SATUAN ACARA
PENYULUHAN
Topik : Insomnia
Sasaran :
Tempat :
Hari / Tanggal :
Waktu : 1 x 30 menit
A.
Tujuan
1.
Tujuan instruksional Umum
Setelah dilakukan proses penyuluhan kesehatan selama ± 30
menit, diharapkan keluarga khususnya Ny.A dapat memahami tentang insomnia secara umum.
2.
Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti proses penyuluhan kesehatan, keluarga diharapkan
mampu:
a.
Memahami pengertian insomnia
b.
Memahami penyebab insomnia
c.
Mengenali tanda dan gejala insomnia
d.
mengetahui cara mengatasi insomnia
e.
Mengetahui dampak dari insomnia
B.
Metode
Ceramah dan
diskusi/tanya jawab
C.
Media
Leaflet
D.
Materi Penyuluhan
1.
Pengertian insomnia
2.
Penyebab insomnia
3.
Tanda dan gejala insomnia
4.
Cara mengatasi insomnia
5.
Dampak insomnia
(Materi Terlampir)
E.
Evaluasi
Evaluasi dilakukan secara lisan dengan memberikan pertanyaan
:
1.
Apa pengertian insomnia?
2.
Jelaskan penyebab insomnia!
4.
Jelaskan cara mengatasi insomnia!
5.
Jelaskan dampak insomnia!
F. Kegiatan
Penyuluhan Kesehatan
Tahap
Kegiatan
|
Kegiatan
Penyuluhan Kesehatan
|
Kegiatan
keluarga
|
1. Pembukaan
(5 menit)
|
- Mengucapkan salam.
- Menyebutkan nama dan asal.
- Menjelaskan tujuan.
- Mengkaji tingkat pengetahuan keluarga tentang insomnia
|
- keluarga membalas salam.
- keluarga menerima kehadiran mahasiswa dengan baik
- keluarga memahami tujuan dengan baik.
- keluarga berpartisipasi dalam diskusi awal.
|
2. Inti
(20 menit)
|
- Menjelaskan tentang pengertian, penyebab,
tanda dan gejala, penanganan, komplikasi, pencegahan insomnia
- Memberi kesempatan pada keluarga untuk menanyakan hal-hal yang kurang
jelas.
|
- keluarga mendengarkan dan memperhatikan dengan
baik.
- keluarga mengajukan pertanyaan.
|
3. Penutup
(5 menit)
|
- Mengevaluasi materi penyuluhan kesehatan.
Yang telah disampaikan
- Mengucapkan terima kasih atas perhatian
yang diberikan dan memberi salam penutup.
|
-
keluarga mampu
menjawab/menjelaskan kembali.
-
keluarga membalas salam.
|
MATERI
PENYULUHAN INSOMNIA
A.
Definisi insomnia
Insomnia adalah suatu keadaan ketika
seseorang mengalami kesulitan untuk tidur dengan nyenyak. Rata-rata setiap
orang pernah mengalami insomnia sekali dalam hidupnya. Insomnia tidak hanya
kondisi sulit tidur, tetapi juga seluruh gangguan tidur, seperti sering terjaga
saat tidur yaitu lebih dari 4 kali, sulit memulai tidur, tidur kurang dari 7
jam hingga tidak bisa mencapai kualitas tidur yang normal. Pada penderita
insomnia, umumnya tidak bangun dalam keadaan segar tetapi justru merasa lemas,
kurang bersemangat, sangat mengantuk, dan perasaan tidak enak lainnya (Widya,
2010).
B.
Penyebab insomnia
Menurut Association of Sleep Disorder Centers pada tahun 1990 dalam
Prayitno (2002) insomnia pada lansia disebabkan oleh:
1. Apnea tidur, terutama apnea tidur sentral
2. Mioklonus yang berhubungan dengan tidur berjalan, gerakan mendadak pada
tingkat yang berulang, stereotipik, unilateral atau bilateral, keluhan berupa”tungkai
gelisah” (restless leg), tungkai kaku waktu malam, neuropatia atau miopatia dan
defisiensi asam folat dan besi.
3. Berbagai konflik emosional dan stress merupakan penyebab psikofisiologik
dari insomnia.
4. Gangguan psikiatrik berat terutama depresi berat seringkali menimbulkan
bangun terlalu pagi dan dapat bermanifestasi sebagai insomnia dan hipersomnia.
Depresi endogen berkaitan dengan onset dini dari tidur REM dan dapat diperbaiki
secara dramatis dengan obat anti depresan.
5. Keluhan penyakit-penyakit organik, misalnya nyeri karena arthritis,
penyakit keganasan, nokturia, penyakit hati atau ginjal dan sesak napas dapat
mengakibatkan bangun berulang pada tidur malam.
6. Sindrom otak organik yang kronik seringkali menimbulkan insomnia. Penyakit
parkinson terganggu tidurnya 2-3 jam. Pasien alzheimer sering terbangun tengah malam dan dapat
menimbulkan eksitasi paradoksial.
7. Zat seperti alkohol dan obat kortikosteroid, teofilin dan beta blokers
dapat menginterupsi tidur. Pengobatan dengan stimulansia dan gejala lepas zat
hipnotika dan sedativa perlu diperhatikan untuk gangguan tidur
C.
Tanda dan gejala insomnia
Gejala-gejala umum yang sering dialami
oleh penderita insomnia menurut Susilo & Wulandari (2011) adalah sebagai
berikut:
1. Perasaan sulit tidur
2. Bangun tidak diinginkan
3. Wajah selalu terlihat lebih kusam
4. Kurang energi dan lemas
5. Cemas berlebihan tanpa sebab
6. Gangguan emosional
7. Mudah lelah
8. Penglihatan kabur
9. Koordinasi gerak anggota tubuh terganggu
10. Berat badan turun drastis
11. Gangguan pencernaan
12. Fobia malam hari
13. Ketergantungan obat tidur
14. Ketergantungan zat penenang
D.
Dampak insomnia
1. Menurunnya vitalitas kerja
2. Daya ingat dan konsentrasi menurun
3. Tidak ada tenaga/malas
4. Keterampilan berkomunikasi tidak bagus
5. Badan lemah, kelelahan, sakit kepala
E.
Cara Mengatasi Insomnia
1. Ciptakan lingkungan yang tenang dan aman untuk tidur: kurangi bising dan
cahaya ruangan yang tidak diinginkan, ruangan tidak terlalu panas atau dingin
2. Olahraga kurang lebih 6 jam sebelum tidur
3. Mandi dengan air hangat sebaiknya dillakukan 1 atau 2 jam sebelum tidur
4. Hindari stress dengan cara berdzikir, beribadah, dll.
5. Hindari penggunaan obat tidur jangka panjang
6. Gunakan teknik relaksasi
Oke Sekianlah artikel kami yang membahas mengenai SAP Insomnia dan materinya, semoga artikel ini bermanfaat bagi teman-teman semua, dan jangan lupa share artikel kami ini jika bermanfaat dan tetap mencantumkan link blog kami. Jangan bosan untuk membaca artikel lainnya disini, Sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
1 komentar: