BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dalam melakukan strategi pelaksanaan pendidikan, ada tiga variabel
utama yang paling berkaitan yaitu: kurikulum, pengajar serta pengajaran.
Ketiganya terangkum dalam suatu proses belajar dan mengajar. Kurikulum adalah
program belajar untuk siswa sebagai dasar dalam merencanakan pengajaran. Bentuk
operasionalnya adalah pengajaran. Sedangkan pengajaran selain harus menguasai
kurikulum juga harus menterjemahkan serta menjabarkannya kepada siswa melalui
proses pengajaran. Dengan demikian, perlu dicegah adanya kesenjangan antara
kurikulum sebagai program dengan pengajaran sebagai operasionalisasi program (Firdaus,
2008).
Kurikulum program belajar bagi siswa, disusun secara sistematik
dan diberikan untuk mencapai tujuan pendidikan. Program belajar yang masih
bersifat umum tersebut, tertuang dalam silabus dan memerlukan penjabaran lebih
lanjut oleh pengajar sebelum diberikan kepada siswa melalui proses pengajaran.
Pengajaran akan berhasil apabila satuan pelajaran yang bersumber dari silabus
telah disusun sebelumnya. Untuk itu pengajar dituntut agar terampil menyusun
satuan pelajaran/satuan acara perkuliahan dan mampu mengajarkannya kepada siswa
(Firdaus, 2008). Dari keterangan diatas, penulis tertarik membahas mengenai SAP
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan SAP ?
2.
Apa manfaat SAP ?
3.
Apa fungsi SAP ?
4.
Apa tujuan SAP ?
5.
Apa prinsip-prinsip pembuatan SAP ?
6.
Bagaimana tentang langkah-langkah
penyusunan SAP ?
7.
Bagaimana Menyusun SAP ?
C.
Tujuan Pembelajaran :
1. Tujuan Umum
Setelah
mempelajari modul ini, peserta trampil
menyusun Satuan Acara Pembelajaran materi diklat yang akan
disampaikannya.
2. Tujuan
Khusus
Setelah
menyelesaikan modul ini, peserta mampu :
a)
Menjelaskan pengertian SAP
b)
Menjelaskan manfaat SAP
c)
Menjelaskan fungsi SAP
d)
Menjelaskan tujuan SAP
e)
Menjelaskan prinsip-prinsip pembuatan
SAP
f)
Menjelaskan tentang langkah-langkah
penyusunan SAP
g)
Menyusun SAP
BAB 2
SATUAN
ACARA PEMBELAJARAN
A.
Pengertian
SAP
SAP
atau Satuan Acara Pembelajaran , ada pula yang menyebutnya dengan Satpel atau
Satuan Pelajaran atau Kurikulum Mikro.
Ada berbagai pengertian tentang SAP tersebut, antara lain
:
1. Satuan Acara Perkuliahan
(SAP) merupakan proyeksi kegiatan (aktivitas) yang akan dilakukan oleh
guru/dosen atau staf pengajar dalam prose pembelajaran di kelas. Oleh karenanya, SAP merupakan bagian
integral yang tidak dapat dilepaskan dari pembelajaran (Firdaus, 2008)
2. Satuan Acara Perkuliahan
(SAP) diartikan sebagai program pengajaran yang meliputi satu atau beberapa
pokok bahasan/topik untuk diajarkan selama satu kali atau beberapa kali
pertemuan. SAP memberikan petunjuk secara rinci tentang sipnosis, kompetensi
mata kuliah,indikator kompetensi, pokok bahasan/topik strategi pembelajaran,
media dan alat, evaluasi, estimasi waktu dan kepustakaan (Nurdin, 2013).
3. Satuan Acara Pembelajaran
(SAP) adalah acuan pelaksanaan proses belajar mengajar (Kementerian Pendidikan
Dan Kebudayaan RI Jurusan Agroteknolog FP-UHO, 2014)
Adapun dasar untuk penyusunan satuan acara perkulihan menurut
Firdaus (2008) adalah:
1. Undang-undang nomor 20 tahun 2003, tentang sistem pendidikan
nasional.
2. Peraturan Pemerintah RI nomor 60 tahun 1999, tentang Pendidikan
Tinggi.
3. Surat Keputusan menteri Pendidikan Nasional RI nomor 232/2000
tentang pedoman penyusunan kurikulum pendidikan tinggi dan penilaian hasil
belajar mahasiswa.
B. Tujuan SAP
Sebagai pedoman dan arah bagi fasilitator dalam
melaksanakan proses kegiatan pembelajaran
C. Manfaat SAP
Menurut
Departemen Kesehatan PUSDIKLAT SDM
Kesehatan - Badan PPSDM Kesehatan, Manfaat
penyusunan SAP dalam kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh setiap
fasilitator antara lain :
1. Menjadi
instrumen pengendalian dan pembinaan terhadap fasilitator dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.
2. Fasilitator dan peserta dapat mengetahui
proses pembelajaran yang akan berlangsung dan metoda-metoda untuk mencapai
tujuan materi tersebut.
D. Fungsi SAP
Menurut Sitorus (2015) SAP berfungsi memberikan petunjuk secara
rinci, pertemuan demi pertemuan, mengenai tujuan, ruang lingkup materi yang
akan diajarkan, kegiatan BM, media dan evaluasi yang akan digunakan. SAP
berfungsi sebagai pedoman kerja dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan,
yaitu
1.
Preventif
Mencegah
dari melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan yang telah ditentukan dalam
kurikulum.
2. Korektif
Berfungsi
sebagai rambu-rambu yang harus ditaati dan sebagai pedoman dalam melaksanakan
pendidikan.
3.
Konstruktif
Memberikan
arah secara rinci bagi pelaksanaan dan pengembangan pendidikan yang mengacu
pada kurikulum.
E.
Prinsip-Prinsip Pembuatan
SAP
Beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam pembuatan
GBPP dan SAP menurut Sitorus (2015) yaitu
1. Relevansi
a) Relevan dengan lingkungan hidup peserta (mahasiswa).
b) Relevan dengan perkembangan kehidupan masa sekarang dan masa yang
akan datang (kemajuan IPTEK).
c) Relevan dengan tuntutan dunia kerja.
2. Efektifitas
a) Efektif mengajar bagi pengajar
b) Efektif belajar bagi pembelajar
3. Efisiensi
Efisien
dalam pendidikan berarti efisien dalam : waktu, biaya, penggunaan tenaga dan
peralatan.
4. Kontinuitas
Satuan
Acara Perkuliahan memiliki saling hubungan antara materi Pokok Bahasan/Sub
Pokok Bahasan, satu dengan yang lainnya.
5. Komprehensif
Semua
kegiatan dan komponen dalam GBPP dan SAP merupakan satu kesatuan yang berinteraksi dan berinterfungsi
secara terpadu dan harmonis dalam rangka mencapai tujuan pengajaran yang telah dirumuskan.
6. Flexibilitas
GBPP dan SAP tidak boleh
kaku, harus luwes, dapat bertindak dan
mempunyai keleluasaan bergerak yang disebabkan oleh situasi dan kondisi
yang tiba-tiba berubah atau sangat diperlukan adanya suatu perubahan.
F. Langkah-Langkah Penyusunan SAP
Langkah-langkah
yang sebaiknya dilakukan dalam penyusunan SAP suatu mata kuliah menurut Windia (2010)
adalah sebagai berikut.
1. Mempelajari kurikulum yang meliputi :
a) Mata kuliah yang diajarkan.
b) Nomor Kode Mata kuliah
c) Bobot Mata kuliah, untuk dijabarkan dalam
minggu.
d) Tujuan kurikuler, untuk
dijabarkan menjadi Tujuan Instruksional Umum (TIU) dan dijabarkan lagi menjadi
Tujuan Instruksional Khusus (TIK).
e) Deskripsi Mata kuliah,
untuk dijabarkan menjadi Pokok Bahasan.
f) Buku Sumber yang menunjang Pokok-pokok
Bahasan.
2. Mempersiapkan Format dan
SAP
Format GBPP
dan SAP dapat dibuat dengan bentuk kolom-kolom memanjang horizontal atau tidak
dalam bentuk kolom, tetapi memanjang ke
bawah.
Langkah-langkah dalam
penyusunan SAP menurut Windia (2010) yaitu:
1.
Mengisi Form
Identitas Mata Kuliah
Terdiri atas Nama Mata Kuliah, Kode Mata Kuliah, dan Jumlah SKS
Mata Kuliah.
2.
Waktu Pertemuan.
Waktu pertemuan dalam SAP adalah lama waktu pertemuan (misalnya
2 x 50 menit, 2 x 100 menit, minggu ke-1, minggu ke-2, dan sebagainya) untuk
menuntaskan 1 (satu) indikator pencapaian kompetensi yang telah ditentukan
dalam silabus.
3.
Indikator Pencapaian
Kompetensi.
Tulislah satu indikator pencapaian kompetensi yang telah ditentukan
dalam silabus untuk setiap satu satuan waktu pertemuan, di mana dengan lama
waktu pertemuan yang ditentukan tersebut maka indikator pencapaian kompetensi
yang bersangkutan sudah dapat dicapai.
4.
Materi Pokok.
Materi pokok yang ditulis dalam SAP disesuaikan dengan materi
bahan ajar yang dibutuhkan peserta didik
untuk mencapai indikator pencapaian kompetensi dalam satu satuan waktu
pertemuan yang ditentukan.
5.
Pengalaman
Belajar.
Pengalaman belajar dalam setiap SAP menguraikan tentang kegiatan
fisik maupun mental yang dilakukan oleh peserta didik dalam kaitannya dengan
pemenuhan indikator pencapaian kompetansi yang telah ditetapkan.
6.
Strategi
Pembelajaran.
Strategi pembelajaran dalam SAP berisi uraian tentang (1)
tahapan-tahapan kegiatan pembelajaran, (2) kegiatan pengajar, (3) kegiatan
mahasiswa, (4) penilaian, (5), media dan alat pembelajaran, dan (6) sumber belajar.
G. Sistematika SAP
Komponen-komponen
suatu SAP adalah sebagai berikut :
A
|
Mata
Ajart (Materi)
|
:
|
diisi Pokok/ Sub Pokok Bahasan
|
B
|
Tujuan
Materi
|
:
|
diambil
dari TPU dan TPK
|
C
|
Sasaran latihnya
|
:
|
sebutkan
kriteria/ siapa peserta
|
D
|
Waktu
|
:
|
dalam
menit atau JPL
|
E
|
Tempat
|
:
|
Kelas/ Lab/ Tempat Lain
(mis: bangsal RS)
|
F
|
Metoda
|
:
|
Cara pembelajaran yang
akan digunakan
|
G
|
Alat
bantu
|
:
|
alat/ instrument yang akan
digunakan
|
H
|
Slide/transparent
|
:
|
Bahan
yang
dipaparkan/ditayangkan
|
I
|
Lembar
Tugas
|
:
|
Petunjuk
penugasan
|
J
|
Kegiatan
Pembelajaran
|
Pembukaan,
Inti, penutup
|
|
K
|
Rujukan
|
Buku yang digunakan sebagai referensi / kepustakaan
|
|
L
|
Evalasi
|
nilai
evaluasi
|
H. Teknik penyusunan SAP
Berikut
akan diuraikan tentang cara penulisan setiap komponen dalam SAP, terutama pada
komponen-komponen :
1.
Tujuan Pembelajaran : umum maupun khusus
2.
Metode pembelajaran.
3.
Alat bantu pembelajaran.
4.
Kegiatan Pembelajaran.
5.
Instrument
evaluasi formatif (setelah materi selesai).
Berikut penjelasannya
masing-masing, yaitu
1.
Tujuan Pembelajaran
Menurut Firdaus (2008),
tujuan pembelajaran dibagi menjadi dua yaitu;
a). Tujuan
Pembelajaran Umum
Adalah
rumusan tentang tujuan yang diharapkan dapat dicapai oleh mahasiswa sesudah
mereka mengikuti kegiatan instruksional belajar. Kegiatan istruksional yang
dimaksud disini adalah semua kegiatan yang dilakukan dalam proses belajar
mengajar dari setiap mata kuliah. Fungsi dari tujuan instruksional umum adalah
:
1)
Merupakan dasar untuk penyusunan tujuan istruksional khusus (TIK) atau
sasaran belajar
2)
Merupakan tujuan mata kuliah secara ringkas
3)
Merupakan dasar untuk menentukan kegiatan mengajar
4)
Merupakan pernyataan tentang kedudukan suatu matakuliah dalam
kurikulum.
Tujuan intruksional umum
(TIU) menunjukkan sifat-sifat yang memuat kata-kata yang bersifat luas dan
umum, dapat dinyatakan dari segi siswa dapat pula dari segi pengajar, dan
rumusannya tidak dinyatakan saebagai
perilaku. TIU yang disusun dengan baik menunjukkan ruang bidang yang akan
dipelajari dan tingkat penguasaan yang diinginkan (.Atmoko, 2006; Departemen Kesehatan Pusdiklat Sdm Kesehatan - Badan Ppsdm Kesehatan; Firdaus, 2008)
Menurut Atmoko T (2006) rumusan
TPU yang baik harus memenuhi kriteria antara lain sbb:
1)
Merupakan kompetensi umum dari suatu
kemampuan tertentu ( TPU merupakan gabungan dari beberapa kompetensi khusus)
2) Terdiri dari kata kerja operasional (=
hasilnya dapat diukur dan diamati) yang diikuti kata benda (obyek = keterangan dari perilaku yang akan dicapai),
sehingga rumusan TPU menjadi rasional.
b). Tujuan Pembelajaran Khusus
Merupakan
penjabaran lebih lanjut dari TPU yang harus dicapai atau dikuasai oleh peserta
setelah menyelesaikan suatu kegiatan pembelajaran dan merupakan serangkaian
rumusan terperinci tentang perilaku mahasiswa yang diharpakan dapat mencapai
sesudah mengikuti kegiatan pendidikan. Penyusunan ini harus memenuhi beberapa
syarat yaitu:
1.
Dinyatakna sebagai perilaku mahasiswa yang dapat
diamati dan diukur
2.
Dinyatakan dengan jelas dan lugas dan disebut secara khusus materi
ilmu yang bersangkutan
3. Menyebut syarat-syarat untuk mencapai
perilaku mahasiswa
4.
Jika mungkin menyebutkan hasil minimum yang dapat dicapai
Syarat pertama dalam penyusunan TIK diatas harus
menggunakan kata kerja yang dapat diamati dan diukur seperti menyebut,
mengerjakan, mengidentifikasi, menggolongkan,membandingkan dan sebagainya. Rumusan
TPK memerlukan kriteria, bahwa kompetensi yang harus dicapai harus berorientasi
pada peserta dan dapat diukur. Mengingat yang menjadi subyek aktif proses
diklat adalah peserta. Rumusan TPK harus mengandung komponen A,B,C dan D, yang
berarti :Audience (peserta)
harus dapat mengerjakan atau berpenampilan seperti yang dinyatakan dalam TPK, ^Behaviour (perilaku) peserta setelah
selesai kegiatan pembelajaran, ^Condition
(persyaratan) yang harus dipenuhi pada saat paserta menampilkan perilaku
setelah selesai kegiatan pembelajaran. ^Degree
(tingkat keberhasilan) peserta setelah selesai kegiatan pembelajaran (.Atmoko, 2006).
2. Metoda Pembelajaran
Metode mengajar
adalah cara yang dipergunakan tenaga pengajar dalam berinteraksi dengan
mahasiswa pada saat berlangsungnya proses pembelajaran. Dengan metode yang
ditentukan oleh tenaga pengajar diharapkan tumbuh berbagai kegiatan belajar
mahasiswa sehubungan dengan kegiatan mengajar yang berlangsung. Dengan kata
lain, ada interaktif edukatif. Dalam setiap kegiatan pelatihan mungkin
akan bervariasi metodanya, selain materi dan peserta juga sangat tergantung
pada waktu, alat yang tersedia, lokasi pembelajaran, fasilitator dan sebagainya
(.Atmoko,
2006).
3. Alat Bantu Pembelajaran
Memilih
alat bantu pembelajaran menurunt Atmoko T (2006). sangat tergantung pada
tujuan diklat yang akan dicapai. Pada dasarnya ada 2 macam alat bantu
pembelajaran yaitu bersifat Umum dan Khusus.
a) Alat bantu pembelajaran Umum : seperti
papan tulis/ white board beserta kelengkapannya. Alat bantu pembelajaran seperti ini tidak perlu ditulis
dalam SAP.
b) Alat
bantu pembelajaran Khusus : seperti alat peraga tertentu, atau disebut
teaching/ training aids, merupakan alat yang mendukung peningkatan pemahaman,
kemampuan dan memperlancar kegiatan pembelajaran. Sebaiknya ditulis secara
spesifik misalnya : model jantung, phantom, instrumen kesehatan seperti alat
pengukur tensi, alat KB, dll.
c) Pemilihan
alat bantu pembelajaran, didasarkan atau sesuai tujuan dan metoda pembelajaran
yang akan dilaksanakan. Alat bantu pembelajaran yang akan di gunakan dalam
proses pembelajaran harus ditulis secara jelas dan rinci, agar tidak
menimbulkan kesulitan pada saat kegiatan tengah berlangsung.
4.
Kegiatan Pembelajaran
Penyusunan kegiatan pembelajaran harus berfokus kepada
peserta yang diposisikan sebagai subyek, diikuti dengan bentuk kegiatan yang
harus dilakukannya (behaviour). Setiap
langkah kegiatan pembelajaran harus ditulis secara berurutan (sequencing) mulai
dari awal s/d akhir, juga disesuaikan dengan Pokok dan Sub Pokok Bahasan yang
tertera dalam GBPP (Atmoko, 2006).
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Satuan Acara Perkuliahan (SAP) diartikan sebagai program
pengajaran yang meliputi satu atau beberapa pokok bahasan/topik untuk diajarkan
selama satu kali atau beberapa kali pertemuan. SAP memberikan petunjuk secara
rinci tentang sipnosis, kompetensi mata kuliah,indikator kompetensi, pokok
bahasan/topiK strategi pembelajaran, media dan alat, evaluasi, estimasi waktu
dan kepustakaan. Bertujuan sebagai
pedoman dan arah bagi fasilitator dalam melaksanakan proses kegiatan
pembelajaran yang memiliki manfaat sebagai preventif, korektif dan kostruktif.
B.
Saran
Sebagai
tenaga kesehatan yang akan melakukan berbagai kegiatan pembelajaran, diharapkan
pedoman penyusunan Satuan Acara Pembbelajaran ini digunakan guna menunjang
proses perencanaan pembuatan kegiatan yang akan dilakukan baik selama proses
perkuliahan ataupun keika akan terjun ke masyarakat langsung.
DAFTAR PUSTAKA
Atmoko, Tjipto. (2006).
Garis-Garis Besar Program Pengajaran
(GBPP), Silabi dan Satuan Acara Perkuliahan (SAP). Bandung; Universitas Padjajaran
Firdaus. (2008). Pembuatan Silabus Satuan Acara Perkuliahan
Dan Acara Praktik. Palembang; Politeknik Negeri Sriwijaya
Kementerian Pendidikan
Dan Kebudayaan RI Agroteknologi FP- UHO. (2014). Silabus Dan Satuan Acara Perkuliahan. Jurusan Agroteknologi FP- UHO
Nurdin, Syarifudin.
(2013). Pengembangan Kurikulum, Silabus,
dan Satuan Acara Perkuliahan (SAP) Di Perguruan Tinggi Agama Islam. Juni 2013 Ta’dib Vol.16 No.1. Padang; IAIN
Imam Bonjol Padang
Windia, Wayan. (2010). Manual Prosedur Penyusunan Spesifikasi
Program Studi Dan Program Pembelajaran. Jimbaran; Universitas Udayana
Oke Sekianlah artikel kami yang membahas mengenai Sistematika Pembuatan SAP, semoga artikel ini bermanfaat bagi teman-teman semua, dan jangan lupa share artikel kami ini jika bermanfaat dan tetap mencantumkan link blog kami. Jangan bosan untuk membaca artikel lainnya disini, Sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
0 komentar