Askep Pasien COVID 19 (Standar Luaran Keperawatan Indonesia / SLKI) Part
3
Selamat pagi sahabat perawatkitasatu.com, kita akan lanjut membahas asuhan
keperawatan / askep pasien COVID ya, berikut ini kami sajikan mengenai panduan
pembuatan askep yaitu di part ke 3 ini fokus membuat Standar Luaran
Keperawatan Indonesia (SLKI), selamat belajar
|
Standar Luaran Keperawatan Indonesia / SLKI Pasien dengan diagnosa keperawatan COVID |
Diagnosa Keperawatan
Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul pada pasien COVID 19 yaitu ;
-
Ansietas Berhubungan Dengan (B.D) Penyebab Dibuktikan Dengan (D.D) Tanda Dan
Gejala
-
Defisit Perawatan Diri Berhubungan Dengan (B.D) Penyebab Dibuktikan Dengan
(D.D) Tanda Dan Gejala
-
Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif Berhubungan Dengan (B.D) Penyebab
Dibuktikan Dengan (D.D) Tanda Dan Gejala
-
Gangguan Pertukaran Gas Berhubungan Dengan (B.D) Penyebab Dibuktikan Dengan
(D.D) Tanda Dan Gejala.
-
Gangguan Ventilasi Spontan : Ventilasi Spontan Berhubungan Dengan
(B.D) Penyebab Dibuktikan Dengan (D.D) Tanda Dan Gejala.
-
Gangguan Ventilasi Spontan : Respon Ventilasi Mekanik Berhubungan Dengan
(B.D) Penyebab Dibuktikan Dengan (D.D) Tanda Dan Gejala.
-
Gangguan Sirkulasi Spontan Berhubungan Dengan (B.D) Penyebab Dibuktikan
Dengan (D.D) Tanda Dan Gejala.
- Resiko Syok Dibuktikan Dengan (D.D) Faktor Resiko.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia / SLKI Pasien COVID 19
-
ANSIETAS : Tingkat Ansietas
Definisi :
Kondisi
emosi dan pengalaman subyektif terhadap obyek yang tidak jelas dan
spesifik akibat antisipasi bahaya yang memungkinkan individu melakukan
tindakan untuk menghadapi ancaman.
Metode Dokumentasi Manual/ Tertulis
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1 x 24 Jam maka
tingkat ansietas menurun dengan kriteria hasil:
- Verbalisasi kebingungan menurun
- Verballisasi khawatir akibat kondisi yang dihadapi menurun
- Perilaku gelisah menurun
- Perilaku tegang menurun
Metode Dokumentasi Berbasis Komputer
Setelah dilakukan
intervensi keperawatan selama 1 x 24 Jam maka tingkat ansietas menurun
dengan kriteria hasil:
No |
Kriteria |
Skor Awal |
Skor Target(NIC) |
1 |
Kemampuan mandi |
2 |
5 |
2 |
Kemampuan mengenakan pakaian |
2 |
5 |
3 |
Kemampuan makan |
2 |
5 |
4 |
Kemampuan ke toilet |
2 |
5
|
-
BERSIHAN JALAN NAFAS TIDAK EFEKTIF : Bersihan Jalan Nafas
Definisi :
kemampuan membersihkan secret atau obstruksi jalan nafas untuk
mempertahankan jalan nafas tetap paten
Metode Dokumentasi Manual/ Tertulis
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1 x 24 Jam maka
bersihan jalan nafas meningkat dengan kriteria hasil:
- Batuk efektif meningkat
- Produk sputum menurun
- Mengi; Whezing; Ronkhi menurun
Metode Dokumentasi Berbasis Komputer
Setelah dilakukan
intervensi keperawatan selama 1 x 24 Jam maka bersihan jalan nafas
meningkat dengan kriteria hasil:
No |
Kriteria |
Skor Awal |
Skor Target(NIC) |
1 |
Batuk efektif |
2 |
5 |
2 |
Produk sputum |
2 |
5 |
3 |
Mengi; Whezing; Ronkhi |
2 |
5 |
-
GANGGUAN PERTUKARAN GAS : Pertukaran Gas
Definisi :
kemampuan membersihkan secret atau obstruksi jalan nafas untuk
mempertahankan jalan nafas tetap paten
Metode Dokumentasi Manual/ Tertulis
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 4 Jam maka pertukaran
gas meningkat dengan kriteria hasil:
- Tingkat kesadaran (GCS E4V5M6 / Kompos Mentis)
- Dispnea menurun
-
Pola nafas membaik {dalam batas normal (RR: 16 – 22 x/menit)}
- Bunyi nafas tambahan menurun
Metode Dokumentasi Berbasis Komputer
Setelah dilakukan
intervensi keperawatan selama 4 Jam maka pertukaran gas meningkat dengan
kriteria hasil:
No |
Kriteria |
Skor Awal |
Skor Target(NIC) |
1 |
Tingkat kesadaran |
2 |
5 |
2 |
Dispnea |
2 |
5 |
3 |
Pola nafas |
2 |
5 |
4 |
Bunyi nafas tambahan |
2 |
5 |
-
GANGGUAN PERTUKARAN GAS : Keseimbangan Asam Basa
Definisi :
Ekuilibrium antara ion hydrogen di ruang intraseluler dan
ekstraseluler tubuh
Metode Dokumentasi Manual/ Tertulis
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 12 Jam maka
keseimbangan asam basa meningkat dengan kriteria hasil:
- Frekuensi nafas membaik (dalam batas normal)
- Irama nafas membaik (dalam batas normal)
- pH membaik (dalam batas normal)
- Kadar CO2 membaik (dalam batas normal)
- Kadar bikarbonat membaik (dalam batas normal)
Metode Dokumentasi Berbasis Komputer
Setelah dilakukan
intervensi keperawatan selama 12 Jam maka keseimbangan asam basa
meningkat dengan kriteria hasil:
No |
Kriteria |
Skor Awal |
Skor Target(NIC) |
1 |
Frekuensi nafas |
2 |
5 |
2 |
Irama nafas |
2 |
5 |
3 |
pH |
2 |
5 |
4 |
Kadar CO2 |
2 |
5 |
5 |
Kadar bikarbonat |
2 |
5 |
-
GANGGUAN VENTILASI SPONTAN : Ventilasi Spontan
Definisi :
keadekuatan cadangan energi untuk mendukung individu mampu bernafas
secara spontan
Metode Dokumentasi Manual/ Tertulis
Metode Dokumentasi Manual/ Tertulis
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2 Jam maka ventilasi
spontan meningkat dengan kriteria hasil:
- Dispnea menurun
- Penggunaan otot bantu nafas menurun
- Volume tidal membaik (dalam batas normal)
- PCO2 membaik (dalam batas normal)
- PO2 membaik (dalam batas normal)
Metode Dokumentasi Berbasis Komputer
Setelah dilakukan
intervensi keperawatan selama 2 Jam maka ventilasi spontan meningkat
dengan kriteria hasil:
No |
Kriteria |
Skor Awal |
Skor Target(NIC) |
1 |
Dispnea |
2 |
5 |
2 |
Penggunaan otot bantu nafas |
2 |
5 |
3 |
Volume tidal |
2 |
5 |
4 |
PCO2 |
2 |
5 |
5 |
PO2 |
2 |
5 |
-
GANGGUAN VENTILASI SPONTAN : Respon Ventilasi Mekanik
Definisi :
Efektivitas pertukaran alveolar dan perfusi jaringan yang didukung
oleh ventilasi secara mekanik
Metode Dokumentasi Manual/ Tertulis
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2 Jam maka respon
ventilasi mekanik meningkat dengan kriteria hasil:
- FiO2 memenuhi kebutuhan meningkat (dalam batas normal)
- Saturasi O2 meningkat (dalam batas normal)
- Infeksi paru menurun
- Kesulitan bernafas dengan ventilator menurun
Metode Dokumentasi Berbasis Komputer
Setelah dilakukan
intervensi keperawatan selama 2 Jam maka respon ventilasi mekanik
meningkat dengan kriteria hasil:
No |
Kriteria |
Skor Awal |
Skor Target(NIC) |
1 |
FiO2 memenuhi kebutuhan |
2 |
5 |
2 |
Saturasi O2 |
2 |
5 |
3 |
Infeksi paru |
2 |
5 |
4 |
Kesulitan bernafas dengan ventilator |
2 |
5 |
-
GANGGUAN SIRKULASI SPONTAN : Status Sirkulasi
Definisi :
Pengedaran berbagai zat yang diperlukan ke seluruh tubuh dan
pengambilan zat yang tidak diperlukan untuk dikeluarkan dari tubuh
Metode Dokumentasi Manual/ Tertulis
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 30 menit maka status
sirkulasi membaik dengan kriteria hasil:
- Kekuatan nadi meningkat (dalam batas normal)
- Saturasi O2 meningkat (dalam batas normal)
- Tekanan darah sistolik membaik (dalam batas normal)
- Tekanan diastolic membaik (dalam batas normal)
- Tekanan nadi membaik (dalam batas normal)
- Tekanan arteri rata-rata membaik (dalam batas normal)
Metode Dokumentasi Berbasis Komputer
Setelah dilakukan
intervensi keperawatan selama 30 menit maka status sirkulasi membaik
dengan kriteria hasil:
No |
Kriteria |
Skor Awal |
Skor Target(NIC) |
1 |
Kekuatan nadi |
2 |
5 |
2 |
Saturasi O2 |
2 |
5 |
3 |
Tekanan darah sistolik |
2 |
5 |
4 |
Tekanan diastolic |
2 |
5 |
5 |
Tekanan nadi |
2 |
5 |
6 |
Tekanan arteri rata-rata |
2 |
5 |
- RESIKO SYOK : Tingkat Syok
Definisi :
Ketidakcukupan aliran darah ke jaringan tubuh, yang dapat mengakibatkan disfungsi seluler yang mengancam jiwa.
Metode Dokumentasi Manual/ Tertulis
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 30 menit maka tingkat syok menurun dengan kriteria hasil:
- Tekanan arteri rata-rata membaik (dalam batas normal)
- Tekanan darah sistolik membaik (dalam batas normal)
- Tekanan diastolic membaik (dalam batas normal)
- Frekuensi nadi membaik (dalam batas normal)
- Frekuensi nafas membaik (dalam batas normal)
- Tingkat kesadaran membaik (dalam batas normal / GCS E4V5M6 / Kompos Mentis)
Metode Dokumentasi Berbasis Komputer
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 30 menit maka tingkat syok menurun dengan kriteria hasil:
No | Kriteria | Skor Awal | Skor Target(NIC) |
---|
1 | Tekanan arteri rata-rata | 2 | 5 |
2 | Tekanan darah sistolik | 2 | 5 |
3 | Tekanan diastolic | 2 | 5 |
4 | Frekuensi nadi | 2 | 5 |
5 | Frekuensi nafas | 2 | 5 |
6 | Tingkat kesadaran | 2 | 5 |
Note : Silahkan lanjut membaca ke page 1, page 2, page 3 dan page 4 untuk melihat Pengkajian keperawatan, Analisa keperawatan, standar luaran keperawatan Indonesia (SKLI) dan Intervensi Keperawatan pada pasien COVID 19 pada link baca juga dibawa ini.Sumber : Perawat Kita SatuDemikianlah teman-teman artiekl singkat kami ini dengan judul yaitu Askep Pasien COVID 19 / Corona Virus (Analisa Masalah Keperawatan) Part 2. Semoga apa yang kami berikan tersebut bermanfaat bagi teman-teman semuanya.
Oke Sekianlah artikel kami yang membahas mengenai Askep Pasien COVID 19 (Standar Luaran Keperawatan Indonesia / SLKI) Part 3, semoga artikel ini bermanfaat bagi teman-teman semua, dan jangan lupa share artikel kami ini jika bermanfaat dan tetap mencantumkan link blog kami. Jangan bosan untuk membaca artikel lainnya disini, Sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
0 komentar