Satuan Acara Penyuluhan
(SAP)
Pokok Bahasan : Imunisasi
Sub Pokok Bahasan : - Definisi imunisasi
-
Tujuan imunisasi
-
Manfaat imunisasi
-
Jenis imunisasi
-
Efek samping imunisasi
Sasaran :
Hari/Tanggal :
Waktu :
2 x15 menit
Sasaran :
Tempat :
Penyaji :
Setelah dilakukan
penyuluhan keluarga X mamu
memahami imunisasi
Setelah
dilakukan penyuuhan kesehatan diharapkan keluarga mampu:
- Mengetahui
definisi imunisasi
- Mengetahui
tujuan imunisasi
- Mengetahui manfaat
imunisasi
- Mengetahui
jenis imunisasi
- Mengetahui
efek samping imunisasi
- Mengetahui
tempat mendapatkan imunisasi
- Definisi
imunisasi
- Tujuan
imunisasi
- Manfaat
imunisasi
- Jenis
imunisasi
- Efek samping
imunisasi
- Tempat
mendapatkan imunisasi
i.
Ceramah
ii.
Tanya
jawab
iii.
Dikusi
Leaflet
Tahapan kegiatan
|
Kegiatan posyandu
|
Kegiatan peserta
|
Waktu
|
Pembukaan
|
·
Mengucapkan salam
·
Memperkenalkan diri
·
Apersepsi
·
Menjelaskan secara umum
tujuan posyandu
|
·
Menjawab
·
Mendengarkan
·
Memberi tanggapan
·
Mendengarkan
|
5 menit
|
Isi
|
·
Menjelaskan definisi
Imunisasi
·
Menjelaskan tujuan
imunisasi
·
Menjelaskan manfaat
imunisasi
·
Menjelaskan jenis imunisasi
·
Menjelaskan efek
samping imunisasi
·
Menjelaskan tempat
mendapatkan imunisasi
|
·
Memperhatikan dan
mendengarkan
|
20 menit
|
Penutupan
|
·
Memberi kesempatan ke keluarga
untuk bertanya
·
Memberikan pertanyaan
·
Memberikan penjelasan
terhadap jawaban keluarga
·
Menyimpulkan
·
Mengucapkan salam penutup
|
·
Mengajukan pertanyaan
·
Menjawab
·
Mendengarkan
·
Merespon
·
Menjawab salam
|
5 menit
|
- Berapa jumlah peserta?
- Memberikan pertanyaan kepada masyarakat:
Ø Apakah yang dimaksu dengan imunisasi?
Ø Apakah tujuan pemberian imunisasi?
Ø Sebutkan manfaat imunisasi?
Ø Dimanakah tempat kita mendapatkan
imunisasi?
- Jurnal Kedokteran dan Farmasi; 1987. Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia. Medika Jakarta
- Mansjoer arief dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta. Media Aesculapius.
- Bagian Proyek PUB (ADC-ICDC). 2002. Anak Tumbuh Sehat Berkat Imunisasi. Sumatera Selatan. Bakti Husada.
imunisasi
I. Pengertian
Imunisasi adalah upaya
pencegahan suatu penyakit infeksi yang paling sempurna dan berdampak terhadap
peningkatan ksehatan masyarakat. Demi kesehatan anak, diharapkan orang tua
sedapat mungkin mendapatkan imunisasi untk mereka.
II.
Tujuan imunisasi
Untuk memberikan kekebalan
kepaa bayi dan balita agar dapat mencegah penyakit dan kematian bayi serta ank
yang disebabkan oleh penyakit yang menjagkitnya.
III.
Manfaat imunisasi
Ø
Untuk
anak : mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit dan kemungkinan cacat
atau kematian
Ø
Untuk
keluarga : menghilngkan kecemasan dan psikologi pengobatan bila anak sakit.
Mendorong pembentukan keluarga apabila orang tua yakin bahwa anaknya akan
menjalani masa kanak-kanak yang nyaman.
Ø
Untuk
negara : memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa yang kuat dan
berakal untuk melnjutkan pembangunan bangsa.
IV.
Jenis imunisasi
Ø
Vaksin BCG (bccilus calmette guerin)
Pemberian vksin ini
menimbulkan kekeblan aktif terhadap penyakit tuberkulosis (TBC). BCG diberikan
1 kali sebelum usia 2 bulan ( DepKes; 0-12 bulan). BCG ulangan tidak dianjurkan
karena keberhasilannya diragukan. Vaksin disuntik intrakutan didaerah insertio
muskulus eltoideus dengan dosis untuk bayi , 1 tahun sebanyak 0,05 ml dan untuk
anak 0,10 ml. pada byi perempuan dapat diberikan suntikan di paha kanan bagian
atas.
Ø
Vaksin DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus)
Pemberian vaksin ini
menimbulkan kekebalan aktif terhadap penykit difteria, pertusis, dan tetanus
dalam waktu yang bersamaan Imunisasi dasar vaksin DPT diberikan setelh berusia
2 bulan ssebnyak 3 kali (DPT I, II, III) dengan interval tidak kurang dari 4
minggu. Imunisasi DPT ulangan diberikan 1 tahun sejak imunisasi DPT III,
kemudian saat masuk sekolah (5-6 tahun) dan saat mennggalkan sekolah dasar (12
tahun). Menurut program pemerintah (PPI) vaksinasi ulangan dilakukan dengan
memberikan DT di kelas 1 SD dilanjutkan dengan TT dkelas 2 dan 3 SD. Vaksin
disuntikan intramuskuler dibagian anterolateral muskulus guadricep femoris pah
sebanyak 0,5 ml.
Ø
Vaksin DT (Difteri, Tetanus)
Pemberian vaksin ini
menimbulkan kekebalan aktif dalam wktu yang bersamaan terhadap toksin yang
dihasilkan kuman penyebab difteri, dan tetanus. Vaksin ini dibuat untuk
keperluan khsusus, misalnya anak tidak boleh atau tidak perlu Imunisasi
pertusis namn msih memerlukan imunisasi difteri dan tetanus. Cara pemberian
imunisasi dasar dan ulangan sama dengan imunisasi DPT. Pasien disuntik
intramuskular atau subkutan dalam sebanyak 0,5 ml.
Ø
Vaksin Tetanus
Pemberian vaksin
menimbulkan keebalan aktif terhadap penyakit tetanus. Sedangkan anti tetanus
serum (ATS) dapat diakai juga untuk pencegahan imunissi pasif maupun pencegahan
penyakit tetanus. Imunisasi dasar dan ulangna ada anak diberikan dengan
imunisasi DPT/DT. Sampai saat ini pada ibu hamil pemberian imunisasi tetanus
dilakukan 2 kali, masing-masing pada kehamilan bulan ke 7 dan ke 8. vaksin
disunti intramuskular atau subkutan dalam sebanyak 0,5 ml.
Ø
Vaksin Polio
Pemberian
vaksin ini menimbulakan kekebalan aktiv terhadap penyakit poliomielitis.
Imunisasi dasr vaksin polio diberikan 4 kali (polio I, II, III, IV). Dengan
interval tidak kurang dari 4 minggu. Imunisasi poio ulngan dapat diberikan 1
tahun sejak imunisasi polio IV, kemudian sat masuk sekolah (5-6) tahun dan saat
meninggalkan sekolah dasar (12) tahun.
Ø
Vaksin Campak
Pembrian vaksin ini memberikan kekebalan aktif terhadap
penyakit campak. Imunisasi campak dianjurkan diberikan 1 dosis pada usia 9
bulan atau lebih. Pada kejadian luar biasa dapat diberikan pada umur 6 bulan
kemudian. Vaksin disuntik subkutan dalam sebanyak 0,5 ml.
Ø
Vaksin Hepatitis B
Pemberian vaksin ini dapat
memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit hepatitis B. imunisasi ini
diberikan sedini mungkin sgera setelah bayi lahir. Imunisasi dasr diberikan 3
kali dengan jarak waktu buln antara
suntikan 1 dan 2, dan 6 bulan antara suntikan ke 2 dan 3. imunisasi ulngn
diberikan 5 tahun setelah imunisasi dasar. Pada anak vaksin diberikan secara
intramuskular di daerah pangal lengan atas ( muskulus deltoideus), sedangkan
pada bayi didaera paha.
V.
Efek Samping Imunisasi
Imunisasi kadang dapa
mengakibatkan efek samping. Ini adalah tanda baik yang membuktikan bahwa vaksin
betul-betul bekerja secara cepat.
Ø
BCG
Setelah 2 minggu akan
terjadi pembengkkan kecil dan merah ditempat suntikan. Setelah 2-3 minggu
kemudian pebengkakan menjadi abses kecil dan kemudian menjadi luka dengan garis
tengah lebih kurag 10 mm. luka akan sebuh sendiri dengan meninggalkan luka
parut yang kecil.
Ø
DPT
Kebanyakan bayi menderita
panas pada waktu sore hari setelah mendapatkkan imunisasi DPT, tetapi panas
akan turun dan hilang dalam waktu 2 hari. Sebagian besar merasa nyeri,sakit,
merah atau bengkak ditempat suntikan. Keadaan ini tidak berbahaya dan tidak
perlu mendapatkan pengobatn khusus, akan sembuh sendiri. Bila gejala tersebut
tidak timbul tiak erlu diragukan bahwa imunsasi tersebut tidak memberikan
perlindungan dan imunisasi tidak perlu di ulang.
Ø
Polio
Jarang
timbul efek samping.
Ø
Campak
Anak mungkin panas, kadang
disertai dengan kemerahan 4-10 hari sesudah pemberian.
Ø
Hepatitis
Belum pernah dilaporkan ada
efek samping
Ø
Tetanus toksoid
Efek samping TT pada ibu
hamil tidak ada.
VI.
Tempat Mendapatkan Imunisasi
Ø
Pos
pelayanan terpadu (POSYANDU)
Ø
Puskesmas,
rumah bersalin, BKIA, atau rumah sakit pemerintah
Ø
Praktek
dokter/bidan atau rumah sakit swasta
VII.
Jadwal Imunisasi
Umur
|
Vaksin
|
0 bulan
|
HB I
|
1 bulan
|
BCG
|
2 bulan
|
HB 2, DPT 1, Polio1
|
3 bulan
|
HB 3, DPT 2, Polio 2
|
4 bulan
|
DPT 3, Polio 3
|
9 bulan
|
Campak, Polio 4
|
Oke Sekianlah artikel kami yang membahas mengenai SAP Imunisasi dan materinya 2, semoga artikel ini bermanfaat bagi teman-teman semua, dan jangan lupa share artikel kami ini jika bermanfaat dan tetap mencantumkan link blog kami. Jangan bosan untuk membaca artikel lainnya disini, Sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
0 komentar