Askep Pasien COVID 19 (Standar Luaran Keperawatan Indonesia / SLKI) Part 3

11:21 PM

 Askep Pasien COVID 19 (Standar Luaran Keperawatan Indonesia / SLKI) Part 3


Selamat pagi sahabat perawatkitasatu.com, kita akan lanjut membahas asuhan keperawatan / askep pasien COVID ya, berikut ini kami sajikan mengenai panduan pembuatan askep yaitu di part ke 3 ini fokus membuat Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), selamat belajar


Standar Luaran Keperawatan Indonesia / SLKI Pasien dengan diagnosa keperawatan COVID
Standar Luaran Keperawatan Indonesia / SLKI Pasien dengan diagnosa keperawatan COVID


Diagnosa Keperawatan

Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul pada pasien COVID 19 yaitu ;

  1. Ansietas Berhubungan Dengan (B.D) Penyebab Dibuktikan Dengan (D.D) Tanda Dan Gejala
  2. Defisit Perawatan Diri Berhubungan Dengan (B.D) Penyebab Dibuktikan Dengan (D.D) Tanda Dan Gejala
  3. Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif Berhubungan Dengan (B.D) Penyebab Dibuktikan Dengan (D.D) Tanda Dan Gejala
  4. Gangguan Pertukaran Gas Berhubungan Dengan (B.D) Penyebab Dibuktikan Dengan (D.D) Tanda Dan Gejala.
  5. Gangguan Ventilasi Spontan  : Ventilasi Spontan Berhubungan Dengan (B.D) Penyebab Dibuktikan Dengan (D.D) Tanda Dan Gejala.
  6. Gangguan Ventilasi Spontan : Respon Ventilasi Mekanik Berhubungan Dengan (B.D) Penyebab Dibuktikan Dengan (D.D) Tanda Dan Gejala.
  7. Gangguan Sirkulasi Spontan Berhubungan Dengan (B.D) Penyebab Dibuktikan Dengan (D.D) Tanda Dan Gejala.
  8. Resiko Syok Dibuktikan Dengan (D.D) Faktor Resiko.

Standar Luaran Keperawatan Indonesia / SLKI Pasien COVID 19

  1. ANSIETAS : Tingkat Ansietas
    Definisi :
    Kondisi emosi dan pengalaman subyektif terhadap obyek yang tidak jelas dan spesifik akibat antisipasi bahaya yang memungkinkan individu melakukan tindakan untuk menghadapi ancaman.
    Metode Dokumentasi Manual/ Tertulis
    Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1 x 24 Jam maka tingkat ansietas menurun dengan kriteria hasil:
    1. Verbalisasi kebingungan menurun
    2. Verballisasi khawatir akibat kondisi yang dihadapi menurun
    3. Perilaku gelisah menurun
    4. Perilaku tegang menurun
    Metode Dokumentasi Berbasis Komputer
    Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1 x 24 Jam maka tingkat ansietas menurun dengan kriteria hasil:
  2. No Kriteria Skor Awal Skor Target(NIC)
    1 Kemampuan mandi 2 5
    2 Kemampuan mengenakan pakaian 2 5
    3 Kemampuan makan 2 5
    4 Kemampuan ke toilet 2 5


  3. BERSIHAN JALAN NAFAS TIDAK EFEKTIF : Bersihan Jalan Nafas
    Definisi :
    kemampuan membersihkan secret atau obstruksi jalan nafas untuk mempertahankan jalan nafas tetap paten
    Metode Dokumentasi Manual/ Tertulis
    Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1 x 24 Jam maka bersihan jalan nafas meningkat dengan kriteria hasil:
    1. Batuk efektif meningkat
    2. Produk sputum menurun
    3. Mengi; Whezing; Ronkhi menurun
    Metode Dokumentasi Berbasis Komputer
    Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1 x 24 Jam maka bersihan jalan nafas meningkat dengan kriteria hasil:
  4. No Kriteria Skor Awal Skor Target(NIC)
    1 Batuk efektif 2 5
    2 Produk sputum 2 5
    3 Mengi; Whezing; Ronkhi 2 5


  5. GANGGUAN PERTUKARAN GAS : Pertukaran Gas
    Definisi :
    kemampuan membersihkan secret atau obstruksi jalan nafas untuk mempertahankan jalan nafas tetap paten
    Metode Dokumentasi Manual/ Tertulis
    Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 4 Jam maka pertukaran gas meningkat dengan kriteria hasil:
    1. Tingkat kesadaran (GCS E4V5M6 / Kompos Mentis)
    2. Dispnea menurun
    3. Pola nafas membaik {dalam batas normal (RR: 16 – 22 x/menit)}
    4. Bunyi nafas tambahan menurun
    Metode Dokumentasi Berbasis Komputer
    Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 4 Jam maka pertukaran gas meningkat dengan kriteria hasil:
  6. No Kriteria Skor Awal Skor Target(NIC)
    1 Tingkat kesadaran 2 5
    2 Dispnea 2 5
    3 Pola nafas 2 5
    4 Bunyi nafas tambahan 2 5


  7. GANGGUAN PERTUKARAN GAS : Keseimbangan Asam Basa
    Definisi :
    Ekuilibrium antara ion hydrogen di ruang intraseluler dan ekstraseluler tubuh
    Metode Dokumentasi Manual/ Tertulis
    Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 12 Jam maka keseimbangan asam basa meningkat dengan kriteria hasil:
    1. Frekuensi nafas membaik (dalam batas normal)
    2. Irama nafas membaik (dalam batas normal)
    3. pH membaik (dalam batas normal)
    4. Kadar CO2 membaik (dalam batas normal)
    5. Kadar bikarbonat membaik (dalam batas normal)
    Metode Dokumentasi Berbasis Komputer
    Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 12 Jam maka keseimbangan asam basa meningkat dengan kriteria hasil:
  8. No Kriteria Skor Awal Skor Target(NIC)
    1 Frekuensi nafas 2 5
    2 Irama nafas 2 5
    3 pH 2 5
    4 Kadar CO2 2 5
    5 Kadar bikarbonat 2 5



  9. GANGGUAN VENTILASI SPONTAN : Ventilasi Spontan
    Definisi :
    keadekuatan cadangan energi untuk mendukung individu mampu bernafas secara spontan
    Metode Dokumentasi Manual/ Tertulis
    Metode Dokumentasi Manual/ Tertulis
    Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2 Jam maka ventilasi spontan meningkat dengan kriteria hasil:
    1. Dispnea menurun
    2. Penggunaan otot bantu nafas menurun
    3. Volume tidal membaik (dalam batas normal)
    4. PCO2 membaik (dalam batas normal)
    5. PO2 membaik (dalam batas normal)
    Metode Dokumentasi Berbasis Komputer
    Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2 Jam maka ventilasi spontan meningkat dengan kriteria hasil:
  10. No Kriteria Skor Awal Skor Target(NIC)
    1 Dispnea  2 5
    2 Penggunaan otot bantu nafas 2 5
    3 Volume tidal 2 5
    4 PCO2 2 5
    5 PO2 2 5



  11. GANGGUAN VENTILASI SPONTAN : Respon Ventilasi Mekanik
    Definisi :
    Efektivitas pertukaran alveolar dan perfusi jaringan yang didukung oleh ventilasi secara mekanik
    Metode Dokumentasi Manual/ Tertulis
    Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2 Jam maka respon ventilasi mekanik meningkat dengan kriteria hasil:
    1. FiO2 memenuhi kebutuhan meningkat (dalam batas normal)
    2. Saturasi O2 meningkat (dalam batas normal)
    3. Infeksi paru menurun
    4. Kesulitan bernafas dengan ventilator menurun
    Metode Dokumentasi Berbasis Komputer
    Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2 Jam maka respon ventilasi mekanik meningkat dengan kriteria hasil:
  12. No Kriteria Skor Awal Skor Target(NIC)
    1 FiO2 memenuhi kebutuhan 2 5
    2 Saturasi O2 2 5
    3 Infeksi paru 2 5
    4 Kesulitan bernafas dengan ventilator 2 5



  13. GANGGUAN SIRKULASI SPONTAN : Status Sirkulasi
    Definisi :
    Pengedaran berbagai zat yang diperlukan ke seluruh tubuh dan pengambilan zat yang tidak diperlukan untuk dikeluarkan dari tubuh
    Metode Dokumentasi Manual/ Tertulis
    Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 30 menit maka status sirkulasi membaik dengan kriteria hasil:
    1. Kekuatan nadi meningkat (dalam batas normal)
    2. Saturasi O2 meningkat (dalam batas normal)
    3. Tekanan darah sistolik membaik (dalam batas normal)
    4. Tekanan diastolic membaik (dalam batas normal)
    5. Tekanan nadi membaik (dalam batas normal)
    6. Tekanan arteri rata-rata membaik (dalam batas normal)
    Metode Dokumentasi Berbasis Komputer
    Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 30 menit maka status sirkulasi membaik dengan kriteria hasil:
  14. No Kriteria Skor Awal Skor Target(NIC)
    1 Kekuatan nadi 2 5
    2 Saturasi O2 2 5
    3 Tekanan darah sistolik 2 5
    4 Tekanan diastolic 2 5
    5 Tekanan nadi 2 5
    6 Tekanan arteri rata-rata 2 5


  15. RESIKO SYOK : Tingkat Syok
    Definisi :
    Ketidakcukupan aliran darah ke jaringan tubuh, yang dapat mengakibatkan disfungsi seluler yang mengancam jiwa.
    Metode Dokumentasi Manual/ Tertulis
    Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 30 menit maka tingkat syok menurun dengan kriteria hasil:
    1. Tekanan arteri rata-rata membaik (dalam batas normal)
    2. Tekanan darah sistolik membaik (dalam batas normal)
    3. Tekanan diastolic membaik (dalam batas normal)
    4. Frekuensi nadi membaik (dalam batas normal)
    5. Frekuensi nafas membaik (dalam batas normal)
    6. Tingkat kesadaran membaik (dalam batas normal / GCS E4V5M6 / Kompos Mentis)
    Metode Dokumentasi Berbasis Komputer
    Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 30 menit maka tingkat syok menurun dengan kriteria hasil:
  16. NoKriteriaSkor AwalSkor Target(NIC)
    1Tekanan arteri rata-rata25
    2Tekanan darah sistolik25
    3Tekanan diastolic25
    4Frekuensi nadi25
    5Frekuensi nafas25
    6Tingkat kesadaran25





Note : Silahkan lanjut membaca ke page 1, page 2, page 3 dan page 4  untuk melihat Pengkajian keperawatan, Analisa keperawatan, standar luaran keperawatan Indonesia (SKLI) dan Intervensi Keperawatan pada pasien COVID 19 pada link baca juga dibawa ini.


Sumber : Perawat Kita Satu

Demikianlah teman-teman artiekl singkat kami ini dengan judul yaitu Askep Pasien COVID 19 / Corona Virus (Analisa Masalah Keperawatan) Part 2. Semoga apa yang kami berikan tersebut bermanfaat bagi teman-teman semuanya.
Oke Sekianlah artikel kami yang membahas mengenai Askep Pasien COVID 19 (Standar Luaran Keperawatan Indonesia / SLKI) Part 3, semoga artikel ini bermanfaat bagi teman-teman semua, dan jangan lupa share artikel kami ini jika bermanfaat dan tetap mencantumkan link blog kami. Jangan bosan untuk membaca artikel lainnya disini, Sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

0 komentar