Resiko perilaku kekerasan terhadap orang lain
Definisi : Beresiko melakukan perilaku, yakni individu
menunjukkan bahwa ia dapat membahayakan orang lain secara fisik, emosional,
dan/atau seksual
Faktor Risiko :
·
Ketersediaan senjata
·
Bahasa tubuh (mis, sikap
tubuh kaku/rigid, mengepalkan jari dan rahang terkunci, hiperaktivitas, denyut
jantung cepat, nafas terengah-engah, cara berdiri mengancam)
·
Kerusakan kognitif (mis,
ketunadayaan belajar, gangguan deficit perhatian, penurunan fungsi intelektual)
·
Kejam pada hewan
·
Menyalakan api
·
Riwayat penganiayaan
pada massa kanak-kanak
·
Riwayat melakukan
kekerasan tak langsung (mis, merobek pakaian, membanting obyek yang tergantung
didinding, mencorat-coret didinding, berkemih dilantai, defekasi dilantai,
mengetuk-ngetuk kaki, berteriak, melempar obyek,memecah candela, banting pintu,
agresif seksual)
·
Riwayat penyalahgunaan
zat
·
Riwayat ancaman
kekerasan
·
Riwayat menyaksikan
perilaku kekerasan dalam keluarga
·
Riwayat perilaku
kekerasan terhadap orang lain
·
Riwayat perilaku
kekerasan antisocial (mis, mencuri, memaksa meminjam, memaksa meminta hak
istimewa, memaksa mengganggu pertemuan, menolak untuk makan menolak minum obat,
menolak instruksi)
·
Impulsive
·
Pelanggaran kendaraan
bermotor (mis, sering melanggar lampu lalu lintas, menggunakan kendaraan
bermotor untuk melepaskan kemarahan)
·
Gangguan neurologis
(mis, EEG positif, CT, MRI, temuan neurologis, trauma kepala, gangguan kejang)
·
Intoksikasi patologis
·
Komplikasi perinatal
·
Komplikasi prenatal
·
Simtomatologi psikosis
(mis, perintah halusinasi, pendengaran, penglihatan; delusi paranoid; proses
pikir tidak logis, tidak terartur, atau tidak koheren)
·
Perilaku bunuh diri
Tujuan dan Kritera Hasil :
NOC
·
Abuse Protektion
·
Impulse self control
Kriteria Hasil :
·
Dapat mengidentifikasi
faktor yang menyebabkan perilaku kekerasan
·
Dapat mengidentifikasi
cara alternative untuk mengatasi masalah
·
Dapat mengidentifikasi
system pendukung dikomunitas
·
Tidak menganiaya orang
lain secara fisik, emosi atau seksual
·
Dapat menahan diri dari
menghancurkan barang-barang milik orang lain
·
Dapat mengidentifikasi
kapan marah, prustasi atau merasa agresif
Intervensi Keperawatan :
NIC
Behavior Management
·
Tahan / mengontrol
pasien bertanggung jawab atas / nya perilakunya
·
Komunikasikan tentang
harapan bahwa pasien akan mempertahankan kontrol / kondisinya
·
Konsultasikan dengan
keluarga untuk menetapkan data dasar kognitif pasien
·
Tetapkan batas dengan
pasien
·
Menahan diri dan
berdebat atau tawar-menawar mengenai batas yang ditetapkan dengan pasien
·
Menetapkan rutinitas
·
Menetapkan
pergeseran-pergeseran ke konsistensi dalam Iingkungan dan rutinitas perawatan
·
Menggunakan pengulangan
secara konsisten dapat dari rutinitas kesehatan sebagai cara menetapkan mereka
·
Menghindari gangguan
peningkatan aktivitas fisik, yang sesuai
·
Membatasi jumlah perawat
memanfaatkan suara, berbicara lembut rendah
·
Menghindari kesendirian
pasien mengarahkan perhatian dari sumber agitasi
·
Menghindari
memproyeksikan gambar mengancam
·
Menghindari berdebat
dengan pasien
·
Mengabaikan perilaku
yang tidak pantas
·
Mencegah perilaku
agresif-pasif
·
Pujian upaya
pengendalian diri
·
Mengobati seperlunya
·
Menerapkan pergelangan
tangan / kaki / hambatan dada, yang diperlukan
RESIKO PERILAKU KEKERASAN TERHADAP ORANG LAIN
Diagnosa Keperawatan
|
Tujuan dan Kriteria Hasil
|
Intervensi Keperawatan
|
Resiko perilaku
kekerasan terhadap orang lain
Definisi : Beresiko melakukan perilaku, yakni individu menunjukkan bahwa
ia dapat membahayakan orang lain secara fisik, emosional, dan/atau seksual
Faktor Risiko :
·
Ketersediaan senjata
·
Bahasa tubuh (mis, sikap tubuh kaku/rigid, mengepalkan jari dan
rahang terkunci, hiperaktivitas, denyut jantung cepat, nafas terengah-engah,
cara berdiri mengancam)
·
Kerusakan kognitif (mis, ketunadayaan belajar, gangguan deficit
perhatian, penurunan fungsi intelektual)
·
Kejam pada hewan
·
Menyalakan api
·
Riwayat penganiayaan pada massa kanak-kanak
·
Riwayat melakukan kekerasan tak langsung (mis, merobek pakaian,
membanting obyek yang tergantung didinding, mencorat-coret didinding,
berkemih dilantai, defekasi dilantai, mengetuk-ngetuk kaki, berteriak,
melempar obyek,memecah candela, banting pintu, agresif seksual)
·
Riwayat penyalahgunaan zat
·
Riwayat ancaman kekerasan
·
Riwayat menyaksikan perilaku kekerasan dalam keluarga
·
Riwayat perilaku kekerasan terhadap orang lain
·
Riwayat perilaku kekerasan antisocial (mis, mencuri, memaksa
meminjam, memaksa meminta hak istimewa, memaksa mengganggu pertemuan, menolak
untuk makan menolak minum obat, menolak instruksi)
·
Impulsive
·
Pelanggaran kendaraan bermotor (mis, sering melanggar lampu lalu
lintas, menggunakan kendaraan bermotor untuk melepaskan kemarahan)
·
Gangguan neurologis (mis, EEG positif, CT, MRI, temuan
neurologis, trauma kepala, gangguan kejang)
·
Intoksikasi patologis
·
Komplikasi perinatal
·
Komplikasi prenatal
·
Simtomatologi psikosis (mis, perintah halusinasi, pendengaran,
penglihatan; delusi paranoid; proses pikir tidak logis, tidak terartur, atau
tidak koheren)
·
Perilaku bunuh diri
|
NOC
·
Abuse Protektion
·
Impulse self control
Kriteria Hasil :
·
Dapat mengidentifikasi faktor yang menyebabkan perilaku
kekerasan
·
Dapat mengidentifikasi cara alternative untuk mengatasi masalah
·
Dapat mengidentifikasi system pendukung dikomunitas
·
Tidak menganiaya orang lain secara fisik, emosi atau seksual
·
Dapat menahan diri dari menghancurkan barang-barang milik orang
lain
·
Dapat mengidentifikasi kapan marah, prustasi atau merasa agresif
|
NIC
Behavior Management
·
Tahan / mengontrol pasien bertanggung jawab atas / nya
perilakunya
·
Komunikasikan tentang harapan bahwa pasien akan mempertahankan
kontrol / kondisinya
·
Konsultasikan dengan keluarga untuk menetapkan data dasar
kognitif pasien
·
Tetapkan batas dengan pasien
·
Menahan diri dan berdebat atau tawar-menawar mengenai batas yang
ditetapkan dengan pasien
·
Menetapkan rutinitas
·
Menetapkan pergeseran-pergeseran ke konsistensi dalam Iingkungan
dan rutinitas perawatan
·
Menggunakan pengulangan secara konsisten dapat dari rutinitas
kesehatan sebagai cara menetapkan mereka
·
Menghindari gangguan peningkatan aktivitas fisik, yang sesuai
·
Membatasi jumlah perawat memanfaatkan suara, berbicara lembut
rendah
·
Menghindari kesendirian pasien mengarahkan perhatian dari sumber
agitasi
·
Menghindari memproyeksikan gambar mengancam
·
Menghindari berdebat dengan pasien
·
Mengabaikan perilaku yang tidak pantas
·
Mencegah perilaku agresif-pasif
·
Pujian upaya pengendalian diri
·
Mengobati seperlunya
·
Menerapkan pergelangan tangan / kaki / hambatan dada, yang
diperlukan
|
DAFTAR PUSTAKA :
Nurarif .A.H. dan
Kusuma. H. (2015). APLIKASI Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis &
NANDA NIC-NOC. Jogjakarta: MediAction.
dapatkan berbagai intervensi keperawatan lainnya di perawat kita satu
dapatkan berbagai intervensi keperawatan lainnya di perawat kita satu
Oke Sekianlah artikel kami yang membahas mengenai Resiko perilaku kekerasan terhadap orang lain NANDA NIC NOC, semoga artikel ini bermanfaat bagi teman-teman semua, dan jangan lupa share artikel kami ini jika bermanfaat dan tetap mencantumkan link blog kami. Jangan bosan untuk membaca artikel lainnya disini, Sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
0 komentar