Intervensi Keperawatan Pasien COVID 19 Berdasarkan SIKI Part 4
Hai sahabat perawatkitasatu.com berikut ini kami sajikan mengenai Intervensi Keperawatan yang didapat dari diagnosa keperawatan berdasarkan referensi dari SDKI, SLKI dan SIKI Keperawatan 2021 / 2022
Nursing Interventions for COVID 19 Patients Part 4 |
Diagnosa Keperawatan
Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul pada pasien COVID 19 yaitu ;
- Ansietas Berhubungan Dengan (B.D) Penyebab Dibuktikan Dengan (D.D) Tanda Dan Gejala
- Defisit Perawatan Diri Berhubungan Dengan (B.D) Penyebab Dibuktikan Dengan (D.D) Tanda Dan Gejala
- Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif Berhubungan Dengan (B.D) Penyebab Dibuktikan Dengan (D.D) Tanda Dan Gejala
- Gangguan Pertukaran Gas Berhubungan Dengan (B.D) Penyebab Dibuktikan Dengan (D.D) Tanda Dan Gejala.
- Gangguan Ventilasi Spontan : Ventilasi Spontan Berhubungan Dengan (B.D) Penyebab Dibuktikan Dengan (D.D) Tanda Dan Gejala.
- Gangguan Ventilasi Spontan : Respon Ventilasi Mekanik Berhubungan Dengan (B.D) Penyebab Dibuktikan Dengan (D.D) Tanda Dan Gejala.
- Gangguan Sirkulasi Spontan Berhubungan Dengan (B.D) Penyebab Dibuktikan Dengan (D.D) Tanda Dan Gejala.
- Resiko Syok Dibuktikan Dengan (D.D) Faktor Resiko.
Intervensi Keperawatan
- Ansietas: Reduksi Ansietas
Definisi: Meminimalkan kondisi individu dan pengalaman subyektif terhadap obyek yang tidak jelas dan spesifik, akibat antisipasi bahaya yang memungkinkan individu melakukan Tindakan untuk menghadapi ancaman.
Intervensi Keperawatan- Observasi
- Monitor tanda-tanda ansietas (verbal dan non verbal)
- Teraupetik
- Pahami situasi yang membuat ansietas
- Dengarkan dengan penuh perhatian
- Tempatkan barang pribadi yang memberikan kenyamanan
- Diskusikan perencanaan realistis tentang peristiwa yang akan datang
- Edukasi
- Informasikan secara factual mengenai diagnosis, pengobatan, dan prognosis
- Latih penggunaan mekanisme pertahanan diri yang tepat
- Latih Teknik relaksasi
- Observasi
- Defisit Perawatan Diri : Dukungan Perawatan Diri
Definisi : memfasilitasi pemenuhan kebutuhan perawatan diri
Intervensi Keperawatan- Observasi
- Monitor tingkat kemandirian
- Identifikasi kebutuhan alat bantu kebersihan diri, berpakaian, berhias, dan makan
- Teraupetik
- Sediakan lingkungan yang teraupetik (misalkan suasasa hangat, rileks, dan privasi)
- Siapkan keperluan pribadi (misalkan parfum, sikat gigi, sabun mandi)
- Edukasi
- Anjurkan melakukan perawatan diri secara konsisten sesuai kemampuan
- Anjurkan melakukan perawatan diri secara konsisten sesuai kemampuan
- Observasi
- Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif: Latihan Batuk Efektif (A)
Definisi : melatih pasien yang tidak memiliki kemampuan batuk secara efektif untuk membersihkan laring, trakea, dan bronkiolus dari secret atau benda asing di jalan nafas.
Intervensi Keperawatan- Observasi
- Identifikasi kemampuan batuk
- Monitor adanya retensi sputum
- Monitor tanda dan gejala infeksi saluran nafas
- Teraupetik
- Atur posisi semifowler atau fowler
- Buang secret pada tempat sputum
- Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur batuk efektif
- Anjurkan Tarik nafas dalam melalui hidung selama 4 detik, ditahan selama 2 detik, kemudian keluarkan dari mulut dengan bibir mencucu selama 8 detik → ulangi sebanyak 3 kali
- Anjurkan batuk dengan kuat langsung setelah Tarik nafas dalam yang ke 3
- Kolaborasi
- Kolaborasikan pemberian terapi mukolitik atau ekspektoran → Jika perlu
- Kolaborasikan pemberian terapi mukolitik atau ekspektoran → Jika perlu
- Observasi
- Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif: Manajemen Jalan Nafas (B)
Definisi : mengidentifikasi dan mengelola kepatenan jalan nafas.
Intervensi Keperawatan- Observasi
- Monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman, usaha nafas)
- Monitor bunyi nafas tambahan (gurgling, mengi, wheezing, ronkhi)
- Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
- Teraupetik
- Posisikan semifowler atau fowler
- Berikan minum hangat
- Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik
- Edukasi
- Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari → Jika tidak ada kontraindikasi
- Kolaborasi
- Kolaborasikan pemberian terapi mukolitik atau ekspektoran atau bronkodilator → Jika perlu
- Kolaborasikan pemberian terapi mukolitik atau ekspektoran atau bronkodilator → Jika perlu
- Observasi
- Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif: Manajemen Isolasi (C)
Definisi: mengindentifikasi dan mengelola pasien yang beresiko menularkan penyakit, menciderai, atau merugikan orang lain.
Intervensi Keperawatan- Observasi
- Identifikasi klien yang membutuhkan isolasi
- Teraupetik
- Tempatkan satu pasien satu kamar
- Sediakan seluruh kebutuhan harian dan pemeriksaan sederhana di kamar klien
- Dekontaminasi alat-alat kesehatan sesegera mungkin setelah digunakan
- Lakukan kebersihan tangan pada 5 momen
- Pasang alat proteksi diri sesuai SPO
- Lepaskan alat proteksi diri segera setelah kontak dengan klien
- Minimalkan kontak dengan klien → sesuai kebutuhan
- Batasi/ tidak boleh ada pengunjung
- Pastikan kamar klien selalu dalam kondisi bertekanan negatif
- Observasi
- Gangguan Pertukaran Gas: Pemantauan Respirasi (A)
Definisi : Mengumpulkan dan menganalisa data untuk memastikan kepatenan jalan nafas dari kefektifan pertukaran gas
Intervensi Keperawatan- Observasi
- Monitor frekuensi, irama, kedalaman, dan upaya nafas
- Monitor pola nafas (seperti bradypnea, takipnea, hiperventilasi, kussmaul, Cheyne-stokes, biot, ataksik)
- Monitor saturasi oksigen
- Monitor nilai AGD
- Teraupetik
- Dokumentasikan hasil pemantauan
- Edukasi
- Informasikan hasil pemantauan → Jika perlu
- Informasikan hasil pemantauan → Jika perlu
- Observasi
- Gangguan Pertukaran Gas: Terapi Oksigen (B)
Definisi : memberikan tambahan oksigen untuk mencegah dan mengatasi kondisi kekurangan oksigen jaringan
Intervensi Keperawatan- Obervasi
- Monitor kecepatan aliran oksigen
- Monitor efektifitas terapi oksigen (seperti oksimetri, Analisa Gas Darah)
- Monitor integritas mukosa hidung akibat pemasangan oksigen
- Teraupetik
- Bersihkan secret pada mulut, hidung, dan trakea → Jika perlu
- Gunakan oksigen yang sesuai dengan tingkat mobilitas klien
- Kolaborasi
- Kolaborasi penentuan dosis oksige
- Kolaborasi penentuan dosis oksige
- Obervasi
- Gangguan Pertukaran Gas: Manajemen Asam Basa (C)
Definisi : Mengidentifikasi, mengelola, dan mencegah komplikasi akibat ketidakseimbangan asam basa
Intervensi Keperawatan- Observasi
- Identifikasi penyebab ketidakseimbangan asam basa
- Monitor frekuensi dan kedalaman nafas
- Monitor irama dan frekuensi jantung
- Monitor perubahan pH, PCO2, dan HCO3
- Teraupetik
- Ambil specimen darah arteri untuk pemeriksaan AGD
- Berikan oksigen sesuai indikasi
- Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian ventilasi mekanik → Jika perlu
- Kolaborasi pemberian ventilasi mekanik → Jika perlu
- Observasi
- Gangguan ventilasi Spontan : Dukungan Ventilasi
Definisi : memfasilitasi dalam mempertahankan pernafasan spontan untuk memaksimalkan pertukaran gas di paru-paru.
Intervensi Keperawatan- Observasi
- Identifikasi adanya kelelahan otot bantu nafas
- Monitor status respirasi dan oksigenasi (misalnya frekuensi dan kedalaman nafas, penggunaan otot bantu nafas, bunyi nafas tambahan, saturasi oksigen)
- Teraupetik
- Pertahankan kepatenan jalan nafas
- Berikan posisi semifowler atau fowler
- Berikan oksigenasi sesuai kebutuhan (misalnya nasal kanul, masker wajah, masker rebreathing atau non rebreathing).
- Gunaksn bag-valve mask → jika perlu
- Kolaborasi
- Kolaborasikan pemberian brokhodilator → jika perlu
- Kolaborasikan pemberian brokhodilator → jika perlu
- Observasi
- Gangguan ventilasi Spontan : Manajemen Ventilasi Mekanik
Definisi : mengidentifikasi dan mengelola pemberian sokongan nafas buatan melalui alat yang diinsersi kedalam trakea.
Intervensi Keperawatan- Observasi
- Periksa indikasi ventilator mekanik (misalnya kelelahan otot nafas, disfungsi neurologis, asidosis respiratorik)
- Monitor efek negative ventilator (misalnya deviasi trakea, barotrauma, volutrauma, penurunan curah jantung, distensi gaster, emfisema subkutan)
- Monitor gangguan mukosa oral, nasal, trakea, dan laring
- Teraupetik
- Atur posisi kepala 45-60° untuk mencegah aspirasi
- Reposisi klien setiap 2 jam → jika perlu
- Lakukan penghisapan lender sesuai kebutuhan
- Kolaborasi
- Kolaborasi pemilihan mode ventilator (misalnya control volume, control tekanan atau gabungan)
- Kolaborasi pemberian agen pelumpuh otot, sedative, analgesic, sesuai kebutuhan
- Kolaborasikan penggunaan PS atau PEEP untuk meminimalkan hipoventilasi alveolus
- Observasi
- Gangguan Sirkulasi Spontan : Code Management
Definisi : mengkoordinasikan penanganan gawat darurat untuk penyelamatan jiwa klien.
Intervensi Keperawatan- Observasi
- Monitor tingkat kesadaran
- Monitor irama jantung
- Monitor pemberian PPGD/ BTCLS/ ATCLS/ BCLS/ ACLS sesuai protocol yang tersedia
- Teraupetik
- Panggil bantuan jika klien tidak sadar
- Aktifkan code blue
- Lakukan resusitasi jantung paru, jika perlu
- Berikan bantuan nafas, jika perlu
- Pasang monitor jantung
- Pasang akses vena, jika perlu
- Siapkan intubasi, jika perlu
- Akhiri tindakan jika ada tanda-tanda sirkulasi spontan (misalnya nadi karotis teraba, kesadaran pulih)
- Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian defibrilasi atau kardioversi, jika perlu
- Kolaborasi pemberian epinefrin atau adrenalin, jika perlu
- Kolaborasi pemberian amiodaron, jika perlu
- Observasi
- Resiko Syok : Pencegahan Syok
Definisi : mengidentifikasi dan menurunkan resiko terjadinya ketidakmampuan tubuh menyediakan oksigen dan nutrisi untuk mencukupi kebutuhan jaringan
Intervensi Keperawatan- Observasi
- Monitor status kardiopolmunal (frekuensi dan kekuatan nadi, frekuensi nafas, tekanan darah, MAP)
- Monitor status oksigenasi (oksimetri nadi, AGD)
- Monitor status cairan (masukan dan haluaran, turgor kulit, CRT)
- Monitor tingkat kesadaran dan respon pupil
- Teraupetik
- Berikan oksigen untuk mempertahankan sturasi oksigen >94%
- Persiapkan intubasi dan ventilasi mekanis, jika perlu
- Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian intravena, jika perlu
- Observasi
Baca Juga :
Sumber : Perawat Kita Satu
Demikianlah teman-teman artiekl singkat kami ini dengan judul yaitu AIntervensi Keperawatan Pasien COVID 19 Part 4. Semoga apa yang kami berikan tersebut bermanfaat bagi teman-teman semuanya.
Oke Sekianlah artikel kami yang membahas mengenai Intervensi Keperawatan Pasien COVID 19 Part 4, semoga artikel ini bermanfaat bagi teman-teman semua, dan jangan lupa share artikel kami ini jika bermanfaat dan tetap mencantumkan link blog kami. Jangan bosan untuk membaca artikel lainnya disini, Sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
0 komentar