Assalamualaikum
Bapak/Ibu sesuai janji kita dua hari yang lalu kita sekarang ketemu lagi”
“Bagaimana
Bapak/Ibu, ada pertanyaan tentang cara merawat yang kita bicarakan dua hari
yang lalu?”
“Sekarang kita
akan latihan cara-cara merawat tersebut ya pak?”
“Kita akan coba
disini dulu, setelah itu baru kita coba langsung keT ya?”
“Berapa lama
ada waktu Bapak/Ibu?”
KERJA
“Sekarang anggap
saya adalah T, coba bapak praktekkan cara memotivasi T untuk mandi,
berdandan, buang air, dan makan”
“Bagus, betul
begitu caranya”
“Sekarang coba praktekkan cara memberikan
pujian kepada T”
“Bagus,
bagaimana kalau cara memotivasi T minum obat dan melakukan kegiatan
positifnya sesuai jadual?”
“Bagus sekali,
ternyata bapak dan ibu sudah mengerti cara merawat T”
“Bagaimana kalau
sekarang kita mencobanya langsung kepada T?”
(Ulangi lagi semua cara diatas langsung kepada
pasien)
TERMINASI
“Bagaimana
perasaan bapak dan ibu setelah kita berlatih cara merawat T ?”
“Setelah ini
coba bapak dan ibu lakukan apa yang sudah dilatih tadi setiap kali bapak dan
ibu membesuk T”
“Baiklah
bagaimana kalau dua hari lagi bapak dan ibu datang kembali kesini dan kita
akan mencoba lagi cara merawat T sampai bapak dan ibu lancar melakukannya”
“Jam berapa
bapak dan ibu bisa kemari?”
“Baik saya
tunggu, kita ketemu lagi di tempat ini ya pak, bu”
|
Peragakan
kepada pasangan anda komunikasi dibawah ini
ORIENTASI
“Assalamualaikum
Bapak/Ibu hari ini T sudah boleh pulang, untuk itu perlu dibicarakan jadual T
selama dirumah”
“Bagaimana
pak, bu, selama bapak dan ibu membesuk apakah sudah terus dilatih cara
merawat T?”
“Nah
sekarang mari kita bicarakan jadual di rumah tersebut disini saja?”
“Berapa
lama bapak dan ibu punya waktu.?”
KERJA
“Pak,Bu...,ini
jadual kegiatan T dirumah sakit, coba perhatikan apakah dapat dilaksanakan
dirumah.?
“ Pak /
Bu..jadual yang telah dibuat selama T
di rumah sakit tolong dilanjutkan dirumah, baik jadual aktivitas maupun
jadual minum obatnya”
“Hal-hal
yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku yang ditampilkan oleh
anak ibu dan bapak selama di rumah. Kalau misalnya T menolak terus menerus
untuk makan, minum, dan mandi serta menolak minum obat atau memperlihatkan
perilaku membahayakan orang lain, maka segera hubungi puskesmas terdekat dari
rumah ibu dan bapak, untuk meminta bantuan.
Selanjutnya
puskesmas yang akan membantu memantau perkembangan T selama di rumah”
TERMINASI
“ Bagaimana Pak, Bu...ada yang belun jelas
?. Ini jadual harian T untuk dibawa pulang.” Dan ini surat rujukan untuk
puskesmas tempat tinggal ibu dan bapak guna mempermudah untuk merawat Tdi
rumah..”
“ Jangan lupa kontrol ke Puskesmas sebelum
obat habis, atau ada gejala-gejala yang tampak.” “ Silahkan selesaikan administrasinya.”
|
Baca Juga : Strategi Pelaksanaan pasien Halusinasi
Evaluasi
1. Kemampuan pasien dan keluarga
PENILAIAN KEMAMPUAN PASIEN DAN KELUARGA
DENGAN MASALAH KURANG PERAWATAN DIRI
Nama pasien : .................
Nama ruangan : ...................
Nama perawat : ...................
Petunjuk pengisian:
1. Berilah tanda
(V) jika pasien dan keluarga mampu melakukan kemampuan di bawah ini.
2. Tuliskan
tanggal setiap dilakukan penilaian
No
|
Kemampuan
|
Tgl
|
Tgl
|
Tgl
|
Tgl
|
|
|
|
|
||
A
|
Pasien
|
||||
1
|
Menyebutkan
pentingnya kebersihan diri
|
|
|
|
|
2
|
Menyebutkan
cara membersihkan diri
|
|
|
|
|
3
|
Mempraktekkan
cara membersihkan diri dan memasukkan dalam jadual
|
|
|
|
|
4
|
Menyebutkan
cara makan yang baik
|
|
|
|
|
5
|
Mempraktekkan
cara makan yang baik dan memasukkan dalam jadual
|
|
|
|
|
6
|
Menyebutkan
cara BAB/BAK yang baik
|
|
|
|
|
7
|
Mempraktekkan
cara BAB/BAK yang baik dan memasukkan dalam jadual
|
|
|
|
|
8
|
Menyebutkan
cara berdandan
|
|
|
|
|
9
|
Mempraktekkan
cara berdandan dan memasukkan dalam jadual
|
|
|
|
|
B
|
Keluarga
|
||||
1
|
Menyebutkan
pengertian perawatan diri dan proses terjadinya masalah kurang perawatan diri
|
|
|
|
|
2
|
Menyebutkan
cara merawat pasien dengan kurang perawatan diri
|
|
|
|
|
3
|
Mempraktekkan
cara merawat pasien dengan kurang perawatan diri
|
|
|
|
|
4
|
Membuat jadual
aktivitas dan minum obat klien di rumah (discharge planning)
|
|
|
|
2. Kemampuan perawat
PENILAIAN KEMAMPUAN PERAWAT
DALAM MERAWAT PASIEN
DEFISIT PERAWATAN DIRI
Nama pasien : .................
Nama ruangan : ...................
Nama perawat : ...................
Petunjuk pengisian:
Penilaian tindakan
keperawatan untuk setiap SP dengan menggunakan instrumen penilaian kinerja
(No 04.01.01).
Nilai tiap penilaian
kinerja masukkan ke tabel pada baris nilai SP.
No
|
Kemampuan
|
Tgl
|
Tgl
|
Tgl
|
Tgl
|
Tgl
|
Tgl
|
Tgl
|
|
|
|
|
|
|
|
||
A
|
Pasien
|
|||||||
|
SP I p
|
|
|
|
|
|
|
|
1
|
Menjelaskan pentingnya kebersihan diri
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Menjelaskan cara menjaga kebersihan diri
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Membantu pasien mempraktekkan cara menjaga kebersihan
diri
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan
harian
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Nilai SP I p
|
|
|
|
|
|
|
|
|
SP Iip
|
|
|
|
|
|
|
|
1
|
Mengevaluasi jadwal kegiatan
harian pasien
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Menjelaskan cara makan yang baik
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Membantu pasien mempraktekkan cara makan yang baik
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan
harian
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Nilai SP Iip
|
|
|
|
|
|
|
|
|
SP III p
|
|
|
|
|
|
|
|
1
|
Mengevaluasi jadwal kegiatan
harian pasien
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Menjelaskan cara eliminasi yang baik
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Membantu pasien mempraktekkan cara eliminasi yang baik
dan memasukkan dalam jadual
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan
harian
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Nilai SP III p
|
|
|
|
|
|
|
|
|
SP IV p
|
|
|
|
|
|
|
|
1
|
Mengevaluasi jadwal kegiatan
harian pasien
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Menjelaskan cara berdandan
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Membantu pasien mempraktekkan cara berdandan
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan
harian
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Nilai SP IV p
|
|
|
|
|
|
|
|
B
|
Keluarga
|
|||||||
|
SP I k
|
|
|
|
|
|
|
|
1
|
Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam
merawat pasien
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala defisit
perawatan diri, dan jenis defisit perawatan diri yang dialami pasien beserta
proses terjadinya
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Menjelaskan cara-cara merawat pasien defisit perawatan
diri
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Nilai SP I k
|
|
|
|
|
|
|
|
|
SP II k
|
|
|
|
|
|
|
|
1
|
Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien
dengan defisit perawatan diri
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada
pasien defisit perawatan diri
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Nilai SP II k
|
|
|
|
|
|
|
|
|
SP III k
|
|
|
|
|
|
|
|
1
|
Membantu keluarga membuat jadual aktivitas di rumah
termasuk minum obat (discharge
planning)
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Menjelaskan
follow up pasien setelah pulang
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Nilai SP IIIk
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Total nilai: SPp + SP k
|
|
||||||
|
Rata-rata
|
|
Oke Sekianlah artikel kami yang membahas mengenai Strategi Pelaksanaan Defisit Perawatan Diri (DPD), semoga artikel ini bermanfaat bagi teman-teman semua, dan jangan lupa share artikel kami ini jika bermanfaat dan tetap mencantumkan link blog kami. Jangan bosan untuk membaca artikel lainnya disini, Sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
0 komentar