SATUAN
ACARA PENYULUHAN
(SAP)
Pokok Bahasan
: Infeksi Saluran Pernapasan Atas (
ISPA )
Hari / Tanggal :
Waktu / Jam
:
Tempat :
Sasaran :
A.
TUJUAN
1. TUJUAN INSTRUKSIONAL
UMUM
Agar masyarakat
terutama Ibu-ibu yang memiliki anak balita dapat memahami tentang penyakit Infeksi
Saluran Pernapasan Atas ( ISPA ).
2. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah
mengikuti penyuluhan diharapkan sasaran khususnya mampu :
a. Menyebutkan
Pengertian ISPA
b. Menyebutkan
penyebab ISPA
c. Menjelaskan
Tanda dan gejala ISPA
d. Menjelaskan
Pencegahan Penyakit ISPA
e. Menjelaskan
Perawatan ISPA di Rumah
B.
SUB POKOK BAHASAN
1.
Pengertian ISPA
2.
Tanda dan gejala ISPA
3.
Pencegahan Penyakit ISPA
4.
Pengobatan ISPA
5.
Perawatan ISPA di Rumah
C. METODE
1.
Ceramah
2.
Diskusi
D. MEDIA
1.
Leaflet
E.
KEGIATAN PENYULUHAN
NO
|
WAKTU
|
KEGIATAN
PENYULUHAN
|
KEGIATAN
PESERTA
|
1
|
3
menit
|
PEMBUKAAN
a. Mengucapkan
salam
b. Memperkenalkan
diri
c. Memberikan
apersepsi
d. Menjelaskan
tujuan penyuluhan
|
a. Menjawab
b. Mendengarkan
c. Mengemukakan
pendapat
d. Mendengarkan
dan
memperhatikan
|
2
|
12
menit
|
KEGIATAN
INTI
a. Menjelaskan
pengertian ISPA
b. Menjelaskan
penyebab ISPA
c. Menjelaskan
tanda dan gejala ISPA
d. Menjelaskan
pencegahan penyakit ISPA
e. Menjelaskan
perawatan ISPA di rumah
f. Memberikan
kesempatan peserta untuk bertanya
g. Memberikan
kesempatan peserta lain untuk menjawab
h. Memberikan
reinforcement positif
|
a. Memperhatikan
b. Mengajukan
pertanyaan
c. Mengemukakan
pendapat
|
3
|
5
menit
|
PENUTUP
a. Bersama
peserta menyimpulkan apa yang telah disampaikan
b. Evaluasi
tentang penyakit ISPA dengan mengajukan pertanyaan pada beberapa peserta.
c. Melakukan
terminasi
d. Memberikan
salam untuk menutup pertemuan.
|
a. Menjawab
pertanyaan
b. Memperhatikan
dan
mendengarkan
c.
Menjawab salam
|
F.
EVALUASI
1. Sebutkan pengertian ISPA ?
2. Sebutkan Tanda dan gejala ISPA ?
3 Apa yang dapat ibu lakukan dirumah untuk
mencegah anaknya agar tidak terkena ISPA?
4. Apa yang dapat ibu
lakukan untuk menangani anaknya yang menderita penyakit ISPA di rumah ?
G.
REFERENSI
1.
Corwin,Ellizabetz.(2001).Buku Saku Patofisiologi.Jakarta : EGC
2. Lab.
UPF Ilmu Penyakit Telinga, Hidung dan tenggorokan FK Unair, Pedoman diagnosis dan Terapi Rumah
sakit Umum Daerah dr Soetom FK Unair, Surabaya
3. Prasetyo
B, Ilmu Penyakit THT, EGC Jakarta
4. Purwoto,
Budhi. (2014). Buku Ajar Ilmu Keperawatan
Berbasis Herbal. Jogjakarta : D-Medika (Anggota IKAPI).
LAMPIRAN
MATERI
1. Definisi ISPA
ISPA meliputi saluran pernapasan bagian atas. ISPA
adalah infeksi saluran pernapasan yang berlangsung sampai 14 hari. Yang
dimaksud dengan saluran pernapasan adalah organ mulai dari hidung sampai paru,
beserta organ-organ disekitarnya seperti : sinus, ruang telinga tengah dan
selaput paru. Sebagian besar dari infeksi saluran pernapasan hanya bersifat
ringan seperti batuk pilek dan tidak memerlukan pengobatan dengan antibiotik,
namun demikian anak akan menderita pneumonia bila infeksi paru ini tidak
diobati dengan antibiotik dapat mengakibat kematian
Program
Pemberantasan Penyakit ISPA membagi penyakit ISPA dalam 2 golongan yaitu
pneumonia dan yang bukan pneumonia. Pneumonia dibagi atas derajat beratnya
penyakit yaitu pneumonia berat dan pneumonia tidak berat. Penyakit batuk pilek
seperti rinitis, faringitis, tonsilitis dan penyakit jalan napas bagian atas
lainnya digolongkan sebagai bukan pneumonia. Etiologi dari sebagian besar
penyakit jalan napas bagian atas ini ialah virus dan tidak dibutuhkan terapi
antibiotik. Faringitis oleh kuman Streptococcus jarang ditemukan pada balita.
Bila ditemukan harus diobati dengan antibiotik penisilin, semua radang telinga
akut harus mendapat antibiotic ISPA dapat ditularkan melalui air ludah, darah,
bersin, udara pernapasan yang mengandung kuman yang terhirup oleh orang sehat
kesaluran pernapasannya.
Kelainan
pada sistem pernapasan terutama infeksi saluran pernapasan bagian atas dan
bawah, asma dan fibro kistik, menempati bagian yang cukup besar pada lapangan
pediatri. Infeksi saluran pernapasan bagian atas terutama yang disebabkan oleh
virus, sering terjadi pada semua golongan masyarakat pada bulan-bulan musim
dingin.
Tetapi
ISPA yang berlanjut menjadi pneumonia sering terjadi pada anak kecil terutama
apabila terdapat gizi kurang dan dikombinasi dengan keadaan lingkungan yang
tidak hygiene. Risiko terutama terjadi pada anak-anak karena meningkatnya
kemungkinan infeksi silang, beban immunologisnya terlalu besar karena dipakai
untuk penyakit parasit dan cacing, serta tidak tersedianya atau berlebihannya
pemakaian antibiotik
2. Tanda Dan
Gejala ISPA
a. Demam
b. Mual
dan Muntah
c. Diare
d. Abdominal
pain, nyeri pada abdomen (perut)
e. Sumbatan
pada jalan nafas/nasal, pada saluran nafas yang sempit akan lebih mudah
tersumbat
oleh banyaknya secret.
oleh banyaknya secret.
f. Batuk,
merupakan tanda umum dari terjadinya infeksi saluran pernafasan, mungkin tanda
ini
merupakan tanda akut dari terjadinya infeksi saluran pernafasan.
merupakan tanda akut dari terjadinya infeksi saluran pernafasan.
g. Suara
nafas, bisa terdapat wheezing, stridor, cracless, dan tidak terdapatnya suara
pernafasan.
3.
Pencegahan Penyakit ISPA
Pencegahan dapat
dilakukan dengan :
a. Menjaga
keadaan gizi agar tetap baik.
b. Immunisasi.
c. Menjaga
kebersihan perorangan dan lingkungan.
d. Mencegah
anak berhubungan dengan penderita ISPA.
e. Perilaku
hidup bersih dan sehat
f. Rumah
dengan ventilasi yang memadai
4.
Perawatan dirumah
Beberapa
hal yang perlu dikerjakan untuk mengatasi anaknya yang menderita ISPA.
a.
Mengatasi
panas (demam)
Diatasi
dengan memberikan parasetamol atau dengan kompres, Parasetamol diberikan 4 kali
tiap 6 jam untuk waktu 2 hari. Cara pemberiannya, tablet dibagi sesuai dengan
dosisnya, kemudian diminum. Memberikan kompres, dengan menggunakan kain bersih,
celupkan pada air (tidak perlu air es).
b. Mengatasi batuk
Dianjurkan memberi obat
batuk yang aman yaitu ramuan tradisional yaitu jeruk nipis ½ sendok teh
dicampur dengan kecap atau madu ½ sendok teh , diberikan tiga kali sehari.
c. Pemberian
makanan
Berikan makanan yang cukup gizi,
sedikit-sedikit tetapi berulang-ulang yaitu lebih sering dari
biasanya, lebih-lebih jika muntah.
biasanya, lebih-lebih jika muntah.
d.
Pemberian
minuman
Usahakan pemberian cairan (air putih,
air buah dan sebagainya) lebih banyak dari biasanya.
Ini akan membantu mengencerkan dahak, kekurangan cairan akan menambah parah sakit
yang diderita.
Ini akan membantu mengencerkan dahak, kekurangan cairan akan menambah parah sakit
yang diderita.
e.
Lain-lain
Tidak dianjurkan
mengenakan pakaian atau selimut yang terlalu tebal dan rapat, lebih-lebih pada
anak dengan demam. Jika pilek, bersihkan hidung yang berguna untuk mempercepat
kesembuhan dan menghindari komplikasi yang lebih parah. Usahakan lingkungan
tempat tinggal yang sehat yaitu yang berventilasi cukup dan tidak berasap.
Apabila selama perawatan dirumah keadaan anak memburuk maka dianjurkan untuk membawa
kedokter atau petugas kesehatan. Untuk penderita yang mendapat obat antibiotik,
selain tindakan diatas usahakan agar obat yang diperoleh tersebut diberikan
dengan benar selama 5 hari penuh. Dan untuk penderita yang mendapatkan
antibiotik, usahakan agar setelah 2 hari anak dibawa kembali kepetugas
kesehatan untuk pemeriksaan ulang
Oke Sekianlah artikel kami yang membahas mengenai SAP ISPA 2 dan materinya, semoga artikel ini bermanfaat bagi teman-teman semua, dan jangan lupa share artikel kami ini jika bermanfaat dan tetap mencantumkan link blog kami. Jangan bosan untuk membaca artikel lainnya disini, Sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
0 komentar