Diagnosa Risiko Gangguan Sirkulasi Spontan SDKI, SLKI, SIKI Lengkap
Berikut ini artikel perawatkitasatu.com mengenai Diagnosa Risiko Gangguan Sirkulasi Spontan SDKI, SLKI, SIKI Lengkap
Diagnosa Risiko Gangguan Sirkulasi Spontan SDKI, SLKI, SIKI Lengkap |
SDKI Risiko Gangguan Sirkulasi Spontan (Standar Diagnosa Keperawatan)
D.0010 Risiko Gangguan Sirkulasi Spontan
DEFINISI
- Berisiko mengalami ketidakmampuan untuk mempertahankan sirkulasi yang adekuat untuk menunjang kehidupan
FAKTOR RISIKO
- Kekurangan volume cairan
- Hipoksia
- Hipotermia
- Hipokalemia/hiperkalemia
- Hipoglikemia/hiperglikemia
- Asidosis
- Toksin (mis. Keracunan, overdosis obat)
- Tamponade jantung
KONDISI KLINIS TERKAIT
- Bradikardia
- Takikardia
- Sindrom coroner akut
- Gagal jangtung
- Kardiomiopati
- Miokarditis
- Disritmia
- Trauma
- Perdarahan (mis. Perdarahan gastrointestinal, rupture aorta, perdarahan intracranial)
SLKI Risiko Gangguan Sirkulasi Spontan (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
L.01007 Risiko Gangguan Sirkulasi Spontan
TUJUAN:
- Setelah dilakukan tindakan keperawatan .....x24 sirkulasi adekuat meningkat
No | Kriteria Hasil | Meningkat | Cukup Meningkat | Sedang | Cukup Menurun | Menurun |
---|---|---|---|---|---|---|
1 | Frekuensi Nadi | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 |
2 | Tekanan Darah | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 |
3 | Frekuensi napas | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 |
4 | Saturasi Oksigen | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 |
No | Kriteria Hasil | Menurun | Cukup Menurun | Sedang | Cukup Meningkat | Meningkat |
---|---|---|---|---|---|---|
1 | Tingkat Kesadaran | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 |
SIKI Risiko Gangguan Sirkulasi Spontan (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Risiko Gangguan Sirkulasi Spontan)
Intervensi Risiko Gangguan Sirkulasi Spontan
Resusitasi jantung paru
Observasi:
- Identifikasi keamanan penolong, pasien dan lingkungan
- Identifikasi respon pasien ( mis memanggil pasien, menepuk bahu pasien)
- Monitor nadi karotis dan napas setiap 2 menit atau 5 siklus RJP
Terapeutik:
- Pakai alat pelindung diri
- Aktifkan emergency medical system atau berteriak meminta tolong
- Posisikan pasien telentang ditempat datar dan keras
- Atur posisi penolong berlutut disamping korban
- Raba nadi karotis selama <10 derik
- Berikan rescue breathing jika ditemukan ada nadi tetapi tidak ada napas
- Kompresi dada 30 kali dikombinasikan dengan bantuan napas (ventilasi) 2 kali jika ditemukan tidak ada nadi dan tidak ada napas
- Kompresi dengan tumit telapak tangan menumpuk diatas telapak tangan yang lain tegak lurus pada pertengahan dada (seperdua bawah sternum)
- Kompresi dengan kedalaman kompresi 5-6cm dengan kecepatan 100-120 kali/menit
- Bersihkan dan buka jalan napas dengan head tilt-chin lift atau jaw thrust (jika curiga cedera servikal)
- Berikan bantuan napas dengan menggunkan bag valve mask dengan teknik EC-clamp
- Kombinasikan kompresi dan ventilasi selama 2 menit atau sebanyak 5 siklus
- Hentikan RJP jika ditemukan adanya tanda-tanda kehidupan ,penolong yang lebih mahir dating, ditemukan adanya tanda-tanda kematian biologis, do not resuscitation (DNR)
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan procedure tindakan kepada keluarga atau pengantar pasien
Kolaborasi
- Kolaborasi tim medis untuk bantuan hidup lanjut
Manajemen defibrilasi
Observasi
- Periksa irama pada monitor setelah RJP 2 menit
Teraupetik
- Lakukan resusitasi jantung paru (RJP) hingga mesin defibrillator siap
- Siapkan dan hidupkan mesin defibrillator
- Pasang monitor EKG
- Pastikan irama EKG henti jantung (VF atau VT tanpa nadi)
- Atur jumlah energy dengan mode asynchronized (360 joule untuk monofasik dan 120-200 joule untuk bifasik)
- Angkat paddle dari mesin dan oleskan jeli pada paddle
- Tempelkan paddle sternum (kanan) pada sisi kanan sternum dibawah klavikula dan paddle apeks (kiri) pada garis midaksilaris setinggi elektroda V6
- Isi energi dengan menekan tombol charge pada paddle atau tombol charge pada mesin defibrillation dan menunggu hingga energy yang diinginkan tercapai
- Hentikan RJP saat defibrillation siap
- Teriak bahwa defibrillation telah siap (mis “I’m clear, you’re clear, everybody’s clear)
- Berikan syok dengan menekan tombol pada kedua paddle bersamaan
- Angkat paddle dan langsung lanjutkan RJP tanpa menunggu hasil irama yang muncul pada monitor setelah pemberian defibrilasi
- Lanjutkan RJP sampai 2 menit
Referensi :
- Ackley,B.J.,Ladwig, G,B., & Makic,M. B. F. (2017). Nursing Diagnosis Handbook, An Evidence-Based Guide to Planning Care. 11th Ed. St, Louis: Elsevier
- Catling-Paull C, McDonnell N, Moores A, Homer CS. (2011). Maternal mortality in Australia: learning from maternal cardiac arrest. Nurs Health Sci. 2011 Mar;13(1):10-5. doi: 10.1111/j.1442-2018.2011.00578.x.
- Polly Harris. (2013). Early warning scores in cardiac arrest patients. British Journal of Cardiac Nursing Vol. 8, No. 9
- Herdman, T.H. & Kamitsuru, S. (2014). NANDA International Nursing Diagnoses: Definitions & Classification, 2015–2017. 10nd ed. Oxford: Wiley Blackwell.
- Liu N, Koh ZX, Goh J, Lin Z, Haaland B, Ting BP, Ong ME. (2014). Prediction of adverse cardiac events in emergency department patients with chest pain using machine learning for variable selection. BMC Med Inform Decis Mak. 2014 Aug 23;14:75. doi: 10.1186/1472-6947-14-75.
- Marijon E, Uy-Evanado A, Dumas F, Karam N, Reinier K, Teodorescu C, Narayanan K, Gunson K, Jui J, Jouven X, Chugh SS. (2016). Warning Symptoms Are Associated With Survival From Sudden Cardiac Arrest. Ann Intern Med. 2016 Jan 5;164(1):23-9. doi: 10.7326/M14-2342. Epub 2016 Dec 22.
- Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2018). SDKI : Definisi dan Indikator Diagnosis. PPNI: Jakarta
- Twedell D, McDonough M. (2009). Surviving cardiac arrest. J Contin Educ Nurs. 2009 Sep;40(9):391-2. doi: 10.3928/00220124-20090824-09.
Oke Sekianlah artikel kami yang membahas mengenai Diagnosa Risiko Gangguan Sirkulasi Spontan SDKI, SLKI, SIKI Lengkap, semoga artikel ini bermanfaat bagi teman-teman semua, dan jangan lupa share artikel kami ini jika bermanfaat dan tetap mencantumkan link blog kami. Jangan bosan untuk membaca artikel lainnya disini, Sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
0 komentar