SATUAN ACARA PEMBELAJARAN ( SAP )
PENYULUHAN KESEHATAN
Topik : Jamban Keluarga
Hari/Tanggal :
Waktu : 30 menit
Tempat : Sanggar Tani Lingkungan Pute
Sasaran : Anggota Pokjakes dan Masyarakat
Lingkungan Pute
Metode : Ceramah, tanya jawab / diskusi
Materi : Terlampir
A. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan diharapkan
seluruh masyarakat Lingkungan Lingkungan Pute mengerti tentang jamban keluarga
yang sesuai dengan syarat kesehatan
B. Tujun Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan masayarakat
Lingkunagn Lingkungan Pute akan mampu:
1.
Menyebutkan pengertian jamban keluarga
2.
Menyebutkan manfaat jamban keluarga
3.
Menyebutkan jenis-jenis jamban yang sehat
4.
Menyebutkan jenis-jenis jamban yang sehat
5.
Menyebutkan persyaratan kesehatan pembuangan tinja
6.
Cara Menggunakan jamban yang sehat
7.
Menyebutakan cara memelihara jamban
8.
Menyebutkan bakteri pathogen dalam tinja yang dapat menimbulkan penyakit
9.
Cacing dan Protozoa Pathogen Dalam Tinja yang Dapat menimbulkan Penyakit
10. Mata
Rantai Transmisi Penyakit dari Tinja
C. Metode :
Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab
D. Kegiatan Belajar :
No
|
Kegiatan
Penyuluhan
|
Kegiatan Penyuluh
|
Kegiatan Peserta
|
1.
2.
3.
|
Membuka Pengajaran
(5-10%)
Penyajian materi
80 – 90 %
Menutup Pelajaran
5 – 10 %
|
Memperkenalkan diri
dan membuka penyuluhan.
Ceramah
Tanya jawab, evaluasi dan menutup penyuluhan
|
Duduk dan mendengarkan
Mendengarkan
Aktif bertanya, mengikuti arahan untuk evaluasi.
|
E. Media Penyuluhan :
Leaflet, Gambar balik
Lampiran
MATERI PENYULUHAN
1.
Pengertian jamban keluarga
Jamban
atau W.C adalah sarana atau fasilitas yang digunakan manusia untuk buang air
besar, atau sering disebut sebagai KAKUS
2.
Manfaat Jamban Keluarga
Dengan
buang air besar di jamban, berarti mencegah tersebarnya :
ð Muntaber
ð Disentri, Tipes
ð Gatal-Gatal
ð Cacingan
ð Demam typhoid
3.
Jenis-Jenis Jamban yang Sehat
a.
Jamban leher angsa
Jamban jenis ini dibuat didaerah yang berair yang terdiri dari :
-
Lubang jamban
- Air yang tertinggal di leher angsa gunanya untuk menahan bau
kotoran agar tidak keluar.
-
Penyalur kotoran
-
Bangunan dinding ,atap dan bak penampungan air.
-
Lubang kotoran
-
Pipa udara yang membuang bau kotoran.
b.
Jamban Cemplung
Untuk daerah yang kurang air yang terdiri dari :
-
Lubang jamban dengan tutup
-
Lubang penampung kotoran
-
Pipa udara
-
Bangunan dinding , atap dan bak penampungan air.
4.
Persyaratan kesehatan pembuangan tinja
adalah :
1. Tidak mengkontaminasi permukaan tanah, sumber air
tanah dan air permukaan.
2. Tidak menimbulkan bau dan pandangan yang tidak sedap.
3. Tidak menjadi sarang serangga seperti nyamuk, lalat,
lipas, atau kecoa dll.
4. Lubang jamban sekurang-kurangnya 10 meter dari
sumber air.
Ingat
:
Kotoran manusia atau tinja bisa mengandung bibit penyakit.Jadi dengan
membuang tinja di jamban, bibit penyakit mati didalamnya. Biasakan buang air
kotoran di jamban sejak anak-anak.
5.
Cara Menggunakan jamban yang sehat
a.
Jamban Leher Angsa
ð Dibagian
leher angsa harus selalu berisi air.
ð Air
di leher angsa ini gunanya untuk menahan bau kotoran agar tidak keluar.
ð Tinja
atau kotoran dibuang di lubang leher angsa yang berisi air.
b.
Jamban Cemplung
ð Tutup
lubang jamban dibuka jika digunakan.
ð Kotoran
dimasukan ke dalam lubang.
ð Selesai
buang air besar, lubang jamban harus ditutup lagi.
6.
Cara Memelihara Jamban
ð Jamban
harus selalu dibersihkan, gunakan alat-alat pembersih seperti : sikat, sapu
lidi, ember berisi air.
ð Cepat
perbaiki, jika ada bagian-bagian jamban yang rusak, ingat semakin besar
kerusakan, semakin besar biaya perawatannya.
7.
Tindakan Yang Dilakukan Bila Jamban Telah Penuh
a.
Membuat jamban baru
Bahan
bangunan jamban lama yang masih baik dapat digunakan untuk membangun
jamban
yang baru.
b.
Membuat lubang baru di dekat lubang lama yang sudah penuh.
8.
Bakteri Pathogen Dalam Tinja Yang Dapat Menimbulkan Penyakit
a.
Ecerseria Coli
b.
Salmonella Paratyphi / Typhi
c.
Shigella Dysentrie
d.
Vibrio Cholera
9.
Cacing dan Protozoa Pathogen Dalam Tinja yang Dapat menimb ulkan
Penyakit
CACING
|
PROTOZOA
|
a.
Ancylostoma duodenale
b.
Ascaris lumbricordes
c.
Schistoma japonicum
d.
Taenia sanginata
e.
Taenia solicum
|
-
Balatidum coli
-
Entamoeba histolytica
-
Giardia lomblia
|
Rujukan / Kepustakaan :
- Depkes RI & JICA, Buku kesehatan ibu dan anak, Jakarta, 1997
- Ngastiah, Perawatan Anak Sakit, EGC, Jakarata, 1997
- PAPDI, Buku ajar ilmu penyakit dalam, Jilid I, Edisi 3, Balai penerbitan FKUI, Jakarta, 2000
Oke Sekianlah artikel kami yang membahas mengenai SAP Jamban, semoga artikel ini bermanfaat bagi teman-teman semua, dan jangan lupa share artikel kami ini jika bermanfaat dan tetap mencantumkan link blog kami. Jangan bosan untuk membaca artikel lainnya disini, Sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
0 komentar